Epilog

17.3K 755 36
                                    

"Oh my my my oh my my my
I've waited all my life
ne jeonbureul hamkkehago sipeo
Oh my my my oh my my my
Looking for something right
ije jogeumeun na algesseo

I want something stronger
Than a moment
than a moment love
I have waited longer
For a boy with
For a boy with luv"

"Sheva di sini juga?" Verga melirik Brian yang duduk di sampingnya. Adik Susan itu mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari televisi. "Pantas di rumah nggak ada."

Verga sedang berada di rumah Susan, awalnya sih dia berencana mengajak Susan jalan-jalan tapi tampaknya Susan sedang tidak dapat di ganggu. Apalagi di tambah Sheva.

"Fangirl kalo nyanyi emang ya, nggak peduli telinga orang." Verga melirik lantai dua, tempat kamar Susan. Kata Brian Sheva dan Susan sedang karokean lagu korea yang sedang booming.

Verga akui lagunya bagus--karena Susan pernah memaksanya untuk mendengarkan lagu itu--tapi saat Susan dan Sheva yang bernyanyi rasanya telinga Verga akan rusak. Pake acara teriak-teriak segala lagi.

"Lo di sini juga?" Rizky yang baru saja tiba membuka jaketnya dan melempar ke sofa lalu menjatuhkan diri di sofa single. "Jadi, sekarang pacar lo ketularan pacar gue? Ikut-ikutan jadi K-Popers?"

Verga mengangguk. "Gue bingung apa yang mereka lihat dari artis-artis korea itu. Masa cowok goyang-goyang."

Rizky terkekeh. "Kalo mereka sampe dengar bisa bahaya."

"Kan emang benar, bahkan ada banyak artis korea yang pake-pake wig kek cewek. Banci." Verga geleng-geleng kepala.

"Apa? Coba ulang?" Verga tersentak, cowok itu bahkan sampai berdiri karena kaget ada yang berteriak di telinganya.

"Telinga gue mendengung." Verga mengusap telinganya, dia menatap Susan dan Sheva yang berdiri dengan kedua tangan di pinggang. "Udah korea-koreanya? Gue datang nggak di sambut. Malah sibuk nyanyi nggak jelas."

Susan melotot, melempar bantal sofa pada Verga yang mengenai cowok itu.

"Tolong ya, mereka itu nggak banci. Perutnya kotak-kotak. Nggak kayak lo yang kayak bakpao." Sheva menatap Verga kesal. Tidak ada yang boleh menghina idolanya, sekalipun itu Verga. Rizky saja dia berani balas saat menghina idolanya apalagi Verga.

"Lo tau darimana perut gue bakpao emang lo pernah lihat?" Verga membalas.

Sheva tersenyum, merendahkan. "Lo nggak pernah olah raga, di tambah lagi lo selalu banyak makan. Dan beberapa hari yang lalu gue lihat lo berenang. Perut lo maju."

Skakmat.

Verga terdiam, belakangan ini dia memang malas berolah raga. Yang berakibat pada perutnya yang mulai maju.

"Lebih baik mah Oppa gue." Sheva mengibaskan rambutnya.

"Tapi tetap gue lebih ganteng." Verga kembali membalas dia tidak boleh kalah.

"San, lo lebih pilih gue atau korea-korea lo itu?" Verga menatap Susan yang sejak tadi diam.

Susan terlihat berpikir keras. "Gimana ya, lo emang ganteng, pacar gue lagi. Tapi Oppa lebih menggoda dan idaman, calon suami gue lagi."

Brian tertawa, begitu juga Rizky yang sudah pernah di posisi Verga. Dia sudah tau jika tentang korea, dia tidak akan menang. Lagipula, dia tau hati Sheva hanya untuknya meski lebih memilih Oppa-Oppa korea.

Verga tidak dapat berkata-kata.

"Lo di sini aja sama Brian sama Rizky, gue mau ngefangirl lagi, mereka lagi Live nih." Susan menarik tangan Sheva kembali naik ke lantai atas untuk menonton video live idola mereka.

Verga duduk di kursi dengan wajah yang masih kaget. Tidak menyangka Susan lebih memilih Oppa-Oppa korea dari pada dirinya.

"Cewek, kalo di tanya pasti jawabannya gitu. Oppa mereka lebih menawan daripada pacarnya. Jangan ngelawan kalo masalah gituan, lo nggak bakal menang." Rizky terkekeh pelan saat Verga masih terlihat kaget.

"Cewek mah gitu. Mereka juga tau mana yang nyata dan enggak. Walaupun mereka ngayal buat nikah sama bias mereka. Mereka itu tau, itu nggak mungkin. Mereka cuma menikmati hidup dengan cara begitu." Brian membuka suara, dia melirik Verga yang menghela nafas pelan.

Ponsel Verga bergetar, cowok itu membuka pesan yang baru saja masuk.

'Walau idola gue menang di segala aspek. Lo tetap menang, karena hati gue buat lo selalu. 😘.'

Verga tersenyum membaca pesan Susan.

Ya, itu benar.

Tetap Verga yang menang.

Karena pemilik hati Susan memang hanya Verga.

Keduanya akan tetap VerSus, saling melawan tapi juga melengkapi.

Cinta memang harus seperti itu kan? Saling melengkapi. Bukan menuntut untuk kesempurnaan.

Verga membalas cepat pesan Susan.

'Sarangheo😘'

--The End--

. . .

Akhir bahagia selalu jadi favorit, ini cerita akhirnya ending.

Hore!!!!!!!!!!!

Eitsssss, tapi jangan hapus dari perpustakaan dulu, masih ada info-info yang kalau di lewatkan bakal ketinggalan berita.

Salah satunya.

Lagi dalam tahap penulisan sequel cerita ini yang merupakan cerita Brian....

Makasih, yang udah baca cerita ini dari awal atau yang baru baca yang komen yang ngasih bintang yang diam-diam juga makasih.

Cerita ini memang masih banyak kekurangan, typo lah apa lah. Tapi kalian tetap baca dengan baik dan kasih respon positif. I like that

Itu aja sih. Kalo misal mau tanya atau apa silahkan.....

Tapi kalo nanya kapan sequelnya keluar masih lama jadi mohon bersabar..

Ending-- 10 Mei 2019--

VersusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang