Selamat membaca❤
Gawat! Aku terlambat lagi masuk kelas pak Doni entah kenapa rasanya aku sial terus saat sudah masuk jadwal kelas pak Doni.
Aku berlari menyusuri koridor kampus untuk segera sampai ke dalam kelas. Saat sudah sampai aku memberanikan diri masuk kedalam.
"Selamat pagi pak" salamku dengan takut.
Pak Doni mengalihkan tatapannya padaku. Ia bahkan menatapku sinis, aku menelan ludah susah payah terasa nafasku tercekat.
"Keluar!" Perintah pak Doni dengan tegas. Aku mendegus lalu keluar dari kelas namun tiba tiba suara panggilan pak Doni menghentikan langkahku.
"Bawa sekalian hasil ujian kamu dan perbaiki nilai kamu yang hancur itu" seketika tawa seisi kelas pecah termasuk Lira dan Abel yang paling jelas terlihat mengolok olokku. Aku menatap sinis ke arah keduanya.
" i..iya pak" kataku dan segera berjalan keluar.
Huh! Aku pikir pak Doni memanggilku untuk menyuruhku masuk ke kelas ternyata malah mempermalukan aku. Dasar dosen tidak berperi keperasaanan seorang mahasiswa. Aku memutuskan ke kantin saja sebentar lagi Lira dan Abel sudah selesai.
Akupun ke kantin kampus selagi menunggu Lira dan Abel aku memesan minuman. Dan tak lama kemudian mereka berdua datang menghampiriku.
"Alya kok kamu terlambat lagi sih" omel Lira saat sudah duduk di kursi sampingku begitupun Abel yang juga ikut duduk.
"Iya katanya gak bakal terlambat lagi liat pak Doni udah jenuh sama kamu" sambung Abel sambil terkikik.
" gak tau kenapa bisa terlambat pak Doni aja tuh datangnya kecepetan" balasku menatap keduanya malas.
"Kamu yang kelamaan" sambung Lira dibarengi tawa jahatnya.
"Trus nilai kamu?" Tanya Abel.
"Hancur kayak hati aku" kataku dibuat sesedih mungkin.
"Dasar bucin" kata Abel dan Lira serempak.
Tiba tiba ada mahasiswi lain dari fakultas yang aku kurang tau menghampiri meja kami.
"Alya maharani?" Kata mahasiswi berkacamata minus itu seperti bertanya.
"Iya saya ada apa?" Kataku balik bertanya.
"Kamu diminta pak Doni ke ruagannya sekarang" kata mahasiswi itu yang membuat aku terkejut.
Pak Doni? Ke ruagannya? Ada apa? Apa dia belum puas memarahiku?
"Ehm iya aku kesana" kataku dan berdiri dari dudukku.
"Mau minta maaf kali Al pak Doni sama kamu" kata Abel lalu tertawa diikuti juga tawa oleh Lira. Memang dasar jahat mereka berdua ini sedari tadi hanya bisa menertawaiku dan tak ada niat untuk membantuku.
Aku segera pergi melangkah menuju ke ruangan pak Doni. Saat sudah sampai aku menarik nafas panjang sebelum masuk kedalam.
"Selamat siang pak, ada apa yah?" Tanayaku gugup.
"Duduk dulu" katanya mempersilahkan aku duduk. Akupun langsung duduk di kursi didepannya.
"Tunggu sebentar" katanya lagi. Tunggu? Memang aku harus menunggu siapa? Sudahlah ikuti saja mau dosen galak ini.
Ceklek!
Pintu ruangan pak Doni kembali terbuka dan sosok yang masuk kedalam membuat bola mataku hampir keluar. Aku menormalkan detak jantung yang berpacu lebih cepat. Satu pertanyaanku! Kenapa si manusia Es ini ada disini juga?
![](https://img.wattpad.com/cover/196454147-288-k47517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY!
AléatoireBerharap yang tak pernah bisa aku dapatkan adalah sakit yang sudah sering ku rasakan. Sejauh jauhnya aku melangkah hati ini selalu ingin kembali berlabuh pada sesuatu yang sudah pasti dan sangat mustahil ku raih Maaf! Kata yang ingin ku ucapkan saat...