70. tap tap

3.5K 869 37
                                    

Kim Jonghyun, mencoba mengendurkan urat saraf leher dan kepalanya yang menegang. Sudah hampir 24 jam dia berada di studio yang dimiliki oleh Kang Dongho, temannya.

Sebagai musisi baru yang tengah mencoba peruntungannya di dunia musik, ia belum memiliki apa-apa, termasuk studio. Hanya modal bakat menulis lagu dan kemauan yang kuat.

Dan dengan baiknya, Dongho, meminjamkan studio yang juga merupakan rumah rumah keduanya.

Rumah Studio, Dongho menyebutnya.

Terdiri dari 3 lantai, 6 kamar dan beberapa ruangan untuk bermusik, yang salah satunya ditempati Jonghyun saat ini.

Meski besar dan banyak ruangan, Dongho tidak tinggal di sana. Ia lebih memilih menempati rumah pertamanya. Rumah keduanya ini benar-benar hanya dia gunakan untuk tujuan membuat musik saja.
 
 
"Ah sial!" Rutuk Jonghyun sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Masih ada beberapa kesalahan dalam lagu yang dibuatnya. Padahal dalam beberapa jam ke depan, dia harus menyerahkan sample lagunya pada produser salah satu perusahaan rekaman.

"Hoaaam."

Jonghyun menguap.

Well, wajar saja. Ini sudah jam 2 pagi dan seperti yang dikatakan sebelumnya, dia sudah 24 jam berada di studio untuk menyempurnakan lagunya. Tak terkira bagaimana lelahnya dia saat ini.

"Nggak, nggak, nggak boleh ngantuk." Ucap Jonghyun sembari menepuk-nepuk wajahnya.

 
 
TOK!
 
 
TOK!
 
 
Jonghyun menoleh ke arah pintu.

"Dongho?" Tanya Jonghyun. "Buka aja, Ho. Kaga dikunci."
 
 
TOK!
 
 
TOK!
 
 
"Buka aja kaga dikunci." Ucap Jonghyun sekali lagi.
 
 
TOK!
 
 
TOK!
 
 
Jonghyun berdecak.

Rasa lelah membuat emosinya memuncak.

Kalau saja ia tak ingat bahwa studio ini bukan miliknya, mungkin ia akan mengeluarkan amarahnya. Tapi Jonghyun cukup tahu diri. Makanya ia memutuskan beranjak dari duduknya untuk membuka pintu.

 
 
 
 
SREEEEEET
 
 
 
 
 
Jonghyun menghela napas panjang. Tak ada siapa-siapa.

Tak percaya begitu saja, ia menyembulkan kepalanya keluar, lalu menoleh ke kanan dan ke kiri. Siapa tahu saja Dongho berniat jahil dan bersembunyi di lorong lantai 2 ini.

Tapi tak Jonghyun temukan siapapun di sana.

Tak mau banyak berpikir, Jonghyun kembali menutut pintu studio tersebut.

 
 
 
SREEEEEET
 
 
 
BRAK!
 
 
 

Dan sesaat setelah pintu studio tertutup, sesuatu menjerat leher Jonghyun, membuatnya kesulitan bernapas dan terjatuh dalam sepersekian detik.

Bersamaan dengan perjuangan Jonghyun yang berusaha menahan sesuatu yang menjerat lehernya, ponsel milik Jonghyun yang berada di atas meja menyala.

Muncul satu pemberitahuan pesan masuk dari Dongho.
 
 
 
 
 
Dongho:
Jong, gua lupa bilangin, jangan lupa lo kunci studionya kalau malem, dan jangan pernah bukain pintu meski ada yang ngetok ngetok pintunya dari luar

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ada satu hal lagi yang tidak diketahui Jonghyun dan tidak Dongho beritahukan padanya.

Rumah Studio Dongho itu dibangun di atas tanah bekas pemakaman orang jepang yang meninggal akibat perang dunia dulu.

spooky; k-idols & producex101 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang