Part 23

819 60 0
                                    

"Kenapa kamu pergi dari rumah padahal kamu tahu Kevin membutuhkan seseorang untuk merawatnya " tanya Maya, "Rasanya tidak pantas jika saya tinggal di sana sementara kalian keluarganya mas Kevin tinggal di apartemen," jawab Mila, "Benarkah apa yang kamu katakan "tanya Rania,"Ya,niat saya tinggal di rumah itu, karena saya kasihan pada mas Kevin tapi setelah saya tahu jika kalian sedang berkonflik saya berusaha membujuk mas Kevin agar minta maaf dan membawa kalian kembali ke rumah tapi mas Kevin selalu menolak" jawab Mila, "Bisakah aku percaya padamu" tanya Rania lagi, "Terserah kamu mau percaya atau tidak, "Saya rasa saya sudah menjelaskan semuanya,"Saya harap setelah ini tidak akan ada salah paham diantara kita,"Saya permisi" ucap Mila."Mila tunggu,"Apa kamu mau bekerja di toko saya lagi" tanya Maya,"Maaf, saya belum bisa menerima tawaran ibu, sepertinya Rania masih belum percaya dan memaafkan saya sepenuhnya" jawab Mila, "Tidak kak,"Aku bisa mengerti maksudmu,"Ku mohon terima mama tawaran mama,mama sedang butuh karyawan baru" ucap Rania,"Ya, aku mau "jawab Mila, "Makasih kak, "Maafkan aku " ucap Rania memeluk Mila sambil menangis, "Lupakan semuanya,"Kakak sudah memaafkanmu jangan menangis lagi" jawab Mila tersenyum lalu menghapus air mata Rania.

Nia, mama ingin melihat kondisi kakakmu,"Dia tidak bisa sendirian di rumah ucap Maya panik,"Ya mama benar kita kesana" ucap Rania lalu  bergegas pergi ke rumah Kevin.
30 menit kemudian, mereka sampai,Maya segera berlari ke arah pintu,"Astaga pintunya terkunci,"Kevin buka pintunya,"Ini" mama" ucap Maya, namun tidak ada jawaban dari putranya hal itu membuat Maya semakin panik, "Nia kamu bawa kunci duplikat rumah ini tanya Maya, "Tunggu aku cari sebentar" jawab Rania sambil menggeledah isi tasnya.
Beberapa saat kemudian "Syukurlah ini kuncinya,"ucap Rania tersenyum lalu segera membuka pintu rumah Kevin,"Vin,ini mama, "Kamu dimana sayang" panggil Maya pada putranya, namun tetap tidak ada jawaban,ia bergegas ke kamar putranya,"Vin mama pulang,"ucap Maya, pintu kamar mandi terbuka,Maya melihat Kevin terjatuh dengan luka di keningnya.
"Kevin,ada apa denganmu, ayo bangun sayang,ini mama "ucap Maya terisak, "Nia,Mila dimana kalian, tolong hubungi ambulans, "Kevin pingsan" teriak Maya,"Ya "ucap Rania menghubungi ambulans.
"Nia,bantu mama bawa kakakmu ke kursi roda" ucap Maya,"Gak,kita tunggu aja ambulans datang,"Aku gak kuat" jawab Rania,"Biar saya yang bantu bu ayo" ucap Mila, beberapa saat kemudian,Kevin pun kembali duduk di kursi rodanya, bertepatan dengan ambulans datang,"Kevin segera di bawa ke Rumah Sakit terdekat, "Semoga setelah ini kamu mengerti betapa berartinya sebuah "Keluarga" gumam Mila dalam hati.

