32. Obat nyamuk baygon

11 4 0
                                        

Happy Reading❤

Dont forget to vote and comment🎉 enjoyyyy guys


Apapun demi sahabat walau sakit walau hujan badai sekalipun jika sahabat membutuhkan maka dengan siap kita ada untuk mereka. Seperti sekarang ini aku rela jadi obat nyamuk untuk dua sahabatku yang berkencan dengan pasangan mereka.

Sebenarnya aku sudah menolak keras ajakkan mereka berdua tapi selalu saja ada ancaman ancaman maut yang harus aku terima jika tidak ikut seperti Lira akan mengaduhkan pada ayahku kalau aku selalu terlambat ke kampus dan lebih parahnya lagi Abel sampai mengancamku memberitahu orang sekampus kalau aku calon istri Levin dan kuyakin anak itu tidak main-main dengan ucapannya.

"Ehh kita ke sana yuk" ajak Abel seraya menarik paksa tangan surya kekasihnya.

"Kalian aja aa capek tau nggak" kesalku.

"Ayoo dong Al oh atau kamu"

"Iyaa iya Abelia aku ikut" Aku melangkahkan kaki malas mengikuti kemana pasangan pasangan ini menuju.

"Sayang kamu gak laper? Dari tadi main mulu lho" Kata Fahmi kekasih Lira. Aku menatap malas keduanya.

"Bentar lagi sayang aku juga belum laper" balas Lira

Rasanya aku ingin menenggelamkan diriku di samudera pasifik saat ini juga. Apa coba maksud mereka berdua menyuruhku ikut kencan? Lebih baik aku lembur seharian sampai pata tulang di caffe daripada menyaksikan kemesraan mereka yang bikin patah hati namun apalah aku yang tak berdaya ini.

"Lira Alya makan yuk udah laper kan?" Ajak Abel ketika ia sudah selesai dengan permainanya.

"Iyaa ayo" Aku hanya diam dan mengikuti kemanapun mereka pergi.

Kami memilih tempat makan yang tidak terlalu ramai pengunjung. Lira dan Fahmi duduk bersebelahan, Abel dan Surya duduk berhadapan sedangakan aku memilih duduk paling ujung dengan mood yang berantakan.

"Mau pesan apa Mba?" Tanya pelayan yang menghampiri meja kami.

"Al kamu makan apa?" Tanya Lira.

"Salad buah aja" jawabku malas. Lalu lanjut pelayan itu mencatat pesanan mereka.

"Eh Mba yang satu ini pasangannya kemana?" Aku menatap horor pelayