29. D-Day

195 16 0
                                    

Selalu mengingatkan
Jangan lupa play lagu di mulmed pas lagi baca part ini
Happy reading:)

Selalu mengingatkanJangan lupa play lagu di mulmed pas lagi baca part iniHappy reading:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allisya sekali lagi menatap pantulan dirinya di cermin. Dirinya sudah siap. Tapi sekarang hatinya seolah menolak untuk siap. Ada satu sisi dalam dirinya yang merasa takut bahwa ia akan diabaikan kembali. Satu sisi lainnya, ia masih teringat jelas nasihat yang diberikan oleh Nathalie. Nasihat yang biasanya diberikan oleh seorang ibu kepada anak gadisnya soal bagaimana menentukan pilihan hati.

"Allisya bener-bener ngerasa udah jadi cewek jahat Tan." Allisya berujar dengan suara lirih dan tatapan yang tertuju ke lilitan jemarinya kala itu.

"Kenapa kamu merasa seperti itu?"

"Ada cowok yang baik banget sama Allisya. Dia baik pake banget, tulus sayang sama Allisya, ngelakuin apa aja buat Allisya tapi Allisya malah kecewain dia dengan cara yang bikin dia sampai lelah dan menghindar dari Allisya."

"Allisya selalu nolak perasaan dia Tan, berulang kali. Rasanya mungkin Allisya udah matiin perasaan dia secara perlahan."

"Kamu sayang sama dia?" Allisya mengangkat kepalanya dan menatap Nathalie. Sepersekian detik kemudian, ia mengangguk.

"Kenapa?"

"Maksud Tante?"

"Kenapa kamu ngecewain dia kalau kamu juga punya rasa sama dia?"

"Dia terlalu sempurna buat Allisya."

Tatapan Allisya kala itu terasa menerawang. Mencari bayang sosok yang sangat dirindukan.

"Angel, kesempurnaan tidak selalu dilihat dari fisik. Dan satu hal yang harus kamu tahu kalau setiap pasangan tidak ada yang sempurna. Mereka yang menyempurnakan hubungan itu dengan saling melengkapi kekurangan masing-masing. Cinta kalianlah yang harus sempurna, bukan fisik kalian. Paham?"

"Tapi Allisya nggak pantas Tante. Allisya merasa egois kalau sampai Allisya menerima dia. Sedangkan di luar sana semua cewek ngantri untuk bisa dapetin dia."

"Dan nyatanya dia lebih memilih berjuang untuk kamu, right?"

"Lebih tepatnya buat seseorang yang tidak pantas untuk diperjuangkan." Nada penuh sarkasme tedengar diujung kalimatnya.

"Kalau kamu nggak pantas diperjuangkan, terus untuk apa dia masih terus berusaha untuk mendapatkan balasan dari perasaannya setelah berulang kali kamu tolak? Angel, dengerin Tante, kalau kamu benar-benar sayang sama dia, raih dia. Terima uluran tangan dia. Waktu bisa mengubah segalanya sayang. Jangan biarkan sifat rendah diri kamu ini membuat dia jauh dari kamu. Ada titik dimana seseorang akan merasa semua apa yang sudah ia perjuangkan sia-sia. Dan kamu Angel, jangan biarkan dia seperti itu. Sebelum semuanya benar-benar terlambat."

Dan Allisya tidak boleh mundur kali ini. Ia harus meneguhkan hatinya sebelum apa yang ditakutkan oleh dirinya benar-benar terjadi. Allisya berdiri dan sekali lagi meneliti penampilannya. Setelah merasa cukup, Allisya mengambil tasnya dan melangkah dengan meyakinkan dirinya berulang kali.

AlZeo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang