Kalian wajib play lagu di mulmed guys, serius itu pas banget sama chapter kali ini
Mellow-mellow gimana gituuuu
Happy reading :)Bandara kala itu terlihat sangat ramai dan sesak. Saat mobil belum sepenuhnya berhenti, Allisya sudah lebih dulu membuka pintu dan melesat keluar. Membuat Zeo terbelalak kaget. Buru-buru cowok itu memarkirkan mobilnya dengan benar dan berlari menyusul Allisya.
Zeo paham betul apa yang dirasakan gadisnya saat ini. Tapi tidak membenarkan juga tindakan gegabah seperti tadi. Apalagi kondisi yang ramai seperti sekarang, semakin menyulitkannya untuk menemukan keberadaan Allisya.
Beruntung karena logika Zeo masih berfungsi normal, sehingga dia segera berlari ke arah tempat daftar nama untuk mengetahui siapa-siapa saja korban dari awak pesawat yang selamat, tidak selamat, atau belum ditemukan.
Zeo mengedarkan matanya untuk mencari keberadaan sosok kurus degan rambut panjang yang hampir mencapai pinggang. Tentu saja tidak mudah! Mata Zeo sampai berkunang-kunang karena meneliti satu persatu dari sekian banyak manusia.
Cowok itu menyugar rambutnya dengan menghembuskan napas penuh kelegaan. Di salah satu pilar, ia menemukan gadisnya bersandar sambil menangis. Tunggu dulu... menangis? Astaga, secepat kilat Zeo menghampiri Allisya.
"All..." Zeo tak kuasa mendengarkan tangis pilu itu. Apalagi itu adalah tangis dari seseorang yang begitu berarti di hidupnya. Bahkan Zeo bertekad tidak akan pernah membuat Allisya menangis. Tapi yang disaksikannya sekarang justru berbanding terbalik dengan keinginannya. Memang benar bahwa bukan dia yang membuat Allisya menangis. Tapi... tetap saja kan?
Zeo maju selangkah untuk menghilangkan jarak diantara mereka. Tangannya merangkum wajah Allisya yang penuh dengan linangan air mata. Memaksa gadis itu untuk menatap ke dalam matanya. Menyadarkan gadisnya bahwa ia tidak seorang diri. Masih ada dirinya yang akan selalu menjaganya setiap saat.
Mulut Allisya terbuka, tapi tidak mampu mengeluarkan kata-kata. Bibirnya bergetar hebat. Air matanya mengalir semakin deras. Belum pernah rasanya Allisya merasa di titik terlemah seperti ini dalam hidupnya. Bahkan dulu, ia tidak pernah sempat merasakan kehilangan sosok ibunya karena ibunya lebih dulu pergi tanpa sempat memperlihatkan kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZeo [Completed]
Novela Juvenil"Cukup Kak, stop it" ~Allisya Clarence "Kenapa All? Gue salah apa sama lo?" ~Zeo Angkasatama "Aku capek Kak. Aku pengen kembali ke kehidupan aku yang sebelumnya. Kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kenyamanan." ~Allisya Clarence "Jadi lo ngga...