"Sayang,"Kamu itu gimana sih, kasian Rania "ucap Mila kesal, "Gak papa sayang, "Anggap saja dia sedang belajar, "Ayo, aku sudah tidak sabar" ucap Kevin mengedipkan matanya, "Tidak,"Aku capek "ucap Mila dengan wajah memelas, "Sayang, aku benar-benar menginginkannya," jawab Kevin memohon,"Maaf sayang," jawab Mila berbaring membelakangi suaminya, Kevin sedikit kesal dengan sikap istrinya, namun tiba-tiba ia tersenyum, lalu naik ke ranjang, "Baiklah sayang, "Tidurlah, "Aku tidak akan memaksamu" ucap Kevin mencium kening Mila dan memeluknya dari belakang, namun tangannya tak tinggal diam,ia justru meraba dan meremas buah dada istrinya, "Sayang berhenti,"ucap Mila menggenggam tangan sang suami dan menciumnya, setelah di tegur sang istri tangan Kevin diam,ia pun beralih memainkan rambut istrinya, setelah merasa sang istri tertidur,Kevin menyibakkan rambut Mila lalu mencium leher Mila, "Sayang, tolong biarkan aku tidur" ucap Mila berbalik menghadap suaminya,merasa rencananya berhasil,Kevin mendekatkan bibirnya dan melumat bibir istrinya cukup lama, "Bagaimana sayang,"Apa kau masih ingin menundanya," goda Kevin,"Ya aku ngantuk, "Pergilah ke kamar mandi, "Aku tidak ingin kau tersiksa" jawab Mila lalu kembali membelakangi suaminya, "Sayang,tega banget sih" gumam Kevin kesal lalu berjalan ke kamar mandi,"Maaf sayang, "Aku masih perlu waktu" gumam Mila lalu berusaha tidur kembali namun gagal,ia tiba-tiba mengkhawatirkan kondisi suaminya,ia bergegas turun dari ranjang dan mengetuk pintu kamar mandi," Sayang, kamu baik-baik saja kan" tanya Mila, namun tidak ada jawaban, "Sayang, kamu marah "tanya Mila lagi, namun lagi-lagi tidak ada jawaban, karena khawatir Mila pun berusaha membuka pintu, "Sayang,maaf aku masuk ya" ucap Mila, "Sayang, kamu dimana" ucap Mila sambil menatap sekelilingnya, "Aku disini sayang" ucap Kevin memeluk Mila dari belakang,"Kau baik-baik saja, "tanya Mila, "Aku baik sayang" jawab Kevin tersenyum, "Syukurlah, cepat keluar, kita perlu istirahat" jawab Mila melepaskan pelukan suaminya dan berbalik ke arah pintu lalu membukanya,"Ada apa ini,"Kenapa pintunya gak bisa di buka" gumam Mila, "Kenapa sayang" tanya Kevin, "Pintunya terkunci" jawab Mila, "Jangan takut sayang, Aku disini," "Ikutlah denganku "ucap Kevin menggendong Mila menuju bath up,"Kau sengaja melakukan ini"tanya Mila,"Ya, Aku ingin menghabiskan waktu bersama istriku, "Apa itu salah" tanya Kevin, "Tidak tapi kita pasti kedinginan jika kita melakukan itu disini" jawab Mila, "Sayang, aku tahu apa yang harus aku lakukan, "Aku mohon jangan menolakku,"ucap Kevin lirih, "Aku janji tidak akan menolak,tapi aku mohon kita kembali ke kamar" ucap Mila, "Baiklah sayang, "Maafkan aku" ucap Kevin tersenyum lalu menurunkan tubuh Mila dan membuka pintu kamar mandi, "Aku harap kamu tidak melupakan janjimu sayang " ucap Kevin kembali menggendong Mila ke ranjang mereka,"Tapi aku belum siap hamil" ucap Mila tiba-tiba, "Sayang, "Masalah hamil atau tidak itu adalah takdir Tuhan, "Aku tidak bisa berjanji apapun padamu tapi satu hal yang harus kamu tahu," Aku mencintaimu bukan karena fisikmu tapi karena hatimu, "Aku harap kau bertahan dan mau mendampingiku dalam menghadapi setiap masalah di masa depan" ucap Kevin,Mila terharu mendengar ucapan suaminya,"Pasti sayang, "Terima kasih sudah mencintaiku sedalam itu" ucap Mila,"Ya sayang" ucap Kevin sambil menatap dalam Mila.
Beberapa saat kemudian, Kevin mulai membelai wajah istrinya, "Kamu siap sayang" tanya Kevin, Mila terdiam namun tangannya mulai membuka kancing baju suaminya,Kevin tersenyum senang melihat sikap Mila,ia mulai mencium bibir sang istri,tanpa di duga ternyata Mila membalas ciumannya, "Wow,kau hebat sayang, "Aku suka itu" jawab Kevin tersenyum,"Bisa kita lanjutkan lagi" tanya Kevin,Apa kau akan terus bertanya padaku,"Lakukan saja,Apa yang kau inginkan karena aku ingin segera tidur," jawab Mila,Kau serius dengan ucapanmu tanya Kevin,"Ya sayangku" jawab Mila.
Tanpa berfikir panjang,Kevin memainkan buah dada istrinya dan meremasnya berulang,Mila mulai merasakan sesuatu yang aneh dari tubuhnya,"Kau kenapa sayang,"bisik Kevin, "Entahlah aku merasa tubuhku panas "jawab Mila, "Tidak papa sayang, "Aku akan membantumu" ucap Kevin tersenyum lalu melepaskan pakaiannya
"Hai apa yang kau lakukan "ucap Mila menutup matanya, "Jangan terkejut sayang, justru inilah permainan yang sebenarnya" ucap Kevin kembali menindih tubuh Mila,"Kevin turun dari tubuhku,"Pakai bajumu Jangan seperti ini,"ucap Mila tanpa berani membuka matanya,"Kau terlalu banyak bicara sayang, "Baiklah kita lanjutkan saja"gumam mengarahkan tangan Mila menyentuh daerah sensitifnya,"Ahhh, rasanya sangat nikmat sayang terima kasih "ucap Kevin, "Tunggu apa ini, "Kenapa bentuknya aneh" tanya Mila, "Diamlah sayang,sebentar lagi kita sampai, "setelah dirasa cukup Kevin mulai membuka celana Mila dan mengusap daerah sensitifnya,Mila yang terkejut memukul tangan suaminya, "Jangan kurang ajar, "Singkirkan tanganmu" ucap Mila kesal,Kevin tersenyum namun ia tetap melanjutkan aktivitasnya, "Auwh rintih Mila saat merasakan sesuatu masuk ke dalam tubuhnya,"Maaf sayang,ini memang sedikit sakit, tapi "Cobalah menikmatinya" ucap Kevin mencium kening,"Dasar menyebalkan, "Udah kan "Keluarkan milikmu," Aku ingin tidur" ucap Mila, "Belum sayang, "jawab Kevin tersenyum lalu menggoyangkan pinggulnya, "Auwh rintih Mila lagi,Kevin tersenyum senang melihat darah keluar dari daerah sensitif istrinya, "Semoga cepat jadi sayang ucap Kevin mengusap perut istrinya, "Rasanya menyakitkan aku tidak akan melakukannya lagi "ucap Mila tiba-tiba, "Sayang apa maksudmu, "Kamu marah" tanya Kevin sambil berbaring di samping istrinya,"Ya kamu bilang ini menyenangkan tapi ini menyakitkan bagiku" jawab Mila sambil terisak, "Sayang, jangan nangis, "Aku minta maaf, "Aku berjanji aku tidak akan melakukannya lagi sebelum kau siap" jawab Kevin lalu turun dari berjalan ke kamar mandi, "Auwh sebenarnya dia tadi ngapain sih,kenapa sakit banget "ucap Mila membenarkan posisi tidurnya dan menutupinya dengan selimut,"Mila kamu adalah Istriku,"Apa salah jika aku menginginkanmu, "Kenapa apapun yang aku lakukan selalu salah di matamu " gumam Kevin, "Aku tidak ingin menyakitimu, "Percayalah" gumam Kevin sambil terisak,"Ya semenjak ia menikah hati Kevin begitu sensitif, bahkan berulang kali, "Ia merasa bahwa keputusannya menikahi Mila adalah sebuah kesalahan, "Tidak,"Aku bukan Papa,"Mila wanita pilihanku dan aku harus bertanggung jawab padanya,"Mila pasti bisa berubah,dia hanya perlu waktu" gumam Kevin berusaha menguatkan dirinya, setelah dirasa lebih tenang.
Kevin keluar dari kamar mandi, tak lupa ia mengambil sapu tangan dan membasahinya dengan air hangat, "Aku akan mengobatimu sayang" gumam Kevin membuka selimut istrinya lalu mengompres daerah sensitif istrinya.Malam guys,maaf ya kalo part ini agak aneh, maafkan kepolosan Mila ya, happy reading guys 😘😘😘😘.