"Mohon perhatian, "Pesawat akan terbang,"5 menit lagi,"Bagi para penumpang di mohon untuk bersiap," "Sayang, kamu dengar itu kan, "Ayo" ucap Kevin tersenyum,"Mila menggeleng cepat, "Kita batalkan saja" jawab Mila lirih, "Sayang, ada aku jangan takut" ucap Kevin, "Tapi aku "ucapan Mila terpotong karena Kevin mendekatkan bibirnya, "Jangan disini, "Baiklah ayo pergi" ucap Mila sambil mendorong tubuh Kevin perlahan,"Oke sayang,"Ayo" jawab Kevin berdiri menggandeng tangan Mila,"Mama, mereka bikin iri aja sih" gumam Rania kesal, "Sudahlah sayang, "Mama disini, biarkan mereka bahagia" ucap Maya tersenyum lalu mereka bergegas masuk ke dalam pesawat, "Nikmati kebahagiaanmu, selagi bisa" gumam seseorang berjubah hitam lalu pergi meninggalkan bandara, "Begitu kalian kembali semuanya akan berubah" gumam orang itu sambil tersenyum sinis.
Di sisi lain,Kemil dan keluarga sudah di dalam pesawat, "Sayang,buka matamu, "Perjalanan ini hanya sebentar "ucap Kevin,"Gak mau,"Aku takut "jawab Mila tetap menggenggam tangan suaminya, "Sayang, "Ayolah aku buka matamu," ucap Kevin berusaha membujuk istrinya,"Mila Kevin benar santai saja, kita bisa berbincang sebentar" ucap Maya menimpali,"Mama bicara saja, "Aku pasti menjawabnya" jawab Mila tersenyum, "Sayang dengarkan aku, "Kau bukan hanya istriku, "Kau juga sekretaris pribadiku, dan 3 bulan lagi "Aku harus terbang ke Paris, bagaimana denganmu, ucap Kevin kesal,"Cari saja sekretaris yang lain, Aku hanya ingin menjadi istrimu" jawab Mila tak kalah emosi, "Kevin,Mila,jaga sikap kalian,kita di pesawat" tegur Maya,maaf ma ucap keduanya bersamaan lalu terdiam.
5 menit kemudian, Mereka tiba di bandara Bali,saat pesawat turun,"Mila justru ketakutan dan tidak sengaja melukai tangan suaminya, "Auwh" rintih Kevin, "Sepertinya aku harus cari sekretaris lain dari pada aku tersiksa dengannya" gumam Kevin dalam hati,"Ayo kita sudah sampai" ucap Kevin,"Ya,"Kau terluka" ucap Mila baru berani membuka matanya, "Jangan banyak bicara,"Ayo turun atau kita akan terbang lagi" ucap Kevin sinis, "Tidak,"Maafkan aku" ucap Mila bergegas lalu turun dari pesawat, "Tunggu disini,"Rania ayo temani aku mengambil barang-barang kita "ucap Kevin,"Ya kak "jawab Rania mengikuti kakaknya dari belakang,"Tante maafkan saya" ucap Mila lirih, "Sayang, "Kenapa kamu minta maaf, ini hal yang wajar,"Satu hal lagi, "Jangan panggil Tante tapi Mama, "Kamu yang sabar "ucap Maya tersenyum dan memeluk menantunya,"Tapi mas Kevin,"ucap Mila lirih, "Gak papa, "Kau istrinya, dia tidak akan mungkin bisa marah padamu dalam waktu yang lama, "Lagipula mama yakin,"Kau tahu cara membuat suasana hatinya lebih baik" jawab Maya tersenyum.
Beberapa saat kemudian,Kevin dan Rania kembali,"Ayo kita ke Villa" ucap Kevin,"Ya sini sayang,mama bawa sendiri aja kopernya" ucap Maya, "Gak papa biar aku aja" jawab Kevin lalu berjalan keluar bandara, "Selamat datang semuanya,"Mari saya antar ke Villa" ucap seseorang,"Baik pak, "Makasih" jawab Kevin tersenyum,10 menit kemudian mereka sampai di Villa,"Selamat siang, "Saya Kevin," ucapnya,"Ya pak ini kuncinya "ucap seseorang memberikan dua kunci kamar pada Kevin, "Makasih, ini kunci kamarnya, selamat istirahat "ucap Kevin memberikan sebuah kunci pada adiknya,"Oke kak thanks ya,"Ayo ma" ucap Rania,"Ya sayang," jawab Maya tersenyum."Akhirnya sampai juga," ucap Kevin membuka pintu kamarnya, "Aku mandi dulu, tolong siapkan makan siang, "ucap Kevin,"Ya tapi dapurnya dimana," tanya Mila, "Kamu keluar dari kamar , "Lurus sedikit lalu belok kanan" jawab Kevin lalu berjalan ke kamar mandi,"Apa keputusanku menikahinya adalah kesalahan,"Apa dia tidak akan pernah bisa menjadi seperti apa yang ku inginkan,"gumam Kevin dalam hati, "Tidak Vin, "Pernikahanmu dengannya baru di mulai,wajar jika Mila perlu beradaptasi dengan lingkunganmu,"Mulai saat ini Mila tanggung jawabmu" gumam sisi hatinya yang lain,"Ya benar, "Aku suaminya, "Aku bertanggung jawab penuh atas dirinya," gumam Kevin bergegas keluar dari kamar mandi dan menemui istrinya, "Sayang, "Maafkan aku" ucap Kevin memeluk istrinya dari belakang,Mila tersenyum lalu mengusap tangan Kevin yang ada di perutnya, lalu berbalik menatap Kevin, "Jangan ulangi lagi, "Hatiku sakit saat kau mulai berteriak padaku" ucap Mila,"Ya sayang, "Maafkan aku," ucap Kevin lalu mencium bibir Mila, "Pergilah,"Panggil mama dan Rania kita makan bersama" ucap Mila setelah Kevin melepas ciumannya, "Baiklah cepat aku lapar" ucap Kevin tersenyum lalu berjalan ke kamar adiknya,"Mama,Nia apa kalian tidur" tanya Kevin mengetuk pintu kamarnya, "Tidak sayang,"Ada apa" tanya Maya membuka pintunya, "Syukurlah, "Ayo kita makan bersama" ucap Kevin, "Baiklah, "Adikmu sedang mandi, "Kau duluan saja,"ucap Maya, "Baiklah" ucap Kevin tersenyum lalu meninggalkan kamar adiknya, dan bergegas ke ruang makan,"Hai sayang,mana mama" tanya Mila, "Rania masih mandi mereka akan turun sebentar lagi" jawab Kevin tersenyum, "Wow,semua ini makanan kesukaanku" ucap Kevin tersenyum,"Ya aku sengaja memasak ini untukmu,"Kata orang "Kalau perut kita kenyang pasti suasana hati juga bagus" jawab Mila tersenyum, "Ada-ada saja,"Aku selalu bahagia asal bersamamu" jawab Kevin, "Bohong, "Buktinya kau memarahiku tadi, "Bagaimana kalau aku benar-benar pergi" ucap Mila kesal,"Kau tidak akan mungkin bisa pergi dariku, karena mulai hari ini kita "Satu," ucap Kevin berdiri dan mencium kening istrinya,"Ehm.. bolehkah kami makan sekarang" ucap "Rania,Mama,"Nia sejak kapan kalian disini ucap Kevin salah tingkah,"Kaki mama mulai pegal, berdiri di sini" ucap Maya menggoda menantunya,"Maaf ma,"Ayo makan" ucap Mila duduk dan makan. "Nia,soal resepsinya, "Aku ingin diadakan di depan Villa" ucap Kevin,"Oke, mulai besok, "Aku akan mengatur semuanya, lalu ,"Pakaian resepsinya udah ada" tanya Rania,"Udah, besok aku akan mengambilnya di butik," jawab Kevin, "Hai, apa-apaan ini, "Kalian sibuk mengurus acara pernikahanku, "Sementara aku tidak tahu apapun" ucap Mila kesal, "Jangan marah sayang, anggap saja ini kejutan untukmu" jawab Kevin, "Tapi kan aku, "ucapan Mila terpotong karena, "Bahagiakan aku dulu malam ini,besok kau boleh membantu Rania mengurus resepsi kita" bisik Kevin, "Kakak,"Kita sedang makan tolong jangan bicara yang tidak-tidak" tegur Rania,"Ya, aku mengerti ,"Maafkan aku "ucap Kevin lalu melanjutkan makannya, selesai makan, "Sayang,ayo kita istirahat, ucap Kevin tersenyum penuh arti, "Tapi ini," ucapan Mila terpotong karena Kevin menggendongnya,"Nia tolong bereskan ya, "Itung-itung belajar jadi ibu rumah tangga yang baik, "Kami duluan" ucap Kevin bergegas ke kamarnya, sementara Rania mendengus kesal mendengar ucapan kakaknya.
