Part 15

891 76 3
                                    

"Gak sayang, "Mama harus pergi,"Mama perlu waktu sendiri,"Jaga kakakmu" ucap Maya tersenyum lalu memeluk putrinya.
"Ma tolong pikirkan lagi, aku gak bisa sendirian,"Kita rawat kak Kevin bersama "ucap Rania  membujuk mamanya namun Maya hanya diam sambil menangis,"Kak,"Ayo keluar, cegah mama pergi, "Kita masih butuh mama " ucap Rania mengetuk kamar kakaknya, beberapa saat kemudian,Kevin keluar dari kamarnya,"Mama yakin mau pergi, "Mama yakin ingin meninggalkan semua kemewahan yang aku berikan,"Kalau mama yakin silahkan pergi, "Hati-hati di jalan" ucap Kevin,"Kakak, "Apa maksud kakak bicara seperti itu, "Aku kecewa sama kakak" ucap Rania menangis,"Mama tunggu, "Aku ikut, "Aku gak bisa tinggal bersama seseorang yang gak tahu bagaimana cara berterima kasih pada orang lain" ucap Rania, "Kamu mau pergi juga, "Silahkan,"Aku tidak akan menghalangi kalian " ucap Kevin tersenyum,"Ma sebentar ya, "Aku berkemas dulu "ucap Rania, "Jangan bawa   barang apapun dari rumah ini "ucap Kevin,"Oke kak,"Aku  mau ambil ijazahku,  jawab Rania tersenyum, "Makasih kak, "Aku dan mama pamit" ucap Rania lalu bergegas pergi dari rumah Kevin.

Setelah kepergian mama dan adiknya,Kevin menangis tersedu-sedu,ia tak menyangka semuanya berubah secepat ini,
"Mila,"Ini semua karena kamu, "Kamu harus bertanggung jawab,"gumam Kevin lalu menghubungi Reyhan, "Tolong bantu cari gadis yang bernama Mila,"Info terakhir dia bekerja di toko mama,"Bawa dia ke rumahku "ucap Kevin

"Ma, "Kita mau kemana" tanya Rania,"Kita ke toko dulu, "Mama ingin menyampaikan sesuatu pada semua karyawan mama "ucap Maya, "Jangan ma,toko kan milik Kak Kevin, Aku takut dia marah" ucap Rania, "Kamu salah, "Toko itu milik Mama", "Mama yang membangunya, "Udah jangan takut ayo kesana" ucap Maya tersenyum,10 menit kemudian mereka sampai di toko, "Tasya, "Tolong kumpulkan semua karyawan di ruang metting "ucap Maya,Baik bu jawab Tasya, "Selamat pagi semuanya, "Mulai hari ini saya akan meminta bantuan salah satu dari kalian untuk mengatur keuangan toko, "Tunggu, seperti ada yang kurang,"Mila mana," tanya Maya,"Mila gak datang bu," jawab Tasya dengan keras,Maya terdiam sejenak sambil menatap putrinya,"Ayo bu segera di pilih,"Kami harus kembali bekerja "ucap Tasya bersemangat,"Maaf saya permisi sebentar "ucap Maya,"Nia,ada apa ini" dimana Mila" tanya Maya, "Aku tidak tahu,tapi Kak Mila menitipkan ini padaku,"Mama baca aja sendiri" jawab Rania,"Nia,antar mama ke rumah Mila sekarang, tapi rapatnya gimana tanya Rania "Udah nanti aja, yang terpenting mama ketemu Mila" jawab Maya,"Ma lebih baik,mama putuskan saja dulu, rasanya tidak pantas jika kita meninggalkan mereka begitu saja,"ucap Rania, "Gak bisa, karena Mama mau "Mila yang mengurus keuangan toko " ucap Maya,"Maaf,"Saya  tidak bermaksud lancang,"Mila  karyawan baru saya rasa belum pantas untuk menerima tanggung jawab sebesar itu" ucap Tasya, "Tasya cukup, "Kamu juga karyawan disini, "Jangan pernah ikut campur urusan saya" ucap Maya emosi,"Maaf bu, saya permisi "ucap  Tasya kembali masuk ke ruang metting tanpa berani menatap bosnya "Oke, "Saya sudah memutuskan siapa yang akan  membantu  mengurus keuangan toko,"Rania, untuk sementara mama minta bantuannya" ucap Maya tersenyum,"Ya, aku mau" jawab Rania, "Oke terima kasih, "Kalian boleh bekerja kembali" ucap Maya,"Pada akhirnya,anaknya  sendirilah yang di pekerjakan" gumam Tasya kesal, "Tasya apa maksudmu "tanya Rania, "Gak papa  mbak saya permisi" ucap Tasya tersenyum lalu keluar dari ruang metting, "Selesai,"Ayo, "Antar mama ke rumah Mila "ucap Maya,"Oke ma" jawab Rania.

10 menit kemudian, mereka sampai di depan gang rumah Mila,"Ma rumahnya masuk jalan ini,"Kita jalan sebentar" ucap Rania,"Oke" jawab Maya,"Nia kamu balik lagi" tanya Dimas tersenyum,"Ya,"Kak Mila ada di rumah "tanya Rania, "Sepertinya,"Dia  pergi rumahnya sepi" jawab Dimas, "Pergi kemana kak" tanya Rania, "Gak tahu tadi dia kayaknya buru-buru banget"  jawab Dimas, "Kamu, temannya Mila ya" tanya Maya,"Ya tante " jawab Dimas,"Apa Mila ada masalah,kenapa tiba-tiba dia marah" tanya Maya,"Maaf tante,"Aku gak tahu, Mila itu sangat tertutup mengenai masalah pribadinya" jawab Dimas,"Kak Mila pergi bawa tas gak" tanya Rania,"Sepertinya gak,"Mungkin dia mencari pekerjaan baru, maklum saja Mila hidup sendiri,"Orang tuanya ada tapi mereka gak peduli" sindir Dimas,"Maaf, "Sebenarnya,"Aku bukan adik kak Mila, "Aku mengenal kak Mila secara tidak sengaja, "Dia yang menolong mamaku ketika penyakitnya kambuh, "Beberapa waktu lalu,"Aku tinggal disini karena aku,ada masalah dengan orang tuaku" jelas Rania,"Oke,"Maaf,aku sama sekali gak tahu masalah itu, "Kalau kalian mau menunggu Mila,"Silahkan menunggu di rumahku "jawab Dimas,"Tidak,kami tunggu di sini saja "Terima kasih" ucap Maya tersenyum,"Baik, "Jika  kalian perlu sesuatu  panggil saya, rumah saya di sana" jawab Dimas,"Ya kak makasih" jawab Rania tersenyum.

"Ma,kira-kira kak Mila pergi kemana ya,"Apa ini ada hubungannya dengan kak Kevin" tanya Rania, "Sayang, tolong jangan berfikir begitu, "Mama yakin kakakmu tidak mungkin tega menyakiti seorang wanita, Percayalah" jawab Maya tersenyum

Di sisi lain,Mila sampai di rumah Kevin, "Ada apa kenapa kau membawaku dengan cara seperti ini," "Tidak bisakah kau bicara baik-baik padaku" bentak Mila, "Jangan pernah berani membentakku, "Mulai hari ini Kamu bekerja di rumahku" ucap Kevin tegas, "Tidak aku tidak mau, "Permisi" ucap Mila hendak pergi dari rumah Kevin,"Dasar keras kepala, "Aku tahu kamu butuh pekerjaan ini tapi kenapa kau menolaknya" tanya Kevin,"Ku rasa kau sendiri  tahu alasannya,"Aku benci di fitnah olehmu" jawab Mila ,"Oke maafkan aku, "Aku tahu  kita selalu bertengkar saat bertemu tapi kata orang, "Tak kenal maka tak sayang, jadi ijinkan aku mengenalmu lebih dekat,"Mama dan Rania pergi, "Aku sendirian di rumah ini , "Tolong bantu aku" ucap Kevin, "Memangnya mereka kemana, rasanya tidak mungkin mereka meninggalkanmu" tanya Mila, "Mereka sibuk mengurus bisnisnya,jadi aku harap kamu mau menemaniku disini" ucap Kevin dengan wajah memelas ,"Oke, aku akan  mulai bekerja  besok, "Hari ini aku harus pulang," ucap Mila,"Baiklah, tapi sebelum pulang bisakah kau membuatkan aku makanan, "Aku lapar sekali "ucap Kevin,"Oke tunggu sebentar" ucap Mila tersenyum lalu berjalan ke dapur,"Mila,Mila  ternyata mudah sekali membuatmu percaya,"Besok kita  mulai permainanya,semoga kamu menikmatinya" gumam Kevin tersenyum penuh arti.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang