188. ladies night

1.9K 478 21
                                    

"Enak ih kalau di rumah lo, lega, mana sepi lagi, jadi kita bisa leluasa," ucap Hyolyn pada Bora.

Dasom dan Soyou mengangguk setuju.

Kebetulan mereka berempat adalah teman satu kantor. Keempatnya biasa menghabiskan waktu weekend mereka dengan berkumpul berempat. Biasanya itu diadakan sebulan sekali.

Dan bulan ini, rumah Bora mendapat giliran persinggahan mereka. Saat ini kedua orangtua Bora sedang tidak ada di rumah, kakak laki-lakinya pun sedang pergi keluar. Biasanya baru akan pulang besok pagi.

Benar-benar tempat yang cocok bagi keempatnya mengadakan ladies night.

Biasanya mereka akan menghabiskan ladies night dengan saling curhat, menonton film atau mencoba beberapa make up yang mereka beli.

"Ra, anterin yuk?" ucap Dasom sembari memegang tangan Bora.

"Kamar mandi?"

Dasom menganggukan kepalanya.

"Ya udah ayo,"

Ini sudah lewat tengah malam, tepatnya jam 2 dini hari. Dasom terlalu takut untuk pergi ke kamar mandi seorang diri. Ditambah film bernuansa horror berjudul Goodnight Mommy yang sedang mereka tonton membuat Dasom bertambah takut.

"Mau ganti?" tanya Bora pada Dasom.

Dasom menganggukan kepalanya. "Hari pertama nih, jadi keluarnya banyak banget. Udah 5 kali gue ganti hari ini," jelas Dasom tanpa diminta.

"Gue tunggu di luar ya."

"Oke," jawab Dasom dan langsung masuk lalu menutup pintu kamar mandi.

Sementara Bora menyandarkan bahunya pada tembok yang berhadapan dengan pintu kamar mandi.

Di tengah penantiannya, mata Bora tanpa bisa dicegah melirik ke arah pintu sebuah ruangan yang memang letaknya di samping kamar mandi.

Ruangan tersebut tak pernah dibuka. Meski hampir 10 tahun tinggal di rumah tersebut, Bora benar-benar tidak pernah membuka dan masuk ke ruangan yang selalu dikunci tersebut.

 
 
 
 
Ekhem!
 
 
 
 
 
Mata Bora terbeliak.

Baru saja ia mendengar sebuah dehaman khas suara laki-laki paruh baya dari dalam ruangan tersebut.

Bora menelan salivanya. Ia mendekat ke arah pintu kamar mandi yang tengah Dasom gunakan.

"Som? Udah kelar belum?" tanya Bora sembari mengetuk pintu kamar mandi. Sementara ekor matanya melirik ke arah pintu ruangan tersebut.

"Bentar, Ra!"

"Cepet dong!"

"Iya, ini lagi dicuci. Bentar, bentar," sahut Dasom dari dalam.

Bora membalikan tubuhnya jadi menyandar pada daun pintu kamar mandi. Matanya mengedar ke sekitar namun dalam sepersekian detik kembali melirik ke ruangan di sebelahnya.

 
 
CKLEK!
 
 
 
Tubuh Bora hampir terjungkal ke belakang ketika secara tiba-tiba Dasom membuka pintu yang ia sandari.

"Udah kelar?"

Dasom menganggukan kepalanya.

"Ra, masa tadi gue denger kayak ada suara deheman bapak-bapak gitu dari kamar sebelah,"

"eh?"

"Bukannya kata lo kamar sebelah tuh kosong?"

Bora menganggukan kepalanya.

"Lo denger juga nggak?"
 
 
 
 
BRUK!
 
 
 
 
Dasom dan Bora kompak melirik ke arah sumber suara yang baru saja mereka dengar.

Keduanya saling berpandangan, lalu dalam sepersekian detik kemudian berlari menuju ruang tengah dimana Hyolyn dan Soyou berada.

 
 
 
 
"Lo berdua kenapa dah lari-larian di dalem rumah?" tanya Soyou bingung.

Dasom yang ketakutan langsung memeluk lengan Soyou. Sementara Bora juga tak berani mengatakan kejadian yang baru saja menimpa mereka berdua.

Matanya justru kembali teralihkan ke arah jendela ruang tengah tersebut.

Lagi-lagi tanpa Bora sengaja, ujung matanya menangkap sesuatu yang janggal.

Bora melihat sebuah tangan dengan kuku panjangnya tengah mencakar jendela rumahnya hingga menimbulkan suara berdecit yang memekakan telinganya.

"Kenapa, Ra?" tanya Hyolyn ketika melihat Bora menutup kedua telinganya dengan telapak tangan sambil memejamkan mata.

"J-Jendela,"

spooky; k-idols & producex101 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang