Lagu di atas itu yg rekomen Ong Seung-woo, dan ternyata emang enak banget didenger
Happy reading :)Pukul Empat kegiatan yang berlangsung selama Tiga jam berakhir. Allisya memutuskan untuk menunggu selama beberapa saat agar tidak berdesakan dengan MaBa lain. Berbeda dengan Allisya, Mella sudah lebih dulu ngacir untuk menemui Arma.
Saat deretan bangku yang tadi ditempati sudah kosong, Allisya berdiri dan melangkah melewati deretan bangku-bangku tersebut. Banyaknya MaBa membuat Allisya jarang bersama Bisma. Cowok itu entah duduk di sebelah mana saat OSPEK tadi. Ribuan mahasiswa tidak memungkinkan Allisya untuk selalu berada di dekat Bisma.
Langkah kaki Allisya terhenti saat berada di ujung pintu. Di sisi pintu sebelah kanan, Zeo bersandar pada dinding dengan kedua tangan berada di dalam saku jaket. Sedetik kemudian, Allisya kembali melanjutkan langkah. Bukankah ia sudah menguatkan tekad dan hati? Seharusnya menghindar selama beberapa hari lagi bukan masalah untuknya. Toh selama Dua minggu terakhir ia juga sudah berhasil. Meskipun pada akhirnya takdir menemukannya kembali dengan Zeo.
“Jangan menghindariku lagi, Allisya.”
Allisya bisa menangkap suara tersebut. Walaupun lebih terdengar seperti sebuah geraman tidak jelas, namun Allisya masih bisa mendengarnya. Kakinya kembali berhenti melangkah dan tubuhnya diam di tempat.
Hal itu dimanfaatkan Zeo untuk berjalan menghampiri Allisya yang sudah beberapa langkah di depan. Tanpa basa basi Zeo meraih telapak tangan Allisya dan menariknya untuk mencari tempat bicara.
Dan disinilah mereka. Di sebuah kafe bergaya vintage yang terletak di simpang kampus. Deretan kursi-kursi yang kosong menyambut mereka saat memasuki kafe tersebut. Tidak seperti biasanya dimana kafe itu selalu ramai dengan kunjungan mahasiswa. Sore ini hanya segelintir mahasiswa yang memutuskan mampir.
Zeo berjalan menuju salah satu kursi yang jauh dari mahasiswa lain. Pilihannya jatuh pada sebuah meja yang terletak di samping kaca berjarak dua meja dari tempat counter pembayaran.
Allisya menatap pemandangan kafe yang menyejukkan. Lampu-lampu gantung terjuntai indah meski tidak memperlihatkan kilau cahanya di sore hari seperti ini. Di tengah-tengah atap, ada beberapa aksen dedauan hijau yang menambah kesan asri dan segar dari kafe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZeo [Completed]
Teen Fiction"Cukup Kak, stop it" ~Allisya Clarence "Kenapa All? Gue salah apa sama lo?" ~Zeo Angkasatama "Aku capek Kak. Aku pengen kembali ke kehidupan aku yang sebelumnya. Kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kenyamanan." ~Allisya Clarence "Jadi lo ngga...