Part 19

780 51 0
                                    

10 menit kemudian,Maya tiba di toko,ia melihat beberapa orang berdiri  di depan tokonya,"Selamat siang, "Ada apa ini" tanya Maya,"Kami ingin tanya beberapa hal," jawab salah satu dari mereka,"Oke,anda ikut  saya masuk,"Kita bicarakan semuanya baik-baik, "jawab Maya lalu mengajaknya masuk ke ruangan metting, "Saya Vanno, perwakilan dari cabang Bandung, "Bulan lalu sampai Minggu ini, "Kami menerima 200 box roti, namun harganya jauh lebih mahal, "Tekstur rotinya pun agak kasar, "Rasanya tidak seenak biasanya,"Apa yang terjadi bu,"Kalau di biarkan,toko cabang bisa bangkrut Bu" ucap Vanno, "Baiklah apa pernyataan anda bisa di pertanggung jawabkan"  tanya Maya,"Oh tentu bu,"Ini bukti pembayaran kami dan Ini contoh rotinya silahkan dicoba" ucap Vanno,"Apa yang lain juga mengeluh hal yang sama, "tanya Maya,"Ya untuk itulah kami semua memutuskan datang kesini menemui Bu Maya,tapi dari pihak toko kurang merespon kami dengan baik, apalagi ada yang bilang  bahwa, "Anda tidak ada di tempat "ucap Vanno,"Oke saya mohon maaf, saya coba dulu rotinya" ucap Maya tersenyum, Beberapa saat kemudian, "Kamu benar,saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,"Saya  segera membicarakan hal ini dengan bagian produksi dan kami siap menggantinya dengan yang baru" jawab Maya,"Baik  terima kasih" ucap  Vanno lalu keluar dari ruang metting.

"Tasya, "Tolong kumpulkan  semua staf bagian produksi, "Saya tunggu di ruang metting "ucap Maya,"Baik bu, saya panggilkan" jawab Tasya, "Mbak Irene dan semua staf produksi di tunggu bu Maya untuk meeting" ucap Tasya,"Oke kami segera kesana" jawab Irene bergegas ke ruang metting, "Permisi " ucap Irene,"Ya silahkan masuk" ucap Maya, "Selamat siang semuanya, "Saya sengaja mengumpulkan kalian disini agar kita berdiskusi untuk kemajuan toko" ucap Maya, "Irene, bagaimana produksi roti kita hingga hari ini" tanya Maya, "Semua lancar bu, "Saya juga sudah mengirimkannya ke beberapa cabang"  jawab Irene,"Apa kamu yakin, "lanjut Maya,"Ya,saya yakin "jawab Irene, "Baiklah, silahkan cicipi roti ini, dan saya minta pendapat kalian" ucap Maya, tapi bu,"ucap Irene ragu, "Kenapa  kamu menolak kalau memang semuanya  baik, "Silahkan di cicipi" ucap Maya tersenyum,"Maaf bu Sebenarnya,kami mengganti sedikit bahannya, karena keuangan toko tiba-tiba menurun drastis dua bulan ini,"Kami hanya berusaha menekan biaya produksi agar  toko tak mengalami kerugian" ucap Bagas, "Benarkah,"Kenapa kalian tidak membicarakan hal ini pada saya"tanya Maya,"Maaf bu,saat itu Pak Kevin baru  saja keluar dari RS, "Kami tidak tega menyampaikan hal ini" jawab Bagas,"Oke,Bagas tolong beli bahan seperti biasa, "Irene,Irma,Ratna kalian ikut saya ke dapur,"ucap Maya,"Baik "Maafkan kami, "Jangan pecat kami ucap mereka memohon,"Saya tidak akan memecat kalian, "Ini kesalahan bersama, "Mari kita perbaiki semuanya" jawab Maya tersenyum lalu keluar dari ruang metting "Kalian di marahi ya ,"Mangkanya jangan suka ambil keputusan sendiri "sindir Tasya, "Tasya,jaga ucapanmu , "Jika kamu tak bisa membantu  maka "Diamlah" ucap Maya,"Maaf bu "ucap Tasya tanpa berani menatap bosnya, "Tasya saya minta sekali lagi, "Tolong jaga ucapanmu, atau saya terpaksa memecatmu,"ucap Maya, "Baik bu,saya mengerti, "Maafkan saya" ucap Tasya.

