Part 43

836 56 3
                                    

"Coba katakan sekali lagi, "Aku tidak mendengarnya" ucap Mila,"Apa "Katamu kau tidak mendengarnya", "Bagaimana kalau begini,"I love you Mila, "ucap Kevin di depan wajah Mila dan mencium bibirnya. Beberapa saat kemudian,Kevin melepas ciumannya,"Hai, kenapa kau tidak membalas ciumanku sayang" tanya Kevin tersenyum sambil mengusap bibir Mila, sementara Mila hanya diam dan menatapnya, "Sayang, jangan bilang kalau ini ciuman pertamamu" ucap Kevin,Mila mengangguk pelan sambil tersipu,"Yes, "Aku berhasil "ucap Kevin tersenyum bahagia,"Hai apa maksudmu, "Ingat aku bukan cinta pertamamu" ucap Mila,"Ya memang bukan tapi aku beruntung mendapatkan ciuman pertamamu" ucap Kevin, "Oh begitu ya, "Apa "Jangan-jangan kau hanya ingin melakukan sesuatu yang buruk padaku" gumam Mila kesal,"Mila, "Tolong jangan salah paham, "Aku tidak bermaksud seperti itu, "Aku kagum padamu" ucap Kevin, "Benarkah" tanya Mila tak percaya,"Ya sayang, "Kamu ingat kata-kataku waktu itu, "Aku bilang, "Aku tidak akan berbuat lebih  sebelum "Aku mencintaimu dan hari ini aku yakin, untuk menikah denganmu,"Will you marry me," ucap Kevin sambil menunjukkan cincin pada Mila, "Belum sempat Mila menjawabnya, ponsel Kevin berdering,"Siapa" tanya Mila penasaran, "Dari polisi" jawab Kevin,"Ya pak, "Kami hanya ingin mengabarkan bahwa saudari Tasya dan Keisya ditemukan meninggal, "Apa,"Baik pak saya akan segera hubungi keluarganya" jawab Kevin lalu mematikan teleponnya.
"Ada apa" tanya Mila, "Tasya dan Keisya meninggal" jawab Kevin, "Astaga, ayo kita kesana mas" ajak Mila, "Untuk apa, "Kita masih ada urusan lain yang lebih penting" jawab Kevin tersenyum lalu melajukan mobilnya,"Mas, Kita mengenal mereka,"Ayo  kita kesana, "Aku ingin menemuinya untuk yang terakhir kalinya" ucap Mila, "Tidak, jangan "Sekarang besok saja,"Kita pulang" ucap Kevin tegas.

"Nia, bagaimana acara, "tanya Kevin menghubungi adiknya, "Mereka mulai bosan kak,"Cepat datang ucap Rania panik ,"Oke,"15 menit lagi, "Tunggu kakak di pintu belakang" jawab Kevin lalu mematikan teleponnya,"Mila pakai seatbeltmu kita harus segera sampai rumah" ucap Kevin melajukan mobilnya lebih kencang lagi,"Mas, pelan-pelan, "Aku takut "ucap Mila memejamkan matanya, "Tutup matamu, Aku janji kita segera sampai" ucap Kevin .

15 menit kemudian mereka sampai, "Sayang buka matamu, "bisik Kevin sambil membuka pintu mobilnya "Rania tolong perbaiki make up Mila, "Aku parkir mobil sebentar" ucap Kevin,"Baik kak," jawab Rania,"Kau baik-baik saja kan, "Maafkan aku" ucap Rania panik, "Ya, syukurlah mereka tidak menyakitiku" jawab Mila tersenyum, "Syukurlah ayo" ucap Rania mengajak Mila ke kamarnya.
10 menit kemudian,Mila selesai di rias,Rania segera mengajak Mila turun, "Sayang kau cantik sekali, "Dimana Kevin, "tanya Maya, "Aku disini ma, jawab Kevin tersenyum lalu bergegas turun menemui para tamu, "Selamat malam semuanya, Saya mohon maaf atas keterlambatan ini, "Baiklah langsung saja,"Saya mulai acaranya, "Terima kasih pada kalian semua yang sudah hadir;
"Malam ini, "Saya ingin menyampaikan sesuatu pada seseorang yang spesial dalam hidupku, "Jadilah pasangan hidupku "Jadilah ibu dari anak-anakku membuka mata dan tertidur di sampingku, "Aku tak main-main seperti kekasihmu lain satu yang ku mau, "Marry me" ucap Kevin sambil berlutut di hadapan Mila,"Ya aku mau jawab Mila sambil menahan tangisnya.

"Hentikan semua ini, "Bisa-bisanya kalian bahagia di atas kesedihanku" ucap Kania emosi,"Nia apa maksudmu, "Kau kenapa" tanya Rania menghampiri sahabatnya, "Tanyakan ini padanya, "Dasar Pembunuh "ucap Kania sambil menunjuk ke arah Mila,"Nia,apa maksudmu" tanya Rania tak mengerti, "Hari ini Kakakku meninggal karena kecelakaan dan aku yakin, "Ini karena Dia" jawab Kania,"Kakakmu,"Siapa aku tidak tahu, "Kau punya kakak" tanya Rania,"Tasya dia Kakakku, "Kenapa kaget, "Kalian semua harus bertanggung jawab, terutama kamu "Mila" ucap Kania lalu berjalan mendekati Mila, "Tunggu kenapa harus Mila "tanya Kevin,"Mila menghancurkan semua harapan Kakakku, "Kepercayaan Bu Maya berkurang setelah kehadiran Mila di toko, "Kakakku Mencintaimu" sejak lama, tapi karena Mila kau melupakannya,"Apa kau tidak ingat "Kakakku yang memberikan ide pada kalian untuk  membuka toko roti itu,"Tapi apa yang kalian lakukan, "Kamu membuat kakakku di penjara" ucap Kania sambil menatap Rania sinis, "Udah marahnya, "Kamu salah paham, "Kakakmu memang bersalah, "Dia pantas di hukum" jawab Rania,"Oh ya,"Apa mencintai seseorang itu adalah sebuah kesalahan "tanya Kania, "Tidak, tapi apa yang dirasakan Tasya pada Kakakku bukan "Cinta tapi Obsesi" ucap Rania,"Tahu apa soal cinta, kamu bahkan belum pernah berpacaran "jawab Kania, "Aku memang belum pernah berpacaran tapi menurutku "Cinta sejati, adalah "Cinta yang mampu melakukan apa saja demi orang yang dicintainya" jawab Mila menyahuti,"Oh ya lalu "Kenapa kau tidak membiarkan dia  menikahi Keisya, "Dia sedang hamil" ucap Kania, "Itu masalah yang berbeda, "Keisya mengandung anak dari calon suaminya, "Jadi, untuk apa Kevin bertanggung jawab" ucap Mila, "Cukup apa mau sekarang" ucap Kevin, "Aku mau dia pergi, Aku tidak ingin melihatnya di hadapanku lagi" jawab Kania,"Oke" ucap Kevin sambil memasangkan cincin di jari manis Mila dan menciumnya,"Dua hari lagi,"Kami akan menikah setelah itu aku akan bawa Mila pergi, "Apa kau puas" tanya Kevin serius,"Baik aku puas, "Selamat atas pertunangan kalian " ucap Kania berjalan mendekati Mila,tanpa disadari Kevin,Kania membawa pisau dan melukai perut Mila dan berlalu pergi,"Auwh" ucap Mila  mulai merasakan sakit di perutnya,"Astaga,"Mila bertahan, "Kita akan ke rumah sakit" ucap Mila menggendong tubuh Mila ke mobilnya,"Biar aku saja," ucap Rania tiba-tiba, "Oke, makasih" jawab Kevin lalu duduk di kursi belakang,"Mas, , "Ingatlah satu hal Aku mencintaimu" ucap Mila lirih, "Jangan banyak bicara, "Aku mohon bertahanlah untukku" jawab Kevin sambil menautkan tangannya pada Mila,
"Kak Maafkan aku karena aku kakak menderita" ucap Rania, "Tidak masalah, "Anggap saja ini, "Pengorbanan cintaku untuknya" jawab Mila tersenyum sambil menatap Kevin, "Seharusnya bukan kau yang berkorban sayang tapi Aku" jawab Kevin, "Tidak  bagiku kita sudah sama-sama berkorban, "Keisya lebih cantik  dariku dan aku tahu bagaimana besarnya cintamu padanya, tapi "Kau justru memilihku sebagai Istrimu, "Terima kasih untuk segalanya" ucap Mila, "Sama-sama sayang" ucap Kevin mencium bibir Mila sebagai bentuk menguatkan Mila
"Kakak,ayo turun kita sudah sampai" ucap Rania,"Oh,Oke ayo turun" ucap Kevin menggendong Mila masuk Rumah Sakit, sementara Mila menyembunyikan wajahnya karena malu,"Gak usah malu kak, "Aku senang melihat kemesraan kalian" ucap Rania menggoda Mila.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang