Happy Reading🎉
Hari ini aku tidak ada jadwal kampus dan kerja karena caffe sedang tutup untuk seminggu kedepan karena ada penambahan luas dan renovasi gaya baru jadinya kami para pelayan diliburkan dalam waktu yang sangat mengembirakan ini.
Aku sedang membaca novel werewolf terbaru yang dikirim sarah dari jogja ia tau dari arkan kalau aku pecinta werewolf jadinya ia memberiku novel ini dan kebetulan sekali Novel ini limited edition dan hanya ada di London aku tak tau bagaimana cara sarah mendapatkan Novel ini.
"ALYAAA" itu suara Mama pasti ada sesuatu kalau beliau sudah teriak teriak begini.
"Iyaa maa" aku bergegas keluar kamar dan menghampirinya didapur.
"Ke supermarket yah Al ini listnya" baru saja akan menolak mama dengan kecepatan kilat menyodorkan list belanjaan dan uang padaku.
"Yaudah" dengan malas aku mengambilnya dan bergegas pergi ke supermarket dekat rumah.
Sesampainya disana aku langsung ke bagian sembako sesuai di list yang mama berikan. Aku berjingkit mengambil botol kecap di rak bagian atas namun agak kesulitan karena postur tubuhku yang tidak memungkinkan dan sampai akhirnya...
"Ini!" Aku terkejut menatap pria yang kemarin aku tabrak di mall dia membantuku seraya tersenyum ramah aku sampai spechless dibuatnya!
"Eh bapak yang kemarin kan? Aduh maaf yah pak merepotkan" kataku tak enak.
"Tidak apa-apa" katanya lembut. Aduh aku semakin teringat sosok Levin jika menatap pria ini.
"Makasih pak saya permisi dulu" baru saja kakiku melangkah tanganku ditarik olehnya membuatku menoleh padanya.
"Eh maaf" katanya seraya melepaskan genggamannya "kita belum kenalan" lanjutnya.
"Oh iya aku Alya" aku menjulurkan tanganku.
"Saya Ardiansya panggil saya Ardi" katanya membalas uluran tanganku.
"Yah sudah saya permisi duluan pak mari!" Pamitku dan melangkah menuju ke kasir aku tak bisa lebih lama dengannya membuat aku semakin merindukan Levin.
"Maa ini udah dibelanjain cek aja kalau ada yang kurang Alya mau ke kamar dulu" kataku dan meletakkan belanjaan di atas meja makan.
"Hmm makasih" kata mama.
Aku kembali melanjutkan membaca Novelku namun jadi tak fokus karena laki laki bernama Ardiansya itu kenapa tatapannya, senyumannya, caranya bicara yang terkesan dingin semua pada dirinya hampir mirip dengan Levin? Aku jadi merindukan dia apa kabarnya sekarang? Apa dia sudah melupakan aku?
"Gimana kabar kamu disana Lev? Semoga baik baik saja yah aku berharap ketika nanti kamu kembali aku ingin kita bertemu aku hanya ingin mengatakan aku sudah melupakan Alvin dan aku tidak akan memaksa kamu untuk tetap mencintai aku aku tau aku sudah buat kamu kecewa sekali lagi maaf" aku menunduk dan Air mata menetes di atas Novel yang kugenggam.
"Udahlah gak ada gunanya aku menagis seperti ini" aku menghapus Air mataku dan tersenyum sendiri mencoba menguatkan keadaan lagi.
Tiba tiba aku teringat Syla gadis kecil yang menjadi penghiburku aku mengobrak abrik isi tasku mencari kartu nama Mba Aisya yang diberikannya kemarin dan aku menemukannya. Aku mencoba menelfon Mba Aisya dulu untuk memastikan keberadaan mereka ada dirumah atau barangkali lagi diluar.
"Assalamualaikum Mba aisya ini aku Alya" kataku ketika sambungan kami terhubung.
"Waalaikumsalam eh Alya ada apa?" Tanya Mba Aisya diseberang sana.
"Alya mau main kerumah Mba tapi nelfon Mba dulu takutnya pas aku kesana Mba sama Syla gak ada hehe" kataku terkekeh pelan.
"Ohh kalau begitu Mba minta tolong aja sama kamu boleh gak?" Tanyanya penuh harap.
"Iya Mba bisa aku juga lagi gak sibuk kok"
"Kamu jemput Syla ke sekolahnya nanti Mba kirim lokasi sekolahnya yah Al terus kamu anterin Syla ke tempat kerja ayahnya Syla tau kok kantor ayahnya" jelas Mba Aisya.
"Oke siap Mba" kataku semangat daripada aku galau melow di kamar mendingan aku pergi bertemu Syla.
"Tapi gak apa apakan Al Mba gak enak udah repotin kamu"
"Gakpapalah Mba yaudah aku siap siap dulu Assalamualaikum" setelah sambungan kami terputus aku langsung bergegas ke kamar mandi.
Saat ini aku sudah tiba didepan gerbang sekola Syla untuk menjemputnya tak lama kemudian anak anak berhamburan keluar gerbang dan pandanganku langsung tertuju pada gadis kecil yang dikucir dua.
"Syla!" Panggilku. Gadis kecil itu menoleh dan dengan wajah gembiranya ia menghampiriku.
"Aunty Alya ada disini" katanya senang.
"Iya sayang aunty disuruh bunda buat jemput Syla" kataku.
"Oh iya Ayo aunty kita pulang" Syla langsung menarik tanganku ia terlihat sangat antusias dengan kehadiranku.
"Eh sayang kata bunda Syla di anterin ke kantor ayah sama aunty"
"Ke kantor yah? Hmm ayo deh" Aku tersenyum lalu membawa Syla masuk kedalam taksi.
"Paman belok ke sini" tunjuk Syla pada pak supir taksi itu. Aku merasa aku pernah melewati jalan ini bukannya ini waktu itu Levin mengajakku ke kantor papanya?.
"Stop disini aja paman supir" Syla langsung turun duluan sedangakan aku membayar taksi dahulu.
"Aunty ini kantor papa Ayo masuk kedalam" Syla menggengam tanganku erat. Aku masih terdiam mencoba mengingat Apa aku pernah ke kantor ini sebelumnya? Rasanya tak asing lagi tapi aku lupa.
Aku seketika tercengang melihat nama perusahaan ini APRIANO'S CORP satu nama langsung terlintas di benakku yaitu Levin orang yang aku kenal dengan nama belakang Apriano hanya Levin dan aku ingat ini adalah kantor papanya namun waktu itu belum menggunakan nama Apriano.
Oke aku menginjakkan kaki lagi dikantor Levin dan soal kenagan itu dan kebahagiaan itu kantor ini menjadi saksi hari terakhir aku bersamanya dan sekarang apa aku harus menggali kembali kenagan itu dihatiku? Jawabanya mungkin iya aku sangat merindukan momen itu yang kuharapkan akan terulang kembali.
Hayhayyy gaes😂 ehh udah di vote belum? Ayoo lah di vote para readers yang baik hati dan tidak sombong🤗 gimana part kali ini? absurd atau gaje? 😂 yaudah deh ckup smpai disini bacotannya see youu next part🎉🎉😂
Fllw ig: lhalamamonto
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY!
LosoweBerharap yang tak pernah bisa aku dapatkan adalah sakit yang sudah sering ku rasakan. Sejauh jauhnya aku melangkah hati ini selalu ingin kembali berlabuh pada sesuatu yang sudah pasti dan sangat mustahil ku raih Maaf! Kata yang ingin ku ucapkan saat...