9. Ghibah

21 9 0
                                    

Selamat membaca🎉

Hari yang sangat di tunggu tunggu pun tiba yah hari ini hari minggu yang artinya aku akan beristirahat full dirumah.

Lira dan Abel sebenarnya mengajakku keluar tapi aku menolak karena badanku serasa mau patah semua karena kelelahan. Dan aku kini hanya rebahan di atas sofa sambil menonton tv.

"Kamu gak keluar Al? Tumben cuma dirumah" kata mama seraya duduk.

"Gak ma, capek!" Jawabku.

  Lalu tak lama Ayah datang ikut bergabung denganku dan mama.

"Gimana kuliah kamu Al?" Tanya Ayah.

"Baik baik aja" jawabku singkat. Ayah hanya mengangguk.

Hening! Hanya suara tv yang terdengar, aku dan mama fokus pada acara di tv sedangkan ayah sibuk juga dengan korannya.

" Al minggu depan kamu bisa gak izin kerja dan ngampus?"tanya mama, aku hanya mengernyitkan dahi bingung.

"Boleh sih ma emang kenapa?" Tanyaku lagi.

"Minggu depan Sarah udah mau nikah" kata mama akupun hanya mengangguk paham. Sarah itu sepupuku, umurnya hanya beda setahun denganku.

"Ohh terus?" Tanyaku lagi.

"Yah kita ke jogja dong Al minggu depan masa pernikahan saudara kamu kita gak hadir kan gak enak sama tante Sonya" benar juga kata mama gak apa apalah aku ikut anggap saja refreshing kan?

" yaudah nanti Alya minta izin" kataku. Dan mama hanya mengangguk.

"Kamu tau gak calon suaminya sarah orang kaya lho Al" kata mamaku antusias sekali. Apa hubungannya denganku? Pasti mama mau ghibah ini.

"Bagus dong" jawabku malas.

" katanya calon suami sarah pengusaha sukses lho Al" kata mama lagi.

"Ganteng juga gak ma?" Tanyaku yang entah mulai ikut tertarik dengan ghibahan mama.

" pikiran kamu ini cuma ganteng ganteng aja, yang dicari itu pria yang mapan yang bertanggung jawab yang punya pekerjaan tetap biar gak jadi gembel kamu sama anak kamu" aku menatap mama yang sudah mulai ceramah.

"Kan cuma tanya aja ma" kataku kesal.

"Iyaa mama juga cuma mau ingetin kamu biar nanti gak salah jalan aja" balas mama sambil terkekeh. Aku menatap mama kesal dan langsung beranjak pergi masuk ke dalam kamar.

Aku merebahkan tubuhku dikasur aku masih kesal karena mama. Dan sekarang aku juga udah bosan. Akhirnya aku memutuskan menelfon Lira saja.

"Halo Lir kamu sama Abel lagi dimana?" Tanyaku ketika sambungan sudah terhubung.

"Aku sama Abel lagi di caffe coklat kenapa emangnya?" Jawab Lira dari seberang sana.

" yaudah tungguin aku nyusul kesana" kataku.

"Katanya tadi gak mau ikut gimana sih" balas Lira kesal.

"Terserah ah aku kesana byee" aku langsung mematikan sambungan telvon dan berjalan ke kamar mandi.

🍒🍒🍒🍒

   Sesampainya aku di caffe coklat aku lansung mencari tempat duduk kedua sahabatku. Ternyata mereka berdua duduk di sebelah kaca besar yang menghadap langsung keluar aku langsung menghampiri keduanya.

"Katanya tadi gak mau ikut" goda Abel sambil melirik lirik ke arahku.

" gak jadi" balasku yang hanya ditertawai oleh mereka berdua.

"Sana pesan makanan" suruh Lira. Aku langsung beranjak memesan makanan.

  Aku kembali lagi ke meja dengan hot chocholate dan cup cake ditanganku.

" kemarin kalian liat amel masuk kampus gak?" Tanya Lira. Aku hanya menggelengkan kepala.

"Gak aku juga gak liat dia kayaknya udah jarang ke kampus sih" balas Abel. Aku hanya diam menebak arah pembicaraan mereka pasti ghibahin amel si ketua kelas kami yang cukup cantik dan sedikit pendiam.

"Aku denger katanya dia udah mau nikah sama seorang pilot" sambung Lira. Aku hanya diam tak mau ikut nimbrung dengan ghibahan mereka.

" masa sih lir? Aku juga pernah liat sih postingannya di bandara gitu" lanjut Abel.

"Kok jadi pada nge-gibah sih" kataku menatap keduanya yang hanya cengir.

" kayak kamu gak suka nge-ghibah aja" kata Lira malas

"Iya tau tuh hahah" sambung Abel diikuti tawanya.

"Tadi barusan dirumah mama aku juga lagi ghibah sekarang kesini kalian berdua yang ghibah" ujarku.

" wah mama kamu seru juga, bisa kapan kapan kita kerumah kamu buat ghibah bareng gimana?" Goda Abel aku menatapnya sinis.

" iyaa seru juga yah" balas Lira dan seketika tawa mereka berdua pecah. Aku semakin dibuat kesal.

🍒🍒🍒
 
   Jam sudah menunjukkan pukul 04:30 sore Aku Lira dan Abel baru saja keluar dari caffe.

"Sekarang enakknya kemana yah?" Tanya Abel sambil melihat lihat kesekelilingnya.

"Hmm kemana yah?" Kata Lira sambil berfikir.

" aku tau diman tempat yang enak ayo ikut" kataku sambil menarik tangan mereka berdua. Dan kami pun naik taksi bertiga.

Akhirnya kami sampai di danau. Aku membawa mereka kesini di danau yang kemarin Alvin membawaku. Aku sangat suka tempat ini selain sejuk juga jauh dari keramaian.

" kita ke danau?" Tanya Lira menatap ke arahku.

" iyaa ayo kesana" ajakku membawa mereka ke bawah pohon.

Aku langsung duduk di rerumputan dan juga diikuti oleh Lira dan Abel.

" kamu sering kesini Al?" Tanya Abel.

" baru kemarin aku kesini diajak Alvin" jawabku kembali mengigat kejadian membahagiakan kemarin  bersama Alvin.

" tempatnya sejuk yah kapan kapan aku mau ajak Fahmi kesini ah" kata Lira sambil tersenyum senang. Mungkin dia lagi membayangkan bagaimana dia dan fahmi romantis romantisan disini. Fahmi itu pacarnya Lira mereka berdua sudah menjalin hubungan sejak duduk di bangku SMA.

" aku juga mau tapi aku sama Surya kan LDR mana bisa?" Ujar Abel yanv juga memamerkan kekasihnya yang di kejauhan sana.

" dasar bucin, hahaha" balasku sambil tertawa.

" kamu juga kapan kapan kesini lagi ajak Levin dong" Lira mulai menggodaku dia dan Abel tau aku sangat benci dengan manusia Es itu.

" biar bisa romantis kayak drama korea gitu" kata Abel menimpali.

" Iyaa nanti aku ajakin Levin kesini terus aku ceburin ke danau sekalian, puas?" Kataku sinis. Namun hanya dibalas kekehan oleh mereka berdua.

Kami bertiga pun kembali merasakan kesejukan di danau ini. Dan sesekali bercanda dan tertawa karena ulah konyol Abel. Lalu dilanjutkan berfoto foto ria.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 06 sore sebentar lagi sudah mau magrib. Kami memutuskan untuk kembali kerumah karena hari yang sudah mulai gelap.






Haloo gaess🎉 selamat idul adha minalaidinwalfaizin mohon maaf lahir dan batin😇🤗

Jangan lupa vote dan komennya yaa😍

Fllw ig: lhalamamonto

SORRY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang