Happu reading🎉 awas typo bertebaran hehe😂
Setelah kemarin aku bolos kerja hari ini aku kembali masuk. Dan mulai bekerja dengan mengantarkan pesanan orang orang ke meja mereka.
Aku masuk ke dalam dapur sambil menunggu pesanan yang akan ku antarkan, disitu juga ada Mba' Anes yang sedang memotong sayuran.
" kenapa kemarin gak masuk Al?" Tanya Mba Anes.
" kemarin aku ada kelas lagi mba jadi gak sempat masuk" jawabku. Tak mungkin aku berkata kejadian memalukan dan menjengkelkan kemarin.
"Ohh kemarin Lira juga mampir kesini dia nanyain kamu tapi mba bilang kamu gak ada" aku hanya mengangguk berarti Lira mencariku?
" yaudah mba aku ngantar ini dulu" aku langsung keluar dengan membawa makanan pesanan dan mengantarnya ke meja.
Baru saja aku ingin kembali berjalan seseorang memanggilku. Aku mendekat karena orang itu tampak menunduk membongkar bongkar isi didalam tasnya.
" mau pesan ap-" aku terkejut saat orang itu mendongkak aku langsung merubah raut kesal menatapnya dan dia hanya membalas menatapku datar.
" coffe mate satu" kata Levin. Aku langsung menulisnya dan berlalu dari hadapannya.
Saat aku ingin kembali mengantarkan pesanan Levin aku tersentak karena tepukan pelan pada bahuku. Aku membalik badanku dan ternyata itu mba Anes.
" eh mba kagetin aja deh" kataku sambil mengelus dada. Mba anes hanya cengir.
" heheh maaf!" Kata mba Anes.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Oh nggak mba cuma mau bilang cowok yang itu disana kok dari tadi kayak merhatiin kamu mulu? Itu teman kamu? Atw pacar?" Mba anes menunjuk ke arah Levin aku ikut melihat kesana dan Levin tidak memperhatikanku dia cuma lagi menatap keluar caffe.
"Gak ada mba, dia lagi liat keluar tuu" kataku meyakinkan namun mba Anes hanya mendegus lalu pergi dari hadapanku.
Aku langsung menghampiri meja Levin dan menaruh coffe matenya dan langsung berlalu.
Aku kembali masuk ke dapur disana semua orang tampak sibuk tak ada yang bisa ku ajak ngobrol mba Anes Rena dan Siti juga semuanya sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Siti yang ternyata menyadari kehadiranku didapur langsung menegurku.
" Alya ngapain disitu?" Tanya Siti yang sedang memotong wortel.
"Gak tau mau ngapain" balasku acuh dan langsung duduk di kursi dekat kulkas.
" kalau gitu aku minta tolong buangin tu sampah yah Al udah numpuk, gakpapa kan?" Kata Siti. Aku hanya mengangguk lalu megambil sampahnya dan keluar lewat pintu belakang.
Aku masuk lagi kedalam dan melirik sekilas arlojiku ternyata sudah pukul 02:00 aku harus ke kampus karena hari ini ada kelas mungkin setelah dari kampus akan kembali ke caffe lagi.
"Mba anes aku ke kampus dulu soalnya hari ini ada kelas" pamitku pada Mba Anes.
"Oh iya hati hati Al" aku mengangguk dan langsung mengganti pakaianku dan bergegas keluar.
Aku menunggu taksi di halte yang jarang sekali ada orang yang menunggu bis disini. Sudah hampir setengah jam aku menunggu tapi tak ada satupun taksi yang lewat. Aku mulai khawatir bisa bisa aku terlambat masuk kelas pak Doni bisa gawat kalau dia sampe marah marah lagi!
Aku panik! Saking paniknya aku mondar mandir di jalanan berharap ada taksi lewat, aku mengambil handphone dan memesan Gojek namun handphoneku tiba tiba mati aduh aku pasti telat lagi.
Namun tiba tiba ada mobil putih berhenti di depanku dan mobil ini tak asing seperti aku mengenalinya tapi punya siapa?. Dan aku tersontak saat kaca mobil itu terbuka memperlihatkan Levin didalamnya.
"Ayo Naik!" Katanya seperti nada memerintah. Aku hanya menatapnya sinis.
" Gak usah makasih!" Tolakku. Dan Levin ku lihat sudah ikut turun dari dalam mobilnya. Saat dia akan mendekat aku memundurkan langkahku.
"Mau ngapain kamu?" Aku mundur sedikit lebih jauh darinya dan Levin langsung menarik tanganku yang membuatku kembali tersentak.
"Levin lepasin aku Levin lepaaasss" teriakku tapi tak digubrisnya dia malah membuka pintu mobil dan mendorongku masuk kedalam seperti kemarin.
Levin pun masuk dan melajukan mobilnya dengan ekspresi datarnya.
"Levin stop aku mau turun!" Kataku kesal namun Levin masih tetap diam.
"Leviiiin stoopp!" Teriakku lagi dan Levin masa bodoh saja dengan diriku. Huffttt selalu saja begitu!
"Levin! Aku bilang stop" aku kembali memberontak seperti orang gila namun apa peduli si manusia Es ini?
" kalau kamu gak mau berhenti aku loncat" kataku mengancamnya seraya membuka sedikit pintu mobil itu.
" loncat saja" katanya datar tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.
Aku menatapnya horor. Aku saja hanya sekedar mengancamnya dan itu cuma pura pura saja mana berani aku loncat? Membayangkannya saja aku tak berani. Aku bergidik ngeri menatap keluar jendela mobil dan aspal jalanan.
"Katanya mau loncat, sana loncat!" Aku kembali menatapnya kesal jadi dia ingin membunuhku? Dengan cara seperti ini? Dasar Manusia Es.
"Ba..baik aku loncat!" Kataku dan semakin membuka lebar pintu mobil dan angin langsung menerpa di wajahku.
Blamm!
Aku menutup kembali pintu mobil dengan kasar dan ku lihat Levin menyeringai.
"Aaarghhh!" Teriakku frustasi. Gila!mana mau aku loncat dari mobil. Aku belum sarjana dan belum mau mati konyol.
Dan Mobil Levin berhenti tepat diparkiran kampus aku segera turun namun sebelum benar benar pergi.
"Dasar Manusia Es" kataku lalu menutup kasar pintu mobilnya. Biar saja rusak biar dia tau rasa!
Aku berlari menuju ke kelas sesampainya dikelas aku mengambil tempat duduk di belakang Abel. Abel dan Lira pun mengernyit melihatku yang ngos ngosan.
"Pak Doni udah masuk gak?" Tanyaku.
"Belum 5 menit lagi" kata Abel.
"Syukurlah aku pikir aku udah telat lagi" kataku lega. Ini sebenarnya karna Levin kalau saja dia tidak ada mungkin aku sudah terlambat dan kena' marah. Eh! Kenapa aku jadi memikirkan Manusia Es itu?. Jangan jangan Alya jangan gak boleh.
" iya kalau nggak udah di mutilasi kamu sama pak Doni, hahahah" sambung Lira sambil tertawa.
" hahahaaha" Abel juga iku tertawa.
"Bodoh amat!" Kataku malas.
Sekitar 5 menit pak Doni sudah masuk ke kelas dan beliau sudah mulai mengabsen dan tepat pada namaku.
"Alya Maharani?" Panggilnya.
"Hadir pak" jawabku mengancungkan tangan ke atas.
"Bagus! Saya pikir kamu akan terlambat lagi" katanya dan aku hanya tertkikik.
"Heheh hampir pak!" Balasku dan pak Doni kembali menatapku tajam aku segera memalingkan wajah pura pura mencari sesuatu didalam laci meja.
Kelaspun berlangsung dengan tenang!
Yuhuyyyy haloo para readers🎉 aku update lagi dan makasih untuk yang sudah membaca❤ dan tengkyuu untuk votenya😘😘
See you next chapter gaess🎉
Fllw ig: lhalamamonto
![](https://img.wattpad.com/cover/196454147-288-k47517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY!
De TodoBerharap yang tak pernah bisa aku dapatkan adalah sakit yang sudah sering ku rasakan. Sejauh jauhnya aku melangkah hati ini selalu ingin kembali berlabuh pada sesuatu yang sudah pasti dan sangat mustahil ku raih Maaf! Kata yang ingin ku ucapkan saat...