Part 67

534 40 0
                                    

Beberapa saat kemudian, Kevin turun dari tubuh istrinya, dan  menggendong istrinya ke kamar mandi untuk berendam, setelah dirasa cukup Kevin menggendong Mila  ke kamar dan membantunya berpakaian "I love you "Tidurlah" ucap Kevin mencium kening istrinya, "Thanks Daddy,"We love you "jawab Mila sambil tersenyum,"Kau juga tidur" ucap Mila,"Ya sayang, tapi aku haus, "Aku tinggal sebentar ya" ucap Kevin,"Oke, 10 menit,"Kalau kamu belum kembali, "Kamu tidur di luar" ucap Mila serius,"Oke sayang" jawab Kevin tersenyum.

Saat turun dari kamar,Kevin terkejut melihat Dimas tidur di sofa, "Hai bro, ngapain loe tidur di sini" tanya Kevin,"Eh kak, gak papa, "Aku tidur di sini aja,"Rania belum terbiasa dengan kehadiranku" jawab Dimas,"Ya aku paham tapi tidak seharusnya kamu tidur di luar, "Ayo kembali ke kamarmu," ucap Kevin, "Gak, "Aku nyaman tidur di sini "jawab Dimas, "Jangan takut,"Ayo aku antar" ucap Kevin mengantar Dimas ke kamar Rania. Sesampainya di sana,Kevin mencoba membuka pintu,namun pintu terkunci,"Oh ini masalahnya tunggu di sini, "Aku ambil kunci duplikatnya" ucap Kevin tersenyum,tak lama kemudian pintu terbuka,Masuk dan tidurlah,Rania harus terbiasa tidur denganmu ucap Kevin, "Makasih kak" ucap Dimas berjalan masuk ke kamarnya,Kevin tersenyum lalu berjalan mengembalikan kunci duplikat kamar Rania di laci  kemudian bergegas ke dapur untuk mengambil minum, "Saatnya tidur, "Semoga aku tidak terlambat" gumam Kevin bergegas ke kamarnya, "Dari mana saja kamu, "Kenapa lama" tanya Mila berdiri di depan pintu, Maaf sayang tadi Aku bantu Dimas,"Dia gak bisa  masuk ke kamar karena Rania mengunci pintunya," jawab Kevin, "Oke, alasan di terima, "Ayo masuk, "Aku ingin tidur di pelukanmu" ucap Mila menggandeng tangan Kevin masuk ke kamar, "Sayang,"Kalau kamu pergi, "Aku tidur sama siapa , "Aku tidak terbiasa tidur sendiri "tanya Mila, "Dasar manja,"Kau bisa tidur dengan mama" jawab Kevin, "Tidak,"Aku hanya ingin bersamamu" ucap Mila,"Oke begini saja, "Nanti aku akan tinggalkan beberapa bajuku untuk kau peluk atau bahkan kau pakai, "Agar kau merasa "Aku tetap ada di dekatmu" jawab Kevin,"Ide bagus, "Aku setuju, terima kasih sayang," jawab Mila lalu memejamkan matanya.

Tak lama kemudian terdengar "Aaaaaa,"Siapa kau untuk apa kau di kamarku" ucap Rania,"Sayang, aku suamimu kita sudah menikah tadi pagi" jawab Dimas sambil menunjukkan cincin pernikahan mereka, "Tidak mungkin, "Aku tidak menikah denganmu" jawab Rania turun dari ranjang dan berlari keluar kamar,"Kak, aku takut ucap Rania memeluk Kevin sambil menangis,"Ada apa ini" tanya Mila, "Rania terkejut melihatku tidur disampingnya" jawab Dimas,"Rania, "Tenanglah,"Coba lihat cincin di jarimu, "Itu cincin pernikahanmu dengan Dimas,"Dia suamimu, "Aku tahu,"Semua terjadi begitu cepat,tapi "Percayalah dia suamimu dan sudah seharusnya kalian tidur di ranjang yang sama" ucap Kevin berusaha meyakinkan Rania, "Tidak kak, "Maaf aku belum bisa, "Bolehkah, "Aku tidur di kamarmu" tanya Rania, "Sayang,"Kau tidur di kamarmu, "Aku akan tidur di kamar lain,"Kak bisa tolong tunjukkan padaku kamar tamunya" jawab Dimas, "Tidak kalian harus tetap bersama,"sahut Kevin, "Tidak masalah, "Aku bisa mengerti, "Tolong jangan paksa dia,"Mila tolong tunjukkan kamar tamunya, "Ini masih malam,"Kita semua harus istirahat" ucap Dimas, "Baiklah sayang,"Kau antar dia, "Aku ingin bicara pada Rania,"Kak Kevin "Tolong jangan terlalu keras padanya" ucap Dimas,Ya, selamat istirahat, "Maafkan adikku" jawab Kevin, "Tidak masalah,"Dia juga istriku" jawab Dimas tersenyum lalu berjalan ke kamar tamu bersama Mila,"Kau dengar ucapannya tadi, "Dari ucapannya, terlihat jelas bahwa dia mencintaimu" ucap Kevin pada Rania, "Entahlah kak, "Jujur, "Setelah kejadian hari ini, "Aku tidak percaya lagi dengan "Cinta" jawab Rania sambil menangis, "Kenapa begitu, "Dengarkan aku, "Kakak juga pernah merasakan hal sama denganmu, "Saat tiba-tiba Keisya pergi dan kakak lumpuh, namun saat itu juga "Tuhan menghadirkan Mila dalam hidupku, "Kehadirannya mampu membuat kehidupanku  jauh lebih baik dan satu hal lagi, "Awalnya Kakak mendekati Mila hanya untuk balas dendam karena kakak menganggapnya sudah menghancurkan hidupku, "Tapi seiring berjalannya waktu, "Aku bisa melihat "Cinta yang besar untukku di matanya, "Mulai saat itu, "Aku berusaha mencintaimu dan sekarang, "Aku benar-benar mencintainya" gumam Kevin, "Benarkah lalu apa perasaanmu saat kau menikah dengannya,"tanya Rania, "Aku mencintainya dan semakin hari perasaan itu semakin bertambah" jawab Kevin,So sweet banget sih sih suamiku,"I love you Daddy "ucap Mila yang tiba-tiba datang dan memeluknya,"I love you too mommy" jawab Kevin,"Kakak kalian bikin iri aja deh" ucap Rania memanyunkan bibirnya, "Maaf sayang,"Kami tidur dulu ya selamat malam" ucap Kevin tersenyum sambil mengusap rambut Rania, "Selamat malam,"Maaf aku mengganggu istirahat kalian "ucap Rania pelan, "Tidak papa, "Tidurlah" ucap Kemil lalu keluar dari kamar Rania.

Keesokkan harinya
Kevin sudah bersiap ke kantor,namun Mila masih tertidur, "Mommy, "Daddy berangkat" ucap Kevin mencium kening dan perut istrinya.
"Ma, "Aku jalan dulu Mila masih tidur, ucap Kevin buru-buru, "Sayang, kamu gak sarapan dulu,"tanya Maya, "Gak ma, nanti saja, "Aku sudah terlambat" jawab Kevin berjalan keluar dari rumah dan bergegas ke mobil dan melajukannya ke kantor,"Sayang... "Daddy...."Sayang... "teriak Mila keluar dari kamarnya,"Kevin baru berangkat ke kantor sayang, "Lebih baik kamu mandi lalu antar makanan ini ke kantor, "Kevin belum sarapan" jawab Maya tersenyum.

"Rania dimana suamimu tanya Maya, "Aku disini ma" jawab Dimas keluar dari kamar tamu, "Tunggu,"Apa kau tidur disana" tanya Maya, "Tidak, Aku hanya mandi" jawab Dimas beralasan, "Syukurlah, Mama pikir Rania mengusirmu dari kamarnya,"ucap Maya tersenyum, "Tidak mungkin ma,"Rania,"Istri yang baik dan "Aku Mencintainya" jawab Dimas,"Mendengar ucapan suaminya,"Rania merasa bersalah, setelah makan bersama, "Boleh aku bicara denganmu " tanya Rania,"Maaf kita bicara nanti saja, "Aku harus ke kantor " jawab Dimas,"Oke, hati-hati di jalan, "Tolong kirimkan alamat kantormu" ucap Rania,"Oke, nanti aku sharelock,"Ini nomor ponselmu kan " tanya Dimas sambil menunjukkan ponselnya, "Iya,"Dari mana kau mendapatkannya" lanjut Rania,"Kau istriku, "Tidak mungkin aku tidak memiliki nomor ponselmu" jawab Dimas sambil tersenyum," Tenanglah, "Aku tidak akan memberikan nomormu pada siapapun" lanjut Dimas mencium kening istrinya  bergegas keluar dari kamarnya, "Dia menciumiku, "gumam Rania terkejut,"Ah sudahlah,"Ini waktunya bekerja" lanjut Rania  tersenyum lalu bergegas menuju butik miliknya.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang