"Masih jam sepuluh nih," ucap Byungchan pada Kookheon dan Yuri. "Survei masih jam 1 kan? Enaknya kemana dulu nih kita?" Sambung Byungchan lagi.
"Ke Museum Pos deh, gimana? Sekalian lihat-lihat." Usul Kookheon yang diangguki oleh Byungchan dan Yuri.
Mereka baru saja selesai dari Museum Geologi, dan karena letaknya yang terlalu jauh, Kookheon mengusulkan untuk mengunjungi Museum Pos yang letaknya menyatu dengan kantor pos yang masih beroperasi.
Sesuai dugaan ketiganya, museum pos yang mereka datangi saat ini tidak terlalu ramai pengunjung.
Hal itu membuat ketiganya senang, karena mereka jadi lebih bisa fokus untuk memperhatikan setiap benda yang dipajang di museum tersebut.
"Anjir, kok dingin banget ya?" Ucap Yuri yang langsung mendapat desisan dari Kookheon.
"Bahasa lo eh."
"Eh maap, maap."
"Tapi bener sih, dingin banget. Auranya agak beda." Tambah Byungchan mendukung perkataan Yuri.
"Namanya juga ruangan di bawah tanah, ya pasti lebih dingin lah." Timpal Kookheon.
Byungchan menelan salivanya. Membenarkan perkataan Kookheon. Ia tetap mengikuti Kookheon dan Yuri yang terus menuruni tangga, meski Byungchan sempat merasa merinding dan menghentikan langkahnya di anak tangga kelima.
"Weh, baru tahu gua ada patung diorama di sini?" Ucap Yuri ketika sampai di lantai dasar.
"Emang sebelumnya kaga ada?" Tanya Kookheon.
Yuri menggendikan kedua bahunya. "Kaga tahu, kaga inget gua, terakhir kali ke sini itu dulu pas SMP kelas tujuh."
Kookheon hanya menanggapi jawaban Yuri dengan anggukan, lalu ia melempar pandangannya ke arah kanan.
"Eh, gua ke sana ya." Ucapnya yang kemudian pergi ke arah kanan.
Begitupun dengan Yuri yang memilih pergi ke arah kiri.
Sementara Byungchan?
Ia terdiam di depan patung diorama yang berada di hadapannya.
Meski mungkin bagi kedua temannya biasa saja, entah mengapa Byungchan merasa patung diorama ini sedikit menyeramkan. Dan seperti sedang mengawasi mereka.
"Chan? Ngapain diem di situ? Ayo lanjut!" Ajak Kookheon yang sudah berada di ujung ruangan bersama Yuri.
Byungchan menurut, ia menyusul kedua temannya untuk lebih memasuki ruangan yang lebih dalam. Dimana untuk menuju ke ruangan tersebut, mereka harus melewati sebuah lorong bernama Lorong Duku.
Entah hanya dirinya saja atau tidak, Byungchan merasa perasaannya makin tak enak. Indera penciumannya menangkap bau amis bercampur dengan bau kayu tua yang terus menguar. Bau itu semakin kuat Byungchan cium ketika mereka sampai di ruangan selanjutnya.
"Anj-"
"Sssst!"
Kookheon berdesis ketika Yuri, lagi-lagi hendak berkata kasar karena terkejut.
Yuri menutup mulutnya.
Bukan hanya Yuri, sebenarnya Byungchan dan Kookheon juga turut terkejut melihat sebuah patung diorama lainnya yang berada di ruangan di hadapan mereka.
"Hehe, maap, maap." Ucap Yuri sembari tersenyum dan kemudian melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, diikuti oleh Kookheon.
Tapi tidak dengan Byungchan.
Wajah Byungchan mendadak pucat pasi.
Kakinya berhenti melangkah.
Membuat Yuri dan Kookheon yang sudah berada tepat di depan patung diorama di ruangan tersebut mengerutkan kening ketika melihat Byungchan yang bertingkah seperti itu.
"Chan?" Tanya Kookheon yang diangguki oleh Byungchan.
Kookheon menoleh ke arah Yuri, tanpa pikir panjang keduanya serentak menghampiri Byungchan dan segera berlari ke luar dari ruangan tersebut.
Ketiganya terus berlari, sampai akhirnya tiba di depan pintu masuk gedung museum tersebut.
Hosh hosh hosh
Hosh hosh hosh
Hosh hosh hosh
"Lo lihat apaan?" Tanya Kookheon sembari berusaha kerasa mengatur napasnya yang terengah begitu mereka sampai di luar.
Byungchan yang turut mengatur napasnya memandang Yuri dan Kookheon bergantian.
Dengan susah payah, ia berkata, "cewek, bajunya khas noni belanda, terus dia pake tudung warna putih, persis di depan patung di ruangan kedua tadi."
"Mukanya serem banget..."
KAMU SEDANG MEMBACA
spooky; k-idols & producex101 ✅
Fiksi Penggemar[BOOK SIX] the 6th book of Horror Series Compilation Book. started: 14 April 2019 ended: 02 Desember 2019