Jangan lupa play lagu di mulmed
Selamat menikmati kisah AlZeo
Semoga bisa jadi mood booster buat kalian yg lagi di rumah aja
Happy reading :)Hamparan luas rerumputan hijau menyambut kedatangan Allisya dan Zeo. Keduanya jalan beriringan dengan Allisya merangkul sebelah lengan Zeo dan menyandarkan kepalanya disana. Menumpukan beban ke tubuh Zeo sambil terus melanjutkan langkah.
“Kenapa tiba-tiba minta anter sini?” Zeo bertanya sambil menghirup dalam aroma harum yang menguar dari rambut Allisya. Angin yang lumayan kencang menambah semerbak itu tercium begitu leluasa.
“Kangen aja sama Mommy. Aku juga mau ngenalin Kak Zeo ke Mommy.”
“Coba aja kamu ngomongnya dari jauh-jauh hari, kan aku jadi ada persiapan buat ketemu calon mertua.”
Allisya mengangkat kepala yang semula bersandar tanpa melepaskan rangkulannya di tangan Zeo. “Garing Kak. Gak lucu.”
“Iya deh... Kamu yang lucu.” Seperti sudah menjadi kebiasaan, Zeo menarik hidung Allisya hingga menimbulkan bekas kemerahan. Membuat Allisya mencebik kesal.
Sampailah mereka di depan sebuah makam bertuliskan Ralline Clarence. Allisya berjongkok, menaburkan bunga di atas makam sang Ibu dengan penuh haru. Diikuti Zeo yang juga meletakkan sebuah buket bunga di samping batu nisan.
“Hello Mom. Maafin Allisya baru bisa dateng sekarang.”
Dan mengalirlah cerita Allisya. Membagikan kisahnya yang telah terlewat beberapa minggu karena belum sempat berkunjung. Sampai menceritakan konsultasinya juga yang baru saja ia lakukan beberapa menit yang lalu.
“I miss you Mom. Always. In every single time of my life.”
Meskipun sudah mencoba untuk tidak terisak, nyatanya semua itu gagal. Gadis itu terisak di depan makam ibunya. Zeo yang menyadari tingkat emosional Allisya sudah keluar, mengusap lembut bahu gadis itu seraya turut ikut berjongkok.
“Aah Iya. Kali ini aku gak sendiri Mom. Aku dateng sama pacar aku.” Allisya tersenyum ketika menyebut kata pacar. “Namanya Kak Zeo. Orangnya baik, dia bilang juga dia keren. Iya Mom, senarsis itu memang.” Allisya menatap cowok di sebelahnya sambil tersenyum lucu.“Ayo Kak, kenalin diri sama calon mertua.”
Zeo membalas senyuman Allisya. “Hai Tan. Iya bener. Saya Zeo, pacar anak Tante yang satu ini.” Saat mengatakan itu, Zeo mengacak pelan rambut Allisya. “Udah jalan Lima bulan lebih Tan. Maaf kalau saya telat datangnya setelah waktu Lima bulan yang udah terlewat. Sibuk jagain anak Tante sih.”
“Bohong deh Mom. Kak Zeo sibuk basketan, bukannya ngejagain aku.”
“Iya itu juga bener sih. Tapi di sela kesibukan saya, saya masih tetep usahain luangin waktu buat Allisya juga kok.” Zeo meraih tangan Allisya. Menautkan jemarinya pada jemari Allisya. “Tante tenang aja, saya akan selalu jagain putri Tante.”
Setelah menghabiskan waktu yang tidak bisa dibilang sebentar, akhirnya dua sejoli itu memutuskan untuk pulang. Sebelum beranjak, Allisya mengecup nama ibunya di batu nisan seolah yang dikecupnya adalah sosok ibunya yang nyata.
***
Time flies so fast.
Sepertinya kalimat itu memang benar. Waktu berlalu begitu cepat. Seolah dalam sekejap mata semua sudah berubah. Semua sudah terjadi. Dan yang hari ini dilalui sudah berubah menjadi masa lalu, kenangan, yang sudah pasti tidak bisa diulang kembali.
Bahkan, saking cepatnya waktu berjalan, Allisya merasa baru kemarin mendaftar di SMA Kartika Nusa. Tapi saat ini, tinggal hitungan hari saja waktunya berada di SMA tercintanya ini. Sekolah yang sudah membawa banyak kisah. Baik itu kisah senang, sedih, kecewa ataupun kisah-kisah klasik yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlZeo [Completed]
Fiksi Remaja"Cukup Kak, stop it" ~Allisya Clarence "Kenapa All? Gue salah apa sama lo?" ~Zeo Angkasatama "Aku capek Kak. Aku pengen kembali ke kehidupan aku yang sebelumnya. Kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kenyamanan." ~Allisya Clarence "Jadi lo ngga...