3. Alvin dan salsa?

43 9 3
                                    

Happy reading gaess🤗

   Pagi yang cerah untuk semua yang memulai aktivitas mereka begitupun dengan ku sebagai mahasiswa. Setelah selesai dengan sarapan pagi bersama kedua orang tuaku aku bergegas ke kampus.

Setelah sampai di kampus aku melihat Abel dan Lira baru saja keluar dari parkiran akupun segera menghampiri mereka berdua

" good morningg" sapaku sambil berjalan ke arah mereka

" morning Alya" balas keduanya

" ayoo ke kelas bentar lagi masuk kayaknya" ajak Abel

" kalian duluan saja aku mau ke toilet dulu" kata Lira dan langsung pergi seraya berlari kecil ke arah toilet

" ayo Al" ajak Abel padaku lagi

Aku dan Abel pun berjalan menuju ke kelas kami saat sampai dikelas sudah ada beberapa mahasiswa lainnya aku segera mengambil tempat duduk begitupun dengan Abel. Tak lama kemudian Lira juga sudah ikut masuk bersama dosen.

Setelah satu jam kemudian akhirnya kami keluar kelas. Aku Lira dan Abel juga ikut keluar

" Aku lapar nih kita ke kantin dulu yah" kata Abel sambil memeggang perutnya dan cekikikan tak jelas.

" yaudah ayo" ajak Lira sambil menarik tanganku mengikutinya. Akupun ikut berjalan ke arah kantin bersama mereka berdua. Sesampainya di kantin kami bertiga segera duduk dan Abel pergi memesan makanannya sendiri. Aku sesekali mengedarkan pandanganku ke arah luar kantin melihat orang orang yang  berlalu lalang dengan buku buku tebal di tangan mereka seketika pandaganku terfokus pada satu orang yang sudah beberapa hari ini ingin kutemui yah itu Alvin ia terlihat berjalan ke arah perpustakaan.

" ehmm Lira aku ke toilet dulu yah" kataku dan langsung berlari keluar kantin tanpa mempedulikan Lira yang hanya mengangguk.

Sebenarnya bukan ke toilet tujuanku tapi aku ingin menemui Alvin aku sangat merindukan orang yang sudah membuatku jatuh dalam harap padanya. Aku mengejar langkah Alvin ke arah perpustakaan saat aku melihatnya dia sudah berhenti di depan pintu perpustakaan.

" Alv-" belum sempat aku memanggilnya seorang gadis keluar dari dalam perpustakaan dan menghampiri Alvin gadis itu tak asing dimataku maka dengan segenap rasa penasaranku aku berjalan mendekat agar bisa melihat siapa gadis yang bersama Alvin itu. Deg! Itu Salsa. Mereka berdua tampak sedang mengobrol dan sesekali tertawa.

Aku tersenyum kecut melihat mereka yang sangat bahagia dengan canda tawa mereka. Aku iri melihat Salsa bisa merasakan tawa bersama Alvin sedangkan aku? Mana mungkin Alvin mau melakukannya? Aku ingin sekali berteriak didepan mereka berdua bahwa aku sakit sangat sakit bahkan air mataku entah sejak kapan sudah menetes. Aku cemburu!

Dengan sengaja aku pura pura berjalan melintas didepan mereka berdua dan pura pura tidak melihat kehadiran keduanya aku ingin melihat apakah Alvin mau walau hanya sekedar menyapaku?

" Alyaa" langkahku terhenti ketika aku akan pura pura masuk ke dalam perpustakaan. Aku pun membalikkan badan melihat siapa yang memanggilku, dan aku tersenyum dalam hati ternyata Salsa yang memanggilku dan bukan Alvin. Miris!

" eh hay sal" sapaku dan memaksakan tersenyum ramah.

" kok nggak bareng Lira sama Abel?" Tanya salsa

" mereka berdua lagi makan di kantin, aku masuk dulu yah sal" pamitku dan melangkah masuk kedalam perpustakaan tanpa menatap ke arah dua orang itu.

Aku masuk kedalam perpustakaan dan hanya berdiri di belakang pintu seperti orang bodoh saja! Beberapa mahasiswa yang ada di dalam perpustakaan menatapku aneh tapi aku tidak peduli dan masih setia berdiri tenang di belakang pintu ini. Tiba tiba suara dua orang dari luar perpustakaan mengalihkan perhatianku dan aku memfokuskan pendengaranku ke luar.

" kamu makan dulu nanti sakit sal" itu suara Alvin

" bentar lagi aku belum lapar vin" kemudian disusul suara Salsa

" kalau kamu sakit gimana? Ayo ke kantin kamu harus makan" lagi lagi Alvin memberikan perhatiaanya pada Salsa

" Alvin bentar lagi aku pasti makan kok"  kata Salsa dengan nada kesal karena Alvin yang terus memaksanya makan.

Aku yang mendengar obrolan mereka dari balik pintu hanya bisa menahan sesak dan rasa sakit lebih dari apa yang sebelumnya ku lihat sampai aku mencengkram erat handle pintu menyalurkan rasa sakitku. Aku cemburu melihat Alvin yang begitu perhatian pada Salsa aku hanya bisa diam dan merasakan hancur aku tidak bisa berbuat apa apa karena aku sadar aku bukan siapa siapanya Alvin hanya seorang teman!

Aku memutuskan keluar dari perpustkaan itu dan melihat Alvin dan Salsa baru saja berjalan keluar kampus akupun kembali melangkahkan kaki ke kantin.

" Alya kok lama banget dari toiletnya?" Tanya Abel

" oh itu ... itu ehmm.. itu" kataku tak tau harus bilang apa karena pikiranku kacau dengan kejadian barusan.

" apasih Al gak jelas banget" kata Lira kesal aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala seolah berkata tidak apa apa.

🍒🍒🍒🍒

  Setelah dari kampus aku sudah kembali bekerja sedangkan Lira dan Abel kembali ke rumah mereka.

" mba" panggil salah satu pengunjubg caffe akupun segera mendekat.

"Iyaa mau pesan apa?" Tanyaku

" coffe late 2 dan chesse cakenya 1 yah mba" aku pun menulis pesanan wanita paruh baya itu.

" ditunggu yah mba" kataku lalu kembali ke dapur memberikan note pesanan yang ku tulis kepada chef. Tak lama kemudian pesanan itu sudah jadi aku segera mengantarkannya ke meja wanita paruh baya tadi.

" ini mba pesananya silahkan" kataku dan tersenyum wanita itu juga ikut tersenyum ke arahku.

" terimakasih" aku hanya mengangguk lalu berlalu dari hadapannya.

Tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 9:30 malam. Setelah selesai membersihkan meja meja aku pamit kepada mba' anes seniorku. Aku berjalan menuju halte dekat caffe untuk menunggu taksi dan tak lama taksipun datang aku langsung naik kedalam dan pergi meninggalkan halte yang sangat sepi tersebut.

SORRY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang