Part 74

532 45 0
                                    

Rania bergegas menuju ke alamat yang tertulis di surat tersebut, "Selama perjalanan ia berusaha menghubungi Dimas untuk meminta "Maaf tapi ponselnya tidak aktif, "Bodoh, "Kenapa kamu tidak memberinya kesempatan dia hanya meminta waktu dua hari denganmu "Lagipula apa yang salah ,"Dia suamiku,"Dia berhak atas diriku" umpat Rania dalam hati.

15 menit kemudian ia sampai di alamat tersebut,ia melihat  rumah besar dengan taman yang di tanami mawar putih kesukaannya, "Ternyata kamu sudah menyiapkan semuanya untukku,"gumam Rania  tersenyum namun senyum itu hilang saat ia mengingat kejadian di Villa ,"Kamu dimana, "Pulang ya, "Aku tunggu di rumah kita," tulis Rania,ia tahu saat ini Dimas memang sedang marah tapi dia yakin Dimas tak mungkin mengabaikannya.

1 jam berlalu,Dimas tak kunjung datang, sementara hari sudah larut, tiba-tiba ponselnya berdering,"Mama" gumam Rania "Hallo sayang, "Kamu dimana, "Kenapa kamu gak datang, di rumah ada acara syukuran kehamilan Mila " ucap Maya, "Maaf ma, "Aku di luar kota sama" Dimas, "Sampaikan salamku untuk Kak Kevin dan Mila sampai ketemu besok bye" ucap Rania,"Semoga ini awal yang baik untuk mereka" gumam Maya sambil  tersenyum "Kamu pasti datang, dan kita akan masuk ke rumah ini bersama" gumam Rania berusaha tersenyum dan menguatkan dirinya, "Aku mohon "Jangan tinggalkan aku, "Maafkan aku, "gumam Rania menangis di halaman rumahnya.

Tiba-tiba hujan  turun dengan derasnya,Rania masih berdiri di depan rumah sambil memegang kunci dan surat yang di tinggalkan Dimas,"Tidak, rumah ini rumah kita, "Aku tidak akan masuk jika tidak denganmu " gumam Rania dalam hati.

Di sisi lain Dimas pergi ke kontrakan lamanya, "Kenapa kamu berubah secepat ini,"Rania,  Aku Cinta sama kamu tapi kenapa sepertinya kamu tidak menginginkanku, "Sudah tiga bulan kita menikah tapi  kenapa kamu masih belum bisa menerima kehadiranku di hidupmu, "ucap Dimas terisak, "Kamu salah,"Aku disini,"Ayo pulang "ucap Rania, "Kamu datang, Aku enggak lagi mimpi kan" ucap Dimas, namun tiba-tiba bayangan itu hilang,"Rania... "Aku mohon jangan permainkan aku, "Dimana kamu,"Rania keluar "teriak Dimas bergegas keluar dari kontrakan lalu menyalakan ponselnya.

Ia terkejut melihat beberapa Miss call dan pesan dari Rania, "Aku datang sayang, "Tunggu aku" gumam Dimas tersenyum lalu melajukan mobilnya ke rumah baru mereka,"Semoga ini bukan mimpi" gumam Dimas dalam hati.

20 menit kemudian,Dimas tiba di rumah,ia terkejut melihat istrinya tertidur di teras yang basah,"Astaga, "Sayang" ucap Dimas bergegas menggendong Rania masuk ke rumah dan membaringkannya di sofa, "Sayang,sejak kapan kau disini,"Kenapa kau tidak langsung masuk, "Bukankah aku sudah memberikannya padamu " gumam Dimas  sambil terus menggenggam tangan istrinya.

Beberapa saat kemudian,Rania tersenyum lalu membuka matanya,"Kau datang, "Maafkan aku " ucap Rania memeluk suaminya erat sambil menangis,"Ya,"Aku memaafkanmu, ganti bajumu, "Aku akan buatkan teh" ucap Dimas melepaskan pelukannya,"Gak mau,"Temani aku mandi" bisik Rania tiba-tiba,Dimas melepas pelukannya lalu berkata, "Aku Mencintaimu apa adanya, "Kita tidak akan melakukan sebelum kau siap, "Aku tahu selama ini "Aku sudah mengabaikanmu, tapi hari ini aku benar-benar siap melakukan kewajibanku,"ucap Rania, "Baiklah sayang, "Ayo" jawab Dimas bersemangat, "Semoga setelah malam ini, "Aku benar-benar bisa menerimamu dalam hidupku" gumam Rania dalam hati, "Sayang kau, "gumam Dimas terkejut, "Maafkan aku,"Dulu aku berfikir dia adalah "Cinta pertama dan terakhir untukku "Jadi aku menyerahkan diriku sepenuhnya," jawab Rania terisak, "Apapun yang terjadi," Aku tetap mencintaimu, "Berjanjilah bahwa setelah malam ini hanya aku yang bisa melakukan ini padamu" bisik Dimas sambil mengusap air mata Rania,Rania mengangguk pelan sambil tersenyum.