15 menit kemudian,Bagas datang "Mereka menunggu kakak  di dapur,' ucap Tasya,"Oke makasih "jawab Bagas tersenyum bergegas ke dapur,"Maaf Bu,'Ini bahannya tapi tepungnya naik drastis" jawab Bagas,"Gak papa, yang terpenting, "Sekarang kita harus menarik minat konsumen kembali ,"ucap Maya, "Tapi bu kalau seperti ini,kita rugi dong" ucap Ratna,"Ya saya tahu, nanti pelan-pelan saya akan cari solusinya" ucap Maya, "Tapi saya rasa konsumen tidak masalah jika  mereka harus membayar mahal,asal rotinya enak" lanjut Maya,Ibu benar, "Maafkan kami ya bu" ucap Irene,"Ya,ayo  mulai kerja "semangat "teriak Maya, "Semangat" jawab mereka bersamaan.

30 menit kemudian,Rania bangun,ia bergegas turun dari ranjang, "Lapar juga ya,"ucap Rania berjalan ke meja makan,"Ma..mama makan bareng yuk" ucap Rania namun tidak ada jawaban dari Maya,"Ma.."Mama "ucap Rania lagi, namun tetap tidak ada jawaban, mungkin mama tidur kali ya ucap Rania,"Aku makan duluan deh" gumam Rania lalu melahap makanannya, selesai makan, "Ma, aku berangkat lagi ya" ucap Rania  berjalan ke kamar mamanya,ia terkejut melihat mamanya tidak ada di kamar, "Mama kemana ya, "Jangan-jangan" gumam  Rania panik lalu memesan taksi  menuju rumah Kevin.

Sesampainya di sana, rumahnya sepi, sepertinya mama tidak ada disini gumam Rania,Kita ke toko Maya aja pak, ucap Rania,"Baik mbak" ucap sang supir,10 menit kemudian,Rania sampai di toko, "Tasya maaf saya telat, saya tadi nyari mama dulu" ucap Rania, "Ngapain di cari sih mbak,"Bu Maya ada di dapur bikin roti sama anak-anak" jawab Tasya, "Syukurlah saya temui mama saya dulu "ucap Rania berlari ke dapur.
"Ma panggil Rania,"Eh sayang, kamu datang,ada apa "tanya Maya,"Mama sejak kapan disini" tanya Rania, "Mungkin setengah jam yang lalu "Waktu kamu pulang, mama dapat telpon dari toko katanya ada masalah,mama buru-buru, jadi mama gak sempat pamit ke kamu,"Maaf ya sayang "ucap Maya mencium pipi putrinya, "Gak papa kok  tapi lain kali mama bisa tulis note atau WA aku gitu biar aku gak panik" ucap Rania cemberut, "Oke sayang, "Maafkan mama, udah sana kerja mama disini,"Jangan khawatir" ucap Maya,"Ya,Aku kerja ya bye ma "ucap Rania mencium kening mamanya.

"Perhatian semuanya dalam berbisnis laba dan rugi itu hal biasa,"Jika omset kita turun kita harus mencari tahu apa penyebabnya bukan malah mengurangi bahannya, karena hal itu justru semakin merugikan kita" ucap Maya, "Lalu apa yang harus kita lakukan bu" tanya Bagas,"Ya mungkin kita harus promosi lagi atau membuat variasi lain yang jauh lebih menarik dari sebelumnya "jawab Maya,"Maaf bu, rotinya udah matang mau di cicipi ucap Irene,"Ya sebentar "ucap Maya tersenyum, "Enak kuenya,"Oke tolong tulis di depan toko, "Sore ini,kita beri 1 roti gratis untuk 50 pembeli pertama, mulai pukul 5-8 malam" ucap Maya,"Bu,kita kan baru rugi,kenapa di bagi ke orang lain" tanya Ranty,"Gak papa,anggap aja ini  sebagai promosi untuk menarik minat pelanggan, "jawab  Maya, "Baik bu saya tulis penggumumannya dulu" Permisi ucap Bagas bergegas keluar dari toko. 

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang