Richard kembali ketempat Adney berada. Di tangannya ia membawa sekantung plastik putih bertuliskan Indomaret.
Tadi Richard tidak benar-benar pergi. Ia tidak akan meninggalkan Adney begitu saja. Terlebih dengan kondisi Adney yang sedang kacau.
"Nih!"
Richard memberikan kantung plastik itu pada Adney yang sedang membaringkan tubuhnya di shofa panjang dengan mata yang menghadap langit. Adney hanya melirik sekilas tidak ada niatan untuk mengambil kantung plastik itu.
Nih anak PMS atau kenapa coba, gitu amat wajahnya dari tadi gitu mulu. Untung masih sabar ngadepinnya,-ucap Richard dalam hati.
Richard tidak kehabisan akal, ia mengambil sesuatu yang tadi ia beli saat di Indomaret. Ia tidak berniat memberikannya pada Adney. Ia justru menempelkannya pada pipi Adney yang sontak membuat gadis itu terlonjak kaget karena pipinya yang terasa dingin saat terkena sesuatu yang ditempelkan Rizieq pada pipinya.
Ia tidak marah dengan Richard, justru ia langsung merampas sesuatu yang dipegang oleh Richard. Bahkan, plastik yang dibawa Richard pun diambil paksa oleh Adney.
Dengan cepat Adney membuka bungkus dari sesuatu itu yang tidak lain adalah es krim. Satu-satunya hal yang bisa membuat mood Adney lebih baik dari sebelumnya.
"Udah nggak bete lagi kan?" Tanya Richard pada Adney yang dengan lahapnya menyantap es krim di tangannya.
Tidak ada jawaban dari Adney, ia hanya menggelengkan kepalanya beberapa kali sembari menampakkan sebuah senyuman yang manis layaknya anak kecil yang di beri mainan kesukaannya.
"Ney." Richard memanggil namanya.
Tidak ada jawaban dari Adney, Adney terlalu sibuk dengan beberapa es krim di tangannya. Karena satu mana cukup?
"Ish lo mah gitu Ney, tadi aja bete nggak jelas. Lah sekarang? Malah sibuk sama es krim. Tapi tetep aja lo cuekin gue."
"Abis suka sih." Ucap Adney tidak berdosa. Dan tentu saja masih dengan mata yang tertuju pada es krim di tangannya.
"Suka sama aku? Iya aku juga suka sama kamu kok."
"Berisik tau Chard, aku mau makan jadi nggak tenang ini." Ucap Adney cemberut sembari melirik sekilas dan beberapa detik kemudian kembali fokus dengan es krim ditangannya.
"Seriusan deh, lo gitu banget sama gue. Tadi aja bete nggak jelas. Sekalinya dapet es krim langsung nggak inget yang beliin siapa. Nggak bilang makasih kek, apa kek. Main makan aja lo Ney. Segitunya banget lo sama es krim yang...."
"Berisik!" Adney memotong pembicaraan Richard dengan cara menyumpal mulut cowok itu dengan salah satu es krim di tangannya.
"Enak juga ya, apalagi disuapin sama mbak pacar."
"Pacar palalu!" Ucap Adney sembari menjitak kepala Richard yang membuat pemiliknya mengaduh kesakitan.
"Kasar amat ya neng." Ucap Richard sambil memegangi kepalanya yang sakit.
"Ish kayak anak kecil, makan beginian sampe belepotan kayak gini." Ucap Richard setelah menatap Adney, ia membersihkan mulut Adney yang belepotan dengan es krim.
"Apaan sih? modus banget!" Adney menepis tangan Richard dari wajahnya.
"Ah lo mah gitu Ney, nggak tau orang lagi adegan romantis aja." Richard sedikit cemberut karena Adney yang tidak bisa diajak kompromi.
"Apaan sih Chard? udah malem ngelantur mulu. Gue dorong lama-lama"
"Biarin, yang penting sayang." Richard menjulurkan lidahnya mengejek Adney.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adney
Teen FictionAdney gadis bermata hazle yang Hidupnya serba mewah dengan segala kelebihan yang melekat pada dirinya. Ia adalah sosok yang menjadi di sekolahnya yang cukup ternama. Hidupnya selalu bahagia, senyumannya tidak pernah sekalipun meninggalkan wajah elok...