10 menit kemudian, mereka tiba di Rumah Sakit,Kevin pun segera di bawa ke UGD, "Dokter, tolong lakukan yang terbaik untuk Kevin" ucap Maya, "Pasti, tetaplah berdoa untuknya"ucap Dr Randy tersenyum,10 menit kemudian, Dokter keluar dari ruangan, "Bagaimana keadaan putra saya dok tanya Maya, "Syukurlah putra ibu baik-baik saja,luka di pelipisnya tidak serius, ,"Dia akan segera sadar" ucap Randy, "Terima kasih dok, "Boleh kami menjenguknya" tanya Maya,"Ya  tapi tolong jangan mengganggu istirahat pasien" jawab Randy.
"Maafkan saya Bu, tidak seharusnya saya meninggalkan mas Kevin sendirian,"ucap Mila merasa bersalah, "Tidak papa Mila, bukan salahmu,"Terima kasih sudah mau merawat dan menasehati Kevin, "Mulai hari ini saya sendiri yang akan merawatnya, 'Tolong kamu bantu Rania di toko, saya masuk dulu, "ucap Maya tersenyum,"Ya bu terima kasih atas kepercayaannya" jawab Mila."Nia,kakak pulang ya, sampai ketemu besok"ucap Mila, tersenyum, "Tunggu, kakak gak mau lihat kak Kevin dulu" tanya Rania, "Gak,"Lain kali aja kakak ada urusan penting" jawab Mila,"Oke, hati-hati,"Kak, aku bareng ke kantin ya, ucap Rania,"Oke, ayo "jawab Mila.

Setelah membeli makanan, Rania bergegas kembali ke ruang rawat Kevin,"Ma, makan dulu ya,"Biar aku yang jaga kak Kevin" ucap Rania, "Gak, mama gak lapar, "Kamu aja yang makan" jawab Maya,"Ma,mama makan dulu dong nanti kalau mama sakit siapa yang jagain kak Kevin" ucap Rania membujuk mamanya,"Gak ,mama gak bisa makan sebelum kakakmu sadar" jawab Maya.
"Ma", panggil Kevin lirih  membuka matanya,"Kevin kamu sadar,"Nia panggil dokter" ucap Maya tersenyum,"Ya" ucap Rania sambil memencet tombol untuk memanggil dokter, Beberapa saat kemudian dokter datang, "Permisi, kalian bisa keluar sebentar, saya harus memeriksa pasien" ucap Randy,"Ya dok," jawab keduanya bersamaan lalu keluar dari ruangan Kevin,"Lho,mana Mila, "tanya Rania,"Kak Mila udah pulang ma, sepertinya dia belum siap menemui kak Kevin" jawab Rania, "Permisi, keadaan pasien sudah membaik dan besok pagi pasien bisa pulang "ucap Randy, "Syukurlah terima kasih dok, "Boleh kami menemuinya lagi "tanya Maya,"Ya, silahkan," ucap Randy.

"Sayang,ada apa, kenapa kamu bisa jatuh di kamar mandi" tanya Maya,"Tadi aku dapat WA dari Keisya,dia mengundangku ke pernikahanya, "Aku pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri tapi karena terburu-buru, "Aku jatuh dan kepalaku terbentur" jelas Kevin, "Sayang,mama tahu perasaan kamu tapi mungkin ini saat kamu mulai masa depan kamu dengan wanita lain, "Lupakan Keisya, "Mama tidak ingin melihatmu terpuruk "ucap Maya, "Tapi bagaimana mungkin aku melupakan cinta pertamaku" tanya Kevin,"Bisa sayang, "Mulai saat ini coba buka hatimu untuk orang lain" jawab Maya, "Mama benar "Maafkan aku" ucap Kevin,"Ya sayang,"Mama pasti memaafkanmu " jawab Maya memeluk putranya.

"Nia, kenapa melamun" tanya Maya, "Gak papa ma" jawab Rania,"Kak,apa aku boleh datang ke kantor lagi" tanya Rania, "Tentu, "Kantor itu milikmu, "Kakak harap kamu bisa bekerja  lebih baik  lagi" jawab Kevin tersenyum, "Makasih kak, "Maafkan aku selama ini aku terlalu egois" ucap Rania, "Ya gak papa, justru kakak berterima kasih padamu, karena kalian pergi, "Aku lebih menyadari arti pentingnya sebuah "Keluarga." "Kakak butuh kalian, jangan tinggalkan aku lagi "ucap Kevin memeluk ibu dan adiknya, "Ya kak,"Kami akan selalu ada untukmu," "Berusahalah untuk sembuh kak, "Aku percaya cepat atau lambat kak pasti menemukan kebahagiaan  yang lain" ucap Rania,"Ya kami benar,"Kakak laki-laki, "Kakak harus kuat, "Kakak harus jaga kalian" ucap Kevin memeluk mama dan adiknya,"Ya tuhan terima kasih engkau telah menyadarkan anakku, "Semoga kebahagiaan itu segera datang padanya " ucap Maya terisak sambil memeluk putranya.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang