44. "excuse me?"

4.1K 976 30
                                    

Son Naeun.

Memutuskan untuk naik dari kolam. Ia tak mempedulikan teman-temannya yang masih betah berenang ke sana kemari.

"Mau kemana, Na?"

Naeun menoleh ke arah Bomi.

"Mandi."

"Ya elah, baru jam berapa."

"Dingin ih, lagian laper juga gue." Ucap Naeun sembari berjalan ke arah kamar mandi khusus wanita.

Sementara Bomi hanya menggendikan bahunya dan kembali menenggelamkan dirinya.

 
 
 
 
 
"Sepi amat?" Ucap Naeun sembari meletakan tasnya di atas westafel.

Semua pintu bilik yang berada di kamar mandi tersebut terbuka.

Setelah mengeluarkan peralatan mandinya, Naeun memutuskan untuk masuk ke dalam bilik nomor 3 dari 6 bilik yang tersedia.

Naeun langsung menyalakan shower yang terdapat di dalam setiap bilik. Ada sekitar satu jam ia terus berada di dalam kolam. Naeun merasa tubuhnya pasti sudah dipenuhi kotoran-kotoran tak kasat mata yang mungkin terdapat di dalam kolam renang yang cukup ramai seperti sekarang ini.
 
 
PLUK!
 
 
Naeun berdecak ketika sabun batangan yang ia gunakan jatuh dari tangannya.

"Pake jatoh segala." Ucap Naeun sembari membungkukkan tubuhnya untuk mengambil sabun tersebut.

 
 
SET!
 
 
Naeun menelan salivanya. Buru-buru ia memposisikan tubuhnya menjadi kembali berdiri setelah mengambil sabunnya.

Baru saja ia melihat kaki berwarna putih pucat di bilik nomor dua. Dimana kaki yang terguyur air tersebut tidak menapak, melainkan melayang.

Naeun memejamkan matanya.

"Nggak ada! Nggak ada! Itu cuma halusinasi! Itu cuma halusinasi!" Ucap Naeun pelan.

Naeun kembali membuka matanya, lalu membungkukan lagi tubuhnya untuk melihat bilik di sebelahnya lagi.

Agak ragu.

Tapi Naeun ingin memastikan bahwa apa yang dilihatnya tadi hanya halusinasi semata karena saking lelahnya.

Dan...

"Fiuh!"

Naeun kembali berdiri.

"Kan bener cuma halusinasi gue doang tadi." Ucapnya penuh kelegaan.

 

KRIEEEEEET
 
 
SREK!

SREK!
 

"Ngapain orang bawa ban ke dalem?" Ucap Naeun lagi ketika mendengar suara pintu kamar mandi dibuka dan jejak ban pelampung yang terseret.

Naeun kembali membilas tubuhnya, lalu membuka pintu biliknya untuk mengintip orang yang datang.

Kening Naeun berkerut.

Tak ada siapapun. Bahkan ketika ia lihat pantulan dari westafel yang memanjang di depannya. Semua pintu bilik masih terbuka kecuali pintu bilik yang ia tempati.

Naeun menelan salivanya.

Perasaan takut kini menghampirinya. Terlebih ketika suara sesuatu yang terseret kembali terdengar.

Dengan cepat ia ambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Niatnya untuk membersihkan rambutnya dengan sampo ia urungkan. Dalam keadaan setengah kering, Naeun pakai semua pakaiannya.
 
 
SRSKKKKK
 
 
SRKKKKK
 
 
Naeun kembali memejamkan matanya sebelum membuka pintu di hadapannya.

"Permisi?" Ucap Naeun mencoba bersuara. Berharap ada yang menyahutinya. Karena dengan begitu ia akan yakin bahwa suara barusan adalah suara manusia seperti dirinya yang berwujud.

Lima detik. Naeun menunggu dan tak ada sahutan.

Naeun menggigit bibir bagian bawahnya.

'Pokoknya begitu buka pintu, langsung lari keluar kamar mandi!' Batin Naeun mencoba menasehati dirinya sendiri.
 
 
SRSKKKKK
 
 
SRSKKKKK
 
 
Masih memejamkan matanya, Naeun langsung membuka pintu dan berlari secepat kilat.

Tak peduli bahwa bisa saja dia tergelincir karena berlarian di area kamar mandi.

Yang penting ia selamat dari sesuatu yang berada di dalam kamar mandi tersebut.

Dimana ketika Naeun berhasil keluar dan menoleh ke belakang, ia melihat sosok wanita dengan kulit putih pucat tersenyum lebar ke arahnya dengan sangat menyeramkannya sebelum akhirnya pintu tersebut tertutup.

spooky; k-idols & producex101 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang