Jangan lupa play lagu di mulmed gaes
Happy reading:)
Gaun yang menjuntai panjang ke lantai itu semakin membuat perasaan gadis yang mengenakannya tak karuan. Sekuat tenaga ia menahan air mata yang akan merebak keluar. Demi menjaga make up nya tetap stunning, ia bahkan enggan berkedip. Karena satu kedipan akan meluruhkan segala pertahanannya.
Pintu terkuak memperlihatkan sang Daddy yang menatap kagum keindahan putrinya dalam balutan gaun putih bersih.
“Wow! You’re so beautiful Princess.”
Allisya terkekeh pelan. Celetukan dari Daddynya membuat seulas senyum perlahan terbit. “And this beautiful Princess need a Prince.”
“May I?”
“Dadd, please…”
“Okay, well Princess… You should come back home before midnight.”
“Dad…”
“What?”
“I’m not a Cinderella.”
“Of course you’re not. You’re my Allisya Princess.” Antonio menatap sekali lagi putrinya. Sekelebat bayangan tiba-tiba muncul begitu saja. Membuat senyum miris timbul dan merusak suasana indah yang sudah tercipta.
“Kenapa Dad?”
“God… you’re as beautiful as your Mom.”
Allisya tidak bisa untuk tidak berkaca-kaca. Tatapan ayahnya seolah menunjukkan betapa besar kerinduan yang selama ini dipendam untuk ibunya.
“Ehh, udah perfect nggak boleh nangis dong.”
“Daddy sih!”
“Yaudah turun yuk. Itu prince nya udah nunggu di bawah.”
Prince? Mungkinkah itu Zeo? Tapi apa iya? Semenjak di mall hingga sekarang, mereka tidak berhubungan sama sekali.
“Bisma?”
***
Zeo menepikan mobilnya di pinggir jalan. Kepalanya maju dengan dagu bersandar pada kemudi mobil. Menitik fokuskan bola matanya ke arah dua insan yang sedang berjalan untuk masuk ke tempat acara berlangsung. Jadi Allisya memilih pergi bersama dengan cowok itu? Well, mereka berdua memang satu angkatan, but who the hell he is!
Sejujurnya Zeo merasa kecewa dengan sikap Allisya. Bukannya menghubunginya untuk pergi bersama di acara perpisahannya, namun gadis itu bahkan tidak mengabari sama sekali sejak pertemuan mereka yang terakhir kali.
Ada yang sedikit aneh sepertinya dengan sikap Allisya. Tidak biasanya Allisya membiarkan hubungan mereka berada di titik beku. Dengan segala upaya, Allisya akan mengirim pesan atau bahkan menemuinya langsung untuk membicarakan segala sesuatunya dan men-clear-kan masalah yang sedang mereka hadapi. Tapi untuk saat ini, Zeo merasa bahwa Allisya effortless. Tidak ada usaha dan membiarkan semuanya berjalan di tempat tanpa kejelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZeo [Completed]
Teen Fiction"Cukup Kak, stop it" ~Allisya Clarence "Kenapa All? Gue salah apa sama lo?" ~Zeo Angkasatama "Aku capek Kak. Aku pengen kembali ke kehidupan aku yang sebelumnya. Kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kenyamanan." ~Allisya Clarence "Jadi lo ngga...