1. kebaikan Alvin?

78 11 0
                                    

Aku bersenandung ria saat keluar dari dalam kelas. Kelasku baru saja selesai dan itu artinya aku akan segera pulang dan istirahat setelah seharian kerja dan masuk kuliah. Lira dan abel tak terlihat di kampus entah kemana dua orang itu.
  Saat aku melintasi kantin, aku melihat alvin duduk sendiri dengan ditemani minuman di depannya. Aku tersenyum dan berjalan masuk kedalam kantin berniat menghampiri alvin.

"Hay vin" sapaku dan mengambil tempat duduk tepat di depannya

"Eh alya" alvin seperti terkejut dengan kedatanganku tapi bodoh amatlah!

" ngapain sendirian disini?" Tanyaku seraya memperhatikan sekitar kantin yang tampak sunyi

" baru selesai kelas cuma mampir aja sebentar" jawabnya. Aku hanya menganggukan kepala paham.

Cukup lama aku dan alvin terdiam dengan pikiran kami masing masing. Alvin yang entah memikirkan apa dan aku yang sedang berfikir bagaimana agar suasana tak terasa canggung seperti ini. Namun tiba tiba saja alvin beranjak dari tempatnya duduk.

"Eh eh vin mau kemana?" Tanyaku saat alvin sudah akan melangkah pergi

" balik lah" jawabnya singkat. Dalam hati aku hanya mendegus kesal tak bisalah sedikit saja alvin menawariku pulang bareng atau aplah itu yang bisa membuatku bahagia. Langkah alvin terus sedikit menjauh tapi aku tak akan menyerah aku terus mengejarnya sampai di parkiran.

" vin aku nebeng kamu pulangnya yah? Boleh kan?" Tanyaku dengan nada dramatis tapi dalam hati sambil berdoa agar alvin mengiyakan.

" eummm... yaudah deh ayo" tampak alvin masih berfikir tapi alhamdulillah Ya Allah doaku terkabulkan alvin mengiyakan meski aku sedikit kecewa karena raut wajahnya seperti tidak ikhlas.
  Tanpa pikir panjang lagi aku segera naik ke atas motornya dan alvin pun melajukan motornya membelah jalanan kota. Dan tak lamapun kami sampai didepan rumahku.

" makasih yah vin" kataku setelah turun dari atas motornya

" iya sama sama, sana masuk" balasnya sambil tersenyum ke arahku. Jujur aku ingin teriak bahagia saat alvin tersenyum tulus ke arahku.

" gak mampir dulu vin?" Ajakku padanya berharap alvin mau mampir meski sedikit kemungkinanya.

" kapan kapan ajalah al, udah mau sore juga ini" tolakknya halus

" hmm yaudah deh, hati hati yah" alvin hanya mengangguk lalu segera melajukan motornya kembali.

Aku segera masuk kedalam rumah dengan suasana hati yang baik meski kedepannya aku tak tau akan tetap seperti ini atau justru akan berubah menjadi kesedihan! Semoga saja tidak aku selalu berharap itu.

SORRY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang