Sinaran lembayung sore mulai masuk ke dalam kamar Choi Arin melalui celah-celah ventilasi. Sudah menjadi kebiasaan untuk Arin membaca novel teenlit di atas tempat tidur.
Di rumahnya, hanya ada ia dan kakaknya yang berada di kamar masing-masing. Arin di lantai satu sedangkan sang kakak di lantai dua.
Ayah, ibu dan adiknya sedang pergi ke rumah neneknya yang memang tidak terlalu jauh dari rumah Arin.
Suasana cukup sepi. Maklum, selain karena baru saja hujan, jam juga sudah memasuki waktu maghrib. Tak terdengar suara bisik-bisik tetangganya yang sudah memasuki rumah masing-masing.
Kamar Arin terletak di bagian depan rumah. Makanya wajar bila ia bisa mendengar suara dari depan rumahnya, baik suara yang ada di teras rumahnya, maupun suara tetangga di jalanan depan rumahnya.
LINE!
Arin mengambil ponselnya yang berbunyi. Ada pemberitahuan chat masuk dari Dayoung, temannya.Baru saja ia ingin membalasnya, tiba-tiba indera pendengarnya menangkap suara pagar besi yang digeser.
Arin mengintip ke arah jendela, guna melihat pintu pagar rumahnya, yang ternyata masih tertutup. Ia lebarkan arah pandangannya ke rumah tetangga sekitarnya.
Tak ada yang terbuka.
"Suara pagernya siapa yak barusan?" Gumam Arin yang kemudian menggendikan kedua bahunya lalu kembali menutup gorden jendelanya dan memilih membalas chat dari Dayoung.
Tak lama kembali terdengar suara lainnya.
Tapi kali ini bukan suara pagar besi yang digeser.
Melainkan...
TOK!
TOK!
"Assalamualaikum!"
"Loh? Kayak suara adek?"Arin kembali berlutut di atas tempat tidur dan membuka gorden jendela kamarnya.
"Tapi pintu pager masih keselot." Gumam Arin.
TOK!
TOK!
"Assalamualaikum!"
"Adek?" Seru Arin dengan nada bertanya.
Namun tak ada jawaban.
Membuat Arin memutuskan turun dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar.
"Adek?" Panggilnya lagi.
Namun masih tetap tak ada jawaban.
Arin berjalan mendekat ke arah pintu. Tak langsung membukanya, Arin memilih membuka sedikit gorden jendela ruang tamunya.
Dan tak ada siapapun di sana. Baik di depan pintu, depan jendela, ataupun di tempat lainnya. Bahkan pintu pagarnya masih tertutup.
"Aneh," ucap Arin sembari kembali menutup gordennya.
Namun tak lama dari itu suara ketukan kembali terdengar.
Kali ini lebih kencang, membuat Arin berjingkat kaget dan langsung berlari ke arah kamarnya.
TOK!
TOK!
"Assalamualaikum!"
KAMU SEDANG MEMBACA
spooky; k-idols & producex101 ✅
Fanfiction[BOOK SIX] the 6th book of Horror Series Compilation Book. started: 14 April 2019 ended: 02 Desember 2019