22. Terkuak

187 24 0
                                    

Play lagu di mulmed ya👆 biar baca part ini lebih dapat feel nya
Happy reading:)

Allisya mengerjapkan mata. Punggungnya terasa kebas. Bahkan tangannya sulit untuk digerakkan. Ia melirik ke arah tangannya. Rupanya tangannya sulit digerakkan karena digenggam oleh orang lain.

 Rupanya tangannya sulit digerakkan karena digenggam oleh orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ellisya?"

Yang dipanggil bergerak gelisah dari posisinya. Matanya menyipit menyesuaikan cahaya yang baru saja didapatkan retinanya.

"Astaga gue ketiduran." Ellisya menegakkan tubuh. "Lo udah sadar?"

Allisya menganggu. "Aku kumat lagi?"

"Iya!" balas Ellisya tegas dan terdengar nada marah dari cara bicaranya. "Kenapa? Mikirin apa sampai lo bisa kayak gitu tadi?"

"Maafin aku Ell," ucap Allisya sambil menunduk. Sebagai seorang kakak, ia sudah terlalu egois selama ini.

"Gak usah drama deh. Lo minta maaf buat apa?"

Perbedaan yang sangat kontras antara Allisya dan Ellisya. Allisya yang penuh dengan senyum dan kelembutan dalam setiap ucapan, Ellisya yang kuat dan tegas dalam setiap katanya.

"Semuanya."

"Ck, aneh lo!" Ellisya berdiri dan akan kembali ke kamarnya. Namun perkataan Allisya mampu menghentikan langkahnya.

"Kamu juga berhak bahagia. Kalau kamu emang cinta sama Kak Zeo-"

Ellisya membalikkan tubuhnya secepat kilat. "Jadi lo tadi denger semuanya?"

Allisya mengangguk. Dengan segenap jiwanya, ia akan mengikhlaskan Zeo untuk Ellisya. Saudaranya itu juga berhak mendapatkan kebahagiaan.

"Ini semua gak seperti yang lo pikirin. Menurut lo, gue dengan begitu mudahnya suka sama Zeo? Bisa gitu asal jadian tanpa gue kenal dia seperti apa? Hell!" Ellisya mengusap wajahnya dengan telapak tangan. Bagaimana bisa Allisya menarik kesimpulan seperti itu tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi?

"Lo dengerin gue baik-baik ya All! Gue-gak-suka-sama-Zeo. Dia nembak Allisya. Bukan Ellisya," sambung Ellisya. Gadis itu terlihat berapi-api ketika mengatakan kalimat itu.

"Tapi Kak Zeo tahunya itu aku, bukan kamu."

"Itu kata lo!"

"Maksud kamu?"

"Zeo udah tahu semuanya. Gue udah bilang semuanya sama dia. Soal lo dan gue."

Allisya terperangah. Bagaimana mungkin Ellisya memberi tahu Zeo hal itu?

***

Mata Ellisya memicing menatap sosok di sampingnya. Benarkah yang dikatakan cowok itu? Sebegitu tuluskah? Sebegitu besarkah?

"All, gue harus gimana biar lo nggak ngejauhin gue? Gue tau, gue bukan cowok baik-baik kayak dia. Gue bahkan jauh dari kata baik. Tapi All, bantu gue. Jangan ngehindar dari gue dengan alasan konyol lo lagi."

AlZeo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang