6. Loosing of You

270 25 0
                                    


Play lagu diatas ya readers, biar lebih dapat feelingnya waktu baca chapter ini
Happy reading:)


Selama di perjalanan pulang, Allisya merasa ada yang berbeda dengan Zeo. Cowok itu lebih banyak diam daripada sebelumnya. Saat ditanya pun Zeo hanya menjawab seperlunya saja. Allisya sempat berfikir bahwa mungkin dirinya memiliki salah yang tidak sengaja saat bersama tadi.

"Kak Zeo, aku ada salah ya sama Kak Zeo?" tanya Allisya memecah kesunyian di dalam mobil.

"Enggak."

"Terus kenapa Kak Zeo jadi diem gini? Maaf deh Kak kalau seharian ini aku udah ngerepotin Kak Zeo. Kak Zeo pasti risih ya sama sikap aku?"

Allisya tidak berani menatap Zeo. Allisya hanya memainkan jemarinya dengan gusar karena merasa aneh dengan sikap Zeo yang berubah menjadi pendiam.

"Bukan salah lo All. Ini semua salah gue."

Allisya yang sejak tadi tidak berani menatap Zeo, kini sontak mengalihkan pandangannya menghadap Zeo yang sedang menyetir.

"Maksud Kak Zeo?"

Ingin sekali Zeo memukul mulutnya yang telah lancang menceploskan kalimat itu. Bagaimana jika Allisya curiga? Zeo, you're so stupid!

"Ehh, bukan apa-apa."

Mobil Zeo sudah berhenti di depan gerbang rumah Allisya. Tadi Zeo berpura-pura menanyakan alamat rumah Allisya. Pikir saja jika ia langsung mengantarkannya tanpa bertanya lebih dulu, pasti Allisya langsung berpikiran yang tidak-tidak.

"Mau mampir Kak?" tawar Allisya dengan sopan yang hanya dibalas dengan gelengan kepala oleh Zeo.

"Gue cabut All. Makasih udah nemenin hari ini dan maaf karena udah ngajak lo bolos." tutur Zeo yang masih berada di balik kemudi.

"Iya sama-sama Kak, aku seneng kok jalan-jalan sama Kak Zeo."

Senyum itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum itu. Kuatkan imanmu Zeo. Jangan goyah karena senyumannya.

Zeo mengalihkan matanya menatap ke lain arah agar tidak beradu pandang dengan Allisya dan melihat senyum yang bisa meluluhkan niatnya.

"Aku masuk dulu Kak, Kak Zeo hati-hati pulangnya." Saat Allisya akan membuka pintu mobil, Zeo menangkap tangan Allisya membuat gadis itu kembali ke posisi semula.

"Kenapa Kak?" tanyanya.

"All, makasih ya udah mau kenal sama gue. Semoga lo nggak pernah lupain perkenalan singkat ini. Inget gue terus ya? Gue seneng bisa kenal sama lo." Kali ini Zeo memberanikan diri untuk menatap ke arah manik mata milik Allisya. Setidaknya untuk yang terakhir kali sebelum ia benar-benar harus melepaskan Allisya dan kembali ke kehidupan awalnya yang tidak mengenal dan menyadari kehadiran Allisya.

Sementara Zeo tampak serius di setiap kalimatnya, Allisya justru mengernyit bingung tak mengerti dengan maksud ucapan Zeo. Ucapannya seakan-akan mereka akan terpisah dan tidak akan bertemu lagi.

AlZeo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang