Jangan lupa play lagu di mulmed yeorobun
Happy reading :)“Ingat, meskipun kalian udah punya posisi masing-masing tapi bukan berarti tugas kalian cuma itu saja. Terutama kamu Zeo. Kamu sebagai playmaker di tim ini harus bisa atur strategi di lapangan. Liat kelemahan lawan secepat mungkin, tapi jangan sampai lawan bisa ngedetect kelemahan tim sendiri. Paham?”
“Paham Pak!” Sahut Zeo tak kalah mantap. Kini semua tangan berkumpul menjadi satu dan berdoa sambil mengoarkan semangat sebelum turun ke lapangan.
“SATRIA MUDA FIGHTING!”
Jeritan histeris makin terdengar manakala tim Satria Muda mulai memasuki lapangan. Kedua tim saling berhadapan dengan seorang wasit di tengah-tengah lapangan. Wasit itu terlihat memberi sedikit intruksi untuk memulai pertandingan.
Allisya meremas kedua telapak tangannya yang tanpa ia sadari telah berkeringat dingin. Dalam hati Allisya tidak berhenti mengucap doa untuk kelancaran dan kesuksesan tim Satria Muda. Matanya bergulir ke arah bola bergerak.
Poin demi poin sudah diraih masing-masing kedua tim. Babak pertama dan kedua Satria Muda masih mampu unggul atas tim lawan. Begitu babak ketiga mulai, poin Satria Muda mulai kekejar. Strategi yang digunakan oleh mereka ternyata mampu dibaca oleh tim lawan sehingga membuat laju poin yang sejak babak awal mampu unggul kini sudah mampu disamakan oleh tim lawan.
“Atur ulang posisi. Rega ubah posisi jadi playmaker dan Zeo jadi forward.” Titah dari Pak Anggar—sang pelatih di sela-sela break babak terakhir.
“Mana bisa gitu Pak?” sanggah Zeo yang merasa arahan pelatih tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya.
“Zeo, ini udah mau babak keempat. Fokus dengan masukin bola ke ring dan bukan lagi main cantik di lapangan.”
“Kalau kenyataannya di lapangan nggak kayak yang bapak omongin gimana?”
“Berarti kamu harus pikirin strategi biar lawan bisa kalah telak.”
Zeo mendengus, “Gue juga?!”
Geram. Mungkin itulah yang dirasakan Zeo saat ini. Bagaimana tidak? Tim lawan menghalalkan segala cara agar bisa mencetak poin meskipun dengan cara main kasar. Belum lagi wasit pertandingan yang kali ini terlihat berat sebelah. Sudah jelas tim lawan melakukan pelanggaran dan wasit tersebut hanya memberi peringatan saja!
What the heck!
Ditambah lagi sekarang pelatih main ubah posisi seenak jidat sendiri. Masih mending kalau dirinya benar-benar memegang posisi forward, tapi nanti ia juga yang harus mengatur strategi jika ada hal-hal yang tak terduga. Bukankah mengatur strategi tugas dari seorang playmaker?
Dan sekarang Zeo sudah berubah posisi menjadi forward, tapi masih harus ia juga yang mengendalikan tim.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZeo [Completed]
Teen Fiction"Cukup Kak, stop it" ~Allisya Clarence "Kenapa All? Gue salah apa sama lo?" ~Zeo Angkasatama "Aku capek Kak. Aku pengen kembali ke kehidupan aku yang sebelumnya. Kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kenyamanan." ~Allisya Clarence "Jadi lo ngga...