Happy Reading💕Hujan turun dengan derasnya membasahi bumi. Air yang jatuh membuat keributan di atas genteng perumahan aku menatap keluar jendela kamar menyaksikan turunnya nikamat tuhan yang harus disyukuri ini. Aku membuka galeri handphone dan menemukan fotoku bersama Alvin yang saat itu sedang berjalan menggalang dana entah kenapa aku merindukannya saat ini. Aku masih menyimpan perasaan untuknya tak tau akan sampai kapan lagi. Aku memandangi foto itu lekat-lekat.
Tes!
Air mata jatuh begitu saja membasahi pipiku ini kesekian kalinya aku dibuat menagis oleh rasaku pada Alvin. Aku melempar kasar handphone itu ke atas kasur aku terlalu sakit dengan rasa cinta ini. Kemudian Pikiranku teringat akan Levin ia yang selalu ada saat aku menagis dan menyuruhku diam tapi ia juga yang telah menyakiti aku.
"Kenapa kalian begitu tega menyakiti aku? Aku cuma mencintai kalian itu saja aku bukan menyerahkan diri untuk disakiti aku juga punya hati aku bisa terluka. Kalian memang laki-laki yang tidak bisa menghargai kehadiranku apa mungkin setelah aku tiada kalian akan mengingat kalau aku pernah ada dikehidupan kalian? Alvin kamu tidak pernah bisa untuk mencintai aku karena aku tidak seperti mereka yang cantik dan punya segalanya dan Levin kamu memberiku sejuta perhatian lalu tanpa memberitahuku ada wanita lain disisimu disaat aku sudah mulai jatuh cinta. Apa semua harus sesakit ini hikss hikss"
Sesak didalam dada kalau harus mengingat kembali kekecewaan pada Levin ataupun Alvin sebenarnya apa mau mereka? Menjatuhkanku sehingga aku trauma dengan yang namanya cinta?. Apa aku harus hidup tanpa adanya seseorang yang aku cintai? Sudahlah aku memang tidak berarti apa-apa dikehidupan mereka.
"Jika dengan menjauhi kalian aku akan kembali bahagia maka aku akan melakukan itu sendiri" tekatku meyakini diri sendiri.
Aku menghapus kasar air mata yang tersisa dan berjalan keluar kamar. Mamaku baru saja akan masuk kedapur saat ia menyadari aku juga akan menuju ke dapur.
"Al mau ngapain?" Tanya mama
"Mau ke belakang" Aku berjalan ke belakang rumah kami disana hujan tampak jelas berjatuhan. Aku berlari ditengah derasnya hujan membiarkan tubuhku yang basah karena air hujan.
"Astaga Alya" kaget mama saat ia melihatku yang sedang hujan-hujanan.
"Sekali aja ma" Mama tersenyum kemudian mengangguk. Ia meninggalkanku sendirian di belakang rumah menikmati dinginnya air hujan.
Semua terasa lebih tenang saat tubuhku basah dengan air dari langit ini aku bersyukur dikala sedih ada hujan yang turun menghiburku sehingga aku bisa melupakan sejenak masalah dalam hidupku.
Ketika hujan mulai reda aku memutuskan untuk menyudahi acara hujan hujanan ini dan segera mengambil handuk untuk menutupi bajuku yang basah lalu masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamarku.
Handphone ku berdering tanda ada panggilan masuk Aku langsung mengangkatnya tanpa mengecek siapa si Penelfon.
"Alya?" Aku terlonjak kaget mendengar suara dingin seseorang diseberang sana buru-buru aku melihat siapa yang menelfon dan ternyata Levin.
"Maaf aku sibuk" dengan cepat aku mematikan sambungan telfon aku tidak ingin lagi terjebak kebaikannya.
Handphone ku berdering lagi dengan malas aku mengangkatnya.
"Apa lagi tolong jangan ganggu aku lagi sibuk" kesalku.
"Sibuk menghindari aku?" Skak mat!
"Sudahlah bukan urusan kamu" aku mematikan kembali handphone ku dan langsung menon-aktifkannya biar Levin tidak bisa menghubungiku lagi.
"Kenapa sih masih peduli sama aku apa belum cukup kamu kecewain aku dengan sikap sok baik kamu itu? Udahlah lebih baik aku sendiri gak usah ada kamu atau siapapun itu udahlah aku capek aku capek aku capek pokoknya aku capek Aaarrgggg" Aku menghentak hentakkan kaki saking kesalnya.
"Alyaaaa kenapa kamu teriak teriak dasar kamu" Aku mengatupkan tangan di mulutku ternyata teriakanku sangat kencang sampai mama bisa mendengarnya.
"Maaf ma gak sengaja" elakku.
Aku merasa akhir akhir ini banyak yang berubah dari kehidupanku yang biasanya aku sering bersama Levin entah itu dikampus atau ia mengantarku ke caffe dan kini aku merindukan kebersamaan kami apalagi Levin yang sudah lulus dari kampus. Rasa egois ini lebih besar mana mungkin aku mau mengejar lagi cinta yang tak akan ku miliki untuk kesekian kalinya? Aku lelah bertahan dengan kesedihan ini biarlah kebahagiaan yang datang menghampiri saja jika aku yang mencarinya kemungkinan akan gagal kedua kalinya.
Jgn lupa vote dan kommennya gaes🎉🎉 see U next part💕
Fllw ig: lhalamamonto
![](https://img.wattpad.com/cover/196454147-288-k47517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY!
SonstigesBerharap yang tak pernah bisa aku dapatkan adalah sakit yang sudah sering ku rasakan. Sejauh jauhnya aku melangkah hati ini selalu ingin kembali berlabuh pada sesuatu yang sudah pasti dan sangat mustahil ku raih Maaf! Kata yang ingin ku ucapkan saat...