LII

407 24 0
                                    

Operasi telah selesai. Dokter membawa kabar jika operasi berjalan dengan lancar dan kondisi Pak Hendra juga berangsur stabil, meskipun begitu laki-laki itu belum sadarkan diri. Aku, Kenji dan kepala sekolah yang ikut menunggu mengucapkan banyak terima kasih atas kerja keras sang dokter dan rekan-rekannya.

Kemudian, tubuh Pak Hendra di keluarkan dari ruang operasi dan dipindahkan ke ruang perawatan VIP atas arahan Bapak Kepala Sekolah.

"Pak, terima kasih karena sudah datang dan membantu Pak Hendra." ujarku pada Pak Kepsek.

"Kamu enggak perlu berterima kasih, yang penting Pak Hendra sudah dalam keadaan stabil. Kita tinggal tunggu beliau sadar."

"Iya, Pak."

"Kamu sebaiknya pulang, sudah larut malam."

Aku bergeming ketika mendengar titah Pak Kepsek, "Maaf, Pak kalau boleh saya mau ikut menjaga di sini."

"Tapi, kamu besok kan harus sekolah. Sudah, biar bapak yang jaga. Kenji, kamu bisa antar Anggun pulang?"

"Bisa, kok Pak." Jawab Kenji.

"Kalau begitu, kalian pulang lah. Biar saya yang jaga Pak Hendra."

Aku tak bisa membantah lagi karena tindakan bertahan justru akan terlihat aneh di mata Pak Kepsek. Akhirnya, dengan sangat terpaksa aku pulang setelah bersalaman dengan beliau dan memandang sejenak wajah Pak Hendra yang masih pucat. Aku berdoa semoga kondisi Pak Hendra akan terus stabil dan bisa segera sadar.

"Ayo, Nggun." Ajak Kenji. Kami berjalan beriringan tanpa bicara sepatah kata pun.

"Masih enggak rela, ya ninggalin guru lu?" tanyanya.

Aku mengangguk lesu.

"Tenang aja, Nggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenang aja, Nggun. Pak Hendra kan udah berhasil melewati masa-masa kritisnya, dan sekarang ada yang jagain dia. Kalau ada apa-apa, dokter bisa langsung bertindak karena ada yang menjamin."

"Iya." Hanya sepatah kata yang mampu kulontarkan, karena sejujurnya aku masih belum bisa tenang jika Pak Hendra belum membuka matanya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alone (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang