"ADNEY!" Teriak seseorang dari depan Adney. Jaraknya cukup jauh jadi hanya terlihat lambaian tangan. Dengan tangan yang masih dilambai-lambaikan orang berharap agar raisa mengetahuinya.
Adney menelisik, orang itu ternyata banyak dan semakin lama semakin mendekatinya. Dan akhirnya Adney mengenali mereka semua.
"Hai, kalian lama banget tau nggak?!" Ucap Adney setelah berjalan mendekat kearah orang yang memanggilnya.
"Lama dari mananya? Hah? Orang gue nungguin lo dari tadi!" Cerocos Salah satu diantara mereka.
Mereka adalah Fawn dan Pranata, juga Rissa dengan Nico. Mereka semua tampak serasi bersama pasangannya masing-masing.
"Ney! Gila lo ya?" Cerocos Rissa tidak terima melihat apa yang ada di depannya.
"Hah! Apaan?" Tanya Adney dengan wajah polosnya.
"Tuh tangan lo! Terus tangan Stanley!" Ucap Rissa seraya menunjuk tangan Adney dan Stanley yang penuh dengan belanjaan.
Yaps, tangan Stanley dan Adney yang sudah penuh dengan berbagai macam belanjaan milik Adney. Adney adalah seorang model yang harus mementingkan penampilannya di manapun dan kapanpun! Karena image itu sangat penting bagi karirnya kedepan.
Mau tau Adney belanja apa aja sampe sampe tangan Adney dan Stanley penuh? //Oke sejujurnya ini nggak terlalu penting tapi author mau kasih tau kalian aja// oke belanjaannya ada dua high heels, tiga sepatu kets, satu sendal jepit, dua hotpants, satu celana jeans panjang, tiga kaos rumah, satu kaos lengan panjang, dua kemeja juga tiga dress dengan warna dan model yang berbeda. Total belanjaannya saja sangat menggiurkan habis beberapa juta gengs, dan itu bermerk semua!!!!!
Oke lanjot!
Dua jam berlalu sejak mereka memasuki bioskop, sekarang mereka sudah berdiri berjajar didepan bioskop dengan keadaan sehat wal apiyat tentunya. Hanya saja Fawn dan Rissa masih merinding ketakutan. Bahkan mata Rissa pun sedikit berkaca-kaca hendak mengeluarkan air mata.
"Gue nggak nyangka bakal senyeremin itu. Tau gitu nonton yang romantis aja. Biar bisa dibelai sama mas pacar" Ucap Rissa memulai pembicaraan sambil bergelendotan di tangan Nico.
"Biasa aja kali ah! Nggak usah sok manja gitu deh! Jijik." Sahut Adney senewen.
"Biasa dari mananya. Nih liat badan gue aja masih gemetaran Oneng! Untung ada mamas pacarku tercinta." Ucap Rissa sambil menunjukkan kakinya yang masih bergetar sejak keluar dari bioskop.
"Itu mah dasarnya lo yang penakut Bambang!" Sahut Adney dengan nada senewen nya.
"Anjir kesindir gue." Ucap salah seorang di belakang mereka berdua.
Sontak saja Adney dan Rissa menoleh ke sumber suara. Suara itu berasal dari Fawn yang juga ketakutan dan tentu saja ia merasa tersindir oleh percakapan Adney dan Rissa.
"YANG NYINDIR SITU SIAPA BAMBANG!" Teriak Adney dan Rissa bersamaan. //Ingatkan mereka bahwa mereka masih ditempat umum:(//.
"Ah elah sekali ngomong langsung kena semprot, sakit hati dedek abwang." Adu Fawn pada kekasihnya yang berada di belakang dengan cowok cowok lainnya. Tangannya merangkul cowok itu menunjukkan muka yang sengaja dibuat-buat imut dan memelas.
Bukannya membela kekasihnya, Pranata justru menoyor kepala Fawn. Dan membuat mereka yang ada disana tertawa bersama lantaran sikap Pranata pada Fawn.
"Lebay deh!" Ucap Pranata.
Namun setelahnya Fawn mendapatkan ciuman dari kekasihnya itu. Ya begitulah mereka. Pasangan paling romantis ya mereka. Hanya saja terkadang tingkah mereka konyol dan selalu membuat gelak tawa di antara yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adney
Ficção AdolescenteAdney gadis bermata hazle yang Hidupnya serba mewah dengan segala kelebihan yang melekat pada dirinya. Ia adalah sosok yang menjadi di sekolahnya yang cukup ternama. Hidupnya selalu bahagia, senyumannya tidak pernah sekalipun meninggalkan wajah elok...