Jangan lupa putar lagu di mulmed guys
Happy reading:)Semua mahasiswa berhamburan keluar ketika dosen telah mengakhiri kelas siang itu. Tanpa berkutat lebih lama di dalam kelas, Zeo segera memutuskan untuk keluar dari ruangan yang terasa panas selama Dua jam terakhir. Teman-temannya mengekor di belakang dan memanggil namanya ketika cowok itu terlihat akan langsung pergi.
“Zeo!” Cowok itu lantas menoleh.
“Kita langsung kerjain tugas MK tadi. Gue banyak deadline lain soalnya.”
“Oh yaudah,” jawabnya datar.
Salah satu cowok angkat bicara. “Jadi kita mau garap dimana?
"Cari kafe yang WiFi nya kenceng?”
Pendapat itu segera ditolak oleh cewek yang tadi memanggil Zeo. “Nggak. Yang ada nanti nggak ngerjain semua.”
“Terus dimana?”
“Di rumah salah satu diantara kita aja gimana?”
“Tempat gue lagi ada saudara datang dari jauh,” timpal cowok yang lain.
“Lo gimana?”
“Aduh repot. Adik gue resenya gak ketulungan.”
“Lo Zeo? Gimana?”
“Oke.”
“Yaudah kuy otw.” Cewek yang ternyata bernama Reyka itu berhenti. “Lo gimana Dhey? Gue bareng mereka berdua ini soaknya.”
“Gue naik taksi aja.” Dheyya menjawab.
“Lo sendiri 'kan?” Reyka menatap Zeo. “Bareng Zeo aja lah biar praktis. Mau ke rumah dia juga 'kan?”
“Gak pa-pa?” Dheyya melirik Zeo ragu. Takut-takut cowok itu merasa terbebani.
“Hm.”
Mereka berlima lantas memutuskan untuk segera berangkat agar bisa mengefesiensikan waktu. Zeo berjalan sambil merogoh saku mencari keberadaan benda pipih yang sudah Dua jam terakhir belum ia cek. Jarinya sigap mencari kontak yang akan dihubungi sambil menekan tombol pada kunci mobilnya.
Zeo duduk di balik kemudi diikuti Dheyya yang duduk di bangku penumpang. Sambil menyalakan mesin mobil dan menyetir dengan satu tangan, Zeo menunggu panggilan terjawab.
Hingga mobilnya meninggalkan kawasan kampus, panggilan belum juga terangkat.
“Halo,” ucapnya ketika panggilan dijawab. “Kemana aja sih lama banget ngangkatnya.”
“Baru bangun tidur Kak,” jawab suara disana masih terdengar lemah.
“Udah makan?”
“Belum.”
Zeo jadi merasa bersalah karena menelepon disaat yang tidak tepat. Mengganggu waktu tidur siang sang princess. “Ya udah cuci muka dulu terus makan sana.”
“Hm,” jawab Allisya sambil menguap.
Panngilan terputus. Zeo meletakkan ponsel di atas dashboard dan seolah baru tersadar bahwa sedari tadi ada orang lain di dalam mobilnya.
“Allisya?” tanya gadis itu. Tapi Zeo memutuskan tidak menjawab.
Dan keadaan kembali hening sampai Dua Puluh menit kemudian mobil Zeo terpakir di dalam garasi. Ketiga anggota kelompoknya yang lain ternyata sudah tiba disana dan menunggu sambil duduk di teras rumah.
“Lama banget sih. Ngemper dulu ya?”
“Sembarangan!” kesal Zeo. “Yuk masuk.”
Mereka mengikuti langkah Zeo yang masuk ke dalam rumah dan berhenti di sebuah ruangan yang diduga sebagai ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZeo [Completed]
Ficção Adolescente"Cukup Kak, stop it" ~Allisya Clarence "Kenapa All? Gue salah apa sama lo?" ~Zeo Angkasatama "Aku capek Kak. Aku pengen kembali ke kehidupan aku yang sebelumnya. Kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kenyamanan." ~Allisya Clarence "Jadi lo ngga...