Sementara di rumah Kevin,acara syukuran baru saja selesai, "Sayang, "Terima kasih atas semua yang kau lakukan untuk kami hari ini, "Semoga kehidupan kita akan bahagia selamanya "ucap Mila sambil mengusap perutnya,"Ya sayang,tapi "Aku punya satu kejutan lagi,"Buka ini" jawab Kevin sambil menyerahkan sebuah amplop pada Mila, Tiket ke Maldives, "Sayang aku tidak mimpi" tanya Mila pada suaminya, "Tidak sayang, "Kita akan berangkat besok pagi,"Jadi ,"Bersiaplah" jawab Kevin, "Astaga, Kenapa mendadak aku kan belum siap-siap, "jawab Mila lalu memasukkan beberapa pakaian mereka ke dalam koper, "Cukup, Kita tidak akan membawa banyak pakaian karena kita akan membelinya di sana, "Sekarang ayo istirahat" ucap Kevin menggendong istrinya ke tempat tidur."Sayang, di tiket itu tertulis kita akan disana selama 1 Minggu, "Kalau kita belanja terus,"Berapa banyak uang yang kita keluarkan, "Ingat aku sedang hamil, nantinya kita akan butuh banyak biaya untuk persalinan dan pendidikannya "ucap Mila, "Aku sudah mempersiapkan semuanya bahkan sebelum kita menikah "jawab Kevin, "Benarkah" tanya Mila tak percaya, "Sebelum aku bertemu denganmu, hidupku memang berantakan tapi bukan berarti aku tidak memikirkan masa depan, "Sejak 3 tahun lalu, "Aku sudah menyiapkan ini untuk istri dan anakku nantinya,"Aku mencintaimu" ucap Kevin tersenyum lalu melumat bibir istrinya,"Kau memang suami yang sempurna, "Aku beruntung memilikimu" ucap Mila tersenyum,"I love you" lanjut Mila,"I love you too" jawab Kevin tersenyum lalu keduanya terlelap sambil berpelukan.

Keesokkan harinya,
saat Kemil bersiap pergi ke Bandara, tiba-tiba Rania dan Dimas datang,"Selamat pagi,Ini hadiah untukmu semoga kau dan calon keponakanku sehat hingga waktu persalinan tiba,"ucap Rania, "Terima kasih doanya, "Kapan nyusul nih" tanya Mila tersenyum sambil mengusap perut Rania,"Doakan secepatnya "jawab Dimas, "Pasti bro,"Selamat ya, "Akhirnya kesabaranmu berbuah manis" jawab Kevin memeluk Dimas, "Kalian mau kemana" tanya Rania,"Kita mau babymoon ke Maldives "jawab Kevin,"Wah enak dong, "Aku gak di ajak nih" tanya Rania sedih, "Ayo masuk,"Horee Makasih" teriak Rania lalu memeluk kakaknya.

"Hai,lupa ya sama mama ucap Maya, Gak dong ma,"Aku kangen "ucap Rania memeluk mamanya,"Nia,"Ayo cepat , "Pesawatku 30 menit lagi" teriak Kevin, "Ya kak sebentar," jawab Rania.

"Ma, aku pamit " ucap Rania bergegas masuk ke taxsi, "Hati-hati sayang" jawab Maya "Tidak, "Kau masuk ke mobil suamimu" jawab Kevin, "Baiklah, awas kalau bohong, "Aku tidak akan menganggapmu kakak" ancam Rania, 15 menit kemudian, mereka tiba di bandara,Kemil bergegas masuk ke bandara, Rania  terus mengejar kakaknya, "Dimana suamimu,"Kita akan pergi bersama, "Ini hadiah pernikahanmu, " ucap Kevin sambil menunjukkan tiketnya.
Tak lama kemudian Dimas datang dengan nafas tersengal,"Ayo masuk kita hampir terlambat" ucap Kevin.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang