Part 52

690 59 0
                                    

"Sayang, untuk apa kau membeli ponsel baru" tanya Mila, "Ini untukmu  sayang" jawab Kevin tersenyum, "Untuk apa, bukankah setelah ini kita akan selalu bersama entah itu di kantor atau pun di rumah" ucap Mila,"Iya kau benar tapi tetap saja, "Kita butuh ponsel untuk bisa lebih dekat lagi, "Tolong terima ini "ucap Kevin memohon, "Baiklah "Terima kasih sayangku" jawab Mila tersenyum lalu mencium pipi suaminya, "Sayang, seharusnya bukan di situ,tapi di sini" ucap Kevin sambil menunjuk ke bibirnya, "Tidak, aku malu" jawab Mila, "Baiklah sayang "Maafkan aku tapi terima kasih  untuk hari ini, "Aku bahagia bersamamu" jawab Kevin tersenyum.

10 menit kemudian,Rania sampai di rumah,"Ma... teriak Rania,"Mama di dapur "jawab Maya,Rania pun bergegas menemui mamanya,"Mama bikin apa nih,wangi banget,"tanya Rania,"Mama bikin brokus blueberry kesukaanmu,"Oh ya dimana kakakmu" tanya Maya,"Kami disini ma" ucap Kevin, "Baguslah, tunggu di meja makan, "Sebentar lagi, kuenya matang "jawab Maya,"Oke, jawab mereka bersamaan lalu bergegas ke meja makan,"Ini dia,"Brokus blueberry ala chef Maya" ucapnya sambil tersenyum,"Dari baunya wangi banget,"Mau dong" ucap Kemil bersamaan","Ya sayang, "Ambillah ini khusus mama buatkan untuk kalian,"Oh ya, boleh mama bicara sesuatu" tanya Maya,"Ya,"Ada apa  ma" tanya Kevin dan Rania penasaran,"Mama berencana membuka toko kue di sini, "Bagaimana menurut kalian" tanya Maya, "Boleh aja sih ma tapi siapa yang akan menemani mama disini, "Minggu depan aku sudah mulai bekerja" jawab Kevin sambil menatap Rania,"Ya ma,"Kak Kevin benar, pekerjaan kami ada di Jakarta apa tidak sebaiknya mama buka toko di Jakarta aja, "saran Rania, "Jujur, "Semenjak kejadian itu, "Mama masih trauma," jawab Maya, "Baiklah, aku setuju, "Besok kita cari tempatnya" jawab Kevin ,"Tapi kak Villa ini kan" tanya Rania ragu, "Tidak masalah,"Villa ini milik Kita, "Kakak sengaja membelinya sebagai hadiah pernikahan kami "jawab Kevin, "Benarkah" tanya Mila tak percaya,"Ya sayang, "Kita akan menghabiskan hari tua kita di sini" jawab Kevin, "Makasih sayang kau benar-benar mengerti diriku" ucap Mila tersenyum dan memeluk suaminya, "Sama-sama sayang, "Aku hanya berharap kau bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan barumu" jawab Kevin, "Ya,tapi aku mohon kamu selalu sabar  membimbingku" ucap Mila,"Ma, "Aku ke istirahat ya "ucap Rania berjalan ke kamar,"Ya sayang" jawab Maya tersenyum, "Sayang, sepertinya Rania benar-benar marah" bisik Mila, "Gak papa, "Nanti aku akan bicara padanya" jawab Kevin tersenyum,"Ma,kita juga istirahat ya" ucap Kevin,"Ya sayang, terima kasih sudah mendukung keinginan mama" jawab Maya memeluk putranya,"Ya, "Apapun yang terbaik untuk mama, Aku setuju,"I love you mom" ucap Kevin mencium kening mamanya,"I love too sayang "jawab Maya, "Kalian bikin iri aja "ucap Mila meneteskan air matanya, "Kamu juga anak mama "Jangan nangis " jawab Maya mengusap air mata Mila dan memeluknya dengan sayang, "Makasih ma, "Aku sayang mama" ucap Mila tersenyum,"Mama juga sayang kamu" jawab Maya tersenyum,"Oke jangan sedih lagi, sekarang waktunya istirahat" ucap Kevin menggendong Mila, "Sayang, turunkan aku, "ucap Mila kesal,"Gak papa sayang "Mama mengerti" jawab Maya tersenyum.

Di kamarnya,Rania sedang asyik berbincang dengan seseorang, "Baby,tolong siapkan semuanya, "Begitu aku datang kita akan  segera bertunangan"  ucap Davin, "Tidak, "Kakak dan Mama masih ingin bertemu denganmu," jawab Rania,"Ya "Aku tahu, tapi bukankah kita juga akan bertemu nanti,"Baby, "Aku tidak sudah sabar untuk  menghabiskan sisa hidupku bersamamu" ucap Davin,"Ya aku paham tapi bukankah "Keluarga kita belum saling mengenal" tanya Rania, "Baby, dengarkan aku, "Orang tuaku sangat menyayangiku mereka pasti merestui hubungan kita, "Percayalah" ucap Davin berusaha meyakinkan Rania, "Baiklah, "Aku akan siapkan semuanya" jawab Rania tersenyum,"Oke baby, "Aku lanjut kerja dulu" ucap Davin,"Ya,"Jaga dirimu, "Aku mencintaimu "ucap Rania, "Aku juga sayang "jawab Davin lalu mengakhiri panggilannya, "Permintaannya aneh,tapi baguslah, lebih cepat lebih baik" gumam Rania tersenyum, "Dasar gadis bodoh, "Mudah sekali membuatmu percaya, kita memang akan segera bertunangan tapi untuk menikah, "Keputusan itu  ada di tangan Kakakmu" gumam Davin sambil tersenyum.

Di kamar Kemil,Mila belum juga keluar dari kamar mandi, "Sayang "Kau baik-baik saja" tanya Kevin panik,"Ya sayang," jawab Mila sambil membuka pintu kamar mandi, "Sayang, Berjanjilah bahwa kita hanya tidur" ucap Mila tanpa berani menatap suaminya,"Ya sayang, "Aku janji maaf sudah membuatmu trauma" jawab Kevin lirih lalu keduanya berjalan ke ranjang dan mulai berbaring, Bisakah kau menghadap ke arahku, "Aku ingin melihat wajahmu sebelum aku tidur" ucap Kevin,Mila tersenyum lalu berbalik menatap suaminya,"Kau memang cantik sayang, "Aku beruntung memilikimu" ucap Kevin sambil membelai wajah istrinya,"Terima kasih pujiannya,tapi "Aku rasa akulah yang paling beruntung, "Aku hanya seorang, ucapan Mila terpotong karena Kevin menutup mulutnya dengan ciuman, "Jangan katakan apapun tentang masa lalu, "Kau istriku, "Aku mencintaimu" ucap Kevin, "Baiklah "Maafkan aku" ucap Mila
"Aku senang kau sudah tidak mendebatku lagi" ucap Kevin tersenyum,"Ya semalam aku bermimpi bertemu mama, "Dan mama bilang, "Dia bahagia melihatku menikah selain itu dia berpesan, "Hormatilah suamimu, "jelas Mila sambil menangis,"Stttt, "Berhentilah menangis, "Kau sudah punya keluarga baru,dan lihat mamaku bahkan lebih menyayangimu dibanding aku"ucap Kevin cemberut, "Tidak,"Mungkin itu hanya perasaanmu saja, tapi "Bolehkah aku minta sesuatu padamu" tanya Mila, "Tentu, "Katakanlah" jawab Kevin, "Setelah toko mama di buka, "Aku  ingin menemani mama  disini untuk sementara waktu" tanya Mila,"Apa, "Sayang tolong jangan meminta sesuatu yang tidak mungkin bisa aku lakukan,"Kita ini baru menikah,"Apa kau tega meninggalkanku" ucap Kevin lirih, "Aku tidak meninggalkanmu,"Ini hanya untuk sementara" jawab berusaha Mila meyakinkan suaminya, "Rupanya kau belum mengerti juga, "Dengarkan aku nyonya Mila,"Kau istriku, tugasmu adalah selalu ada di sampingku" ucap Kevin tegas,"Ya aku mengerti, "Maafkan aku" jawab Mila lalu kembali membelakangi suaminya, "Sayang,"Maaf aku tidak bermaksud seperti itu" ucap Kevin memeluk Mila dari belakang,"Ya gak papa, "Kamu benar aku istrimu dan aku akan melakukan apapun sesuai dengan keinginanmu "Tidurlah," ucap Mila berusaha menahan tangisnya, "Rupanya kau belum berubah,"Kau tahu, "Aku sangat membenci sifat ini, "Tuhan,"Kuatkanlah Cintaku padanya, dan "Lembutkanlah hatinya, "Aku ingin "Pernikahan ini adalah "Pernikahan yang pertama dan terakhir untuk kami" gumam Mila sebelum ia terlelap.

Benci dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang