Part 29

803 64 0
                                    

Keesokkan harinya
Ponsel Kevin berdering," Siapa sih ganggu aja" gumam Kevin sambil berusaha meraih ponselnya,"Hallo,siapa ini "ucap Kevin,"Maaf menganggu pak, "Saya Melly, saya hanya ingin memberi tahu hari ini pak Wira datang untuk, melanjutkan pembicaraan kemarin ucap Melly,"Oke makasih infonya, saya segera ke kantor" jawab Kevin lalu mematikan teleponnya dan berusaha menggapai kursi rodanya, namun tidak bisa ia mencoba berdiri tapi kakinya bergetar,"Mas Kevin, saya diminta ibu mengantar sarapan" ucap Mila membuka pintu kamar Kevin,"Mila terkejut melihat Kevin berdiri, "Tahan sebentar mas" ucap Mila  lalu meletakkan makanan itu di meja  dan bergegas membantu Kevin duduk di kursi rodanya, Namun karena tidak seimbang Mila hampir saja jatuh di pangkuan Kevin, "Kamu memang cantik Mil, "Aku tidak sabar ingin memilikimu" gumam Kevin dalam hati, "Ehm maaf mas, saya permisi,"ucap Mila tersenyum malu, "Tunggu,"Mila tolong ambilkan kemeja putih di lemari" ucap Kevin, "Kamu juga bersiaplah kita akan ke kantor" ucap Kevin melanjutkan,"Ya mas, saya ambil dulu kemejanya lalu saya siap-siap "jawab Mila, "Makasih" jawab Kevin lalu masuk ke kamar mandi, sementara Mila keluar dari kamar Kevin, "Astaga,apa yang terjadi padaku, "Gak boleh "Kamu jangan sampai jatuh cinta padanya, ingat Mila dia majikanmu" gumam Mila dalam hati sambil bergegas ke kamarnya dan bersiap,"Aku pakai baju apa ya, kemarin kan aku pinjam baju Rania, sekarang dia pergi, gimana ini" gumamnya lirih
"Mila,"ucap Kevin mengetuk pintu kamarnya,"Ya mas, sebentar ada apa " tanya Mila membuka pintu kamarnya, "Ini baju untukmu,"ucap Kevin, "Tapi mas, "ucap Mila ragu, "Pakailah kita tidak punya banyak waktu" jawab Kevin,"Baik mas" ucap Mila kembali masuk ke kamarnya,"Bagus juga pilihannya" gumam Mila tersenyum lalu merias dirinya sebentar dan keluar dari kamar,"Ayo sarapan,kita harus segera berangkat" ucap Kevin,"Gak usah mas" jawab Mila, "Jangan menunda makan nanti kamu sakit" ucap Kevin mengambilkan roti dan beberapa  selai pada Mila, "Pilih sendiri selainnya, oleskan dan makanlah" ucap  Kevin, "Terima kasih" jawab Mila tersenyum, "Dimana mamaku" tanya Kevin,"Bu Maya sudah berangkat ke toko sejak pagi," jawab Mila,"Hallo, "Tunggu sebentar saya akan datang 10 menit lagi" jawab Kevin,"Kau makan di mobil saja,kita berangkat sekarang,"ucap Kevin,Mila pun segera memasukkan roti ke mulutnya lalu bergegas mengejar Kevin ke mobilnya,"Hai, makan yang benar, "Aku tidak akan pergi tanpamu jawab Kevin tersenyum,"Maaf"ucap Mila membuka mulutnya namun beberapa roti justru keluar dari mulutnya mengenai wajah Kevin,"Ups,maaf aku tidak sengaja" ucap Mila berusaha membersihkan wajah Kevin, "Tidak perlu, masuklah ke mobil, "Aku ke toilet sebentar" ucap Kevin,"Tidak tunggu, aku akan membersihkannya" ucap Mila berusaha mengejar Kevin, "Tidak perlu, "Aku bisa sendiri, "Tunggu  di mobil atau aku semakin marah padamu" ucap Kevin bergegas ke kamarnya, "Astaga apa yang aku lakukan, semoga saja dia tidak marah padaku" gumam Mila dalam hati,5 menit kemudian Kevin kembali ke mobil,"Pak Angga turun dan membantu Kevin naik,"Mas baik-baik saja, "Maafkan aku" ucap Mila lirih, "Jangan banyak bicara,ayo pak kita ke kantor sekarang" ucap Kevin tegas.

"Hallo, "Melly apa Pak Wira masih disana," tanya Kevin panik,"Ya pak, "Reyhan masih berusaha membujuknya,"Cepatlah datang, atau "Semuanya batal "ucap Melly panik, "Jangan berusahalah menenangkan pak Wira saya pasti datang" ucap Kevin memohon,"Baik pak saya akan berusaha" jawab Melly menutup teleponnya,"Pak lebih cepat lagi, Aku buru-buru" ucap Kevin,"Sabar tuan, kita akan sampai sebentar lagi" jawab Angga.
5 menit kemudian mereka sampai di kantor, "Reyhan dimana papamu' tanya Kevin panik, "Tenanglah,papaku menunggumu di cafe" jawab Reyhan, "Terima kasih antar aku kesana" jawab Kevin tersenyum, "Maafkan aku pak, "Aku terlambat "ucap Kevin, "Langsung saja tanda tangani surat ini, "Aku ada metting lagi" ucap Wira sedikit kesal,"Baik pak, maafkan aku" ucap Kevin sambil menandatangani surat tersebut, "Baiklah, aku permisi semoga sukses "jawab Pak Wira,"Reyhan,ayo pulang kita ada urusan lain "ucap Wira,"Ya pa,"Bos aku permisi "ucap Reyhan, "Hati-hati" jawab Kevin tersenyum.

Setibanya di Bogor,"Kania tolong urus semuanya dulu aku pergi sebentar" ucap Rania buru-buru,"Hai ada apa, sepertinya ada masalah penting"tanya Kania,"Tidak ada doakan aku saja" jawab Rania tersenyum lalu bergegas pergi."Adi, dimana alamatnya, "Aku di Bogor" ucap Rania,"Baik, akan segera ku kirimkan" jawab Adi, "Oke, terima kasih" ucap Rania setelah menerima pesan dari Adi, "Kali ini kau tak akan lolos dariku" gumam Rania bergegas melajukan mobilnya ke rumah Tasya.

30 menit kemudian, Rania tiba di rumah Tasya,ia segera  turun dan mengetuk pintu rumah,"Ya tunggu sebentar "ucap Tasya bergegas membuka pintu,"Hai, syukurlah kau sendiri yang membuka pintu,"Ayo kita bicara di luar,"ucap Rania,"Siapa yang datang nak" tanya seorang wanita, "Temanku bu, "Aku pergi sebentar ya" ucap Rania menutup pintu rumahnya,"Ada apa mbak,"Kenapa mbak menemuiku, "tanya Tasya mencoba tenang, "Berhenti berpura-pura, "Aku tawarkan padamu, "Keluar dari toko dengan hormat atau di penjara" jawab Rania,"Apa maksud mbak, "Aku tidak mengerti" jawab Tasya tersenyum, "Tasya kau sudah cukup lama bekerja di toko, "Aku tahu kapan kau berbohong" ucap Rania,"Oh gitu ya, "Baiklah aku mengakui kesalahanku tapi Aku butuh uang untuk biaya perawatan ibuku "ucap Tasya, "Bohong, ibumu baik-baik saja," Kau melakukan ini karena kau ingin menjebak Irene kan" tanya Rania, "Tidak mbak aku tidak mungkin melakukanya, Irene temanku,dia sangat baik padaku "jawab Tasya memohon sambil menangis, "Aku tidak akan percaya lagi ucapanmu, "Aku beri waktu 10 menit untuk berfikir "ucap Rania,"Baik mbak saya akan keluar dari toko,tapi jangan laporkan aku pada polisi" ucap Tasya,"Ya, buatlah sekarang, Aku akan menunggunya" ucap Rania, "Baiklah ayo masuk" ucap Tasya, "Oh, "Aku lupa, "Aku ada urusan lain, "Kau tulis saja suratnya, "Aku akan kembali lagi nanti" jawab Tasya,"Baik, terima kasih waktunya, "Aku akan segera mengirimkannya ke toko" jawab Tasya, "Akhirnya kau pergi juga,mudah sekali membohongimu" ucap Tasya tersenyum,"Kau tidak bisa berbohong lagi padaku Tasya, "Awasi rumah itu,jika terjadi sesuatu segera hubungi aku" ucap Rania,"Baik mbak, tenang saja mereka tidak akan bisa pergi dari sini "ucap seseorang,"Aku percaya padamu" ucap Rania tersenyum.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang