5. Accident

339 29 6
                                    

Play lagu di mulmed ya readers, biar lebih dapat feelingnya
Happy reading:)


Seperti biasanya, hari ini Allisya berangkat sekolah bersama Bisma. Setelah memarkirkan kendaraan Bisma di tempat parkir, mereka berdua berjalan ke arah kelas. Mereka berjalan dengan saling membisu sampai akhirnya Bisma memutuskan keheningan tersebut.

"All, ada yang mau gue omongin sama lo," ucapnya yang berhasil menghentikan langkah kaki Allisya.

"Ngomong apa?" Bisma terlihat sedikit ragu untuk memberi tahu kepada Allisya. Tapi mau tidak mau ia harus segera membicarakan masalah ini dengan orang yang bersangkutan.

Jika sampai tidak, maka bisa dipastikan ia takut membuat Allisya membenci dirinya yang berusaha menyimpan informasi secara sepihak.

"Besok gue ada acara study banding," papar Bisma.

Seolah alam menghendaki segala sesuatunya, bertepatan saat Bisma dan Allisya sedang terlibat percakapan serius, ada sepasang mata menatap mereka dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Ia memutar badannya untuk mengambil arah yang berlainan agar tidak berpapasan dengan Allisya maupun Bisma.

"Study banding dimana?" tanya Allisya merespon ucapan Bisma sebelumnya.

"SMA Pelita di Medan."

"Berapa lama? Sama siapa aja?"

Bisma mendesah lesu, ia tidak rela bila harus meninggalkan Allisya dalam kurun waktu yang cukup lama.
"Sepuluh hari, sama anggota osis yang lainnya juga."

"Yaudah, take care ya nanti Bi. Semoga acaranya bisa lancar."

"Gue nggak rela ninggalin lo All." Bisma mengusap wajahnya gusar. Selama ini dialah yang selalu bertanggung jawab atas keselamatan Allisya. Lalu jika dirinya pergi untuk mengikuti acara study banding, bagaimana dengan keadaan gadis itu?

Sementara Allisya menatap jengah Bisma. Ia mulai merasa kesal ketika sifat over protective dari Bisma muncul seperti sekarang ini, "Aku nggak pa-pa Bi, sampai kapan kamu cemasin aku kayak gini terus?"

"All, ngejaga lo itu udah jadi tanggung jawab di hidup gue. Jadi gue sulit buat ninggalin lo gitu aja."

"Udah deh Bi, nggak perlu segitunya juga. Kamu nggak percaya kalau aku bisa jaga diri aku sendiri?"

"Bukan gitu All, tapi-" ucapan Bisma terpotong karena Allisya sudah lebih dulu, menyela sebelum Bisma menyelesaikan kalimatnya.

"Percaya sama aku Bi." Bisma hanya bisa pasrah. Sifat Allisya yang keras kepala membuat dia tidak bisa membantah ucapan final gadis itu.

"Dengan syarat lo rajin kabarin gue."

"Promise," kata Allisya sambil mengacungkan jari kelingkingnya di depan Bisma. Dengan cepat Bisma mengaitkan jari kelingking miliknya dengan milik Allisya.

***

Allisya melangkahkan kaki memasuki rumahnya. Beberapa saat yang lalu Bisma telah pergi setelah mengantarnya dengan selamat. Saat membuka pintu rumahnya, Allisya melihat sng adik tengah duduk di karpet dengan guru private nya.

Siapa yang tahu bahwa saudara Allisya itu lebih memilih home schooling daripada masuk ke sekolah umum. Adiknya memang memiliki sifat anti sosial yang lumayan berdampak pada psikisnya. Keseharian gadis itu hanya berada di dalam rumah menghabiskan waktu dengan aktivitas yang disukainya.

Allisya tersenyum lembut saat guru private adiknya menoleh. Ia sedikit membungkukkan badannya sebagai tanda hormat lalu mulai melangkah menuju kamarnya.

AlZeo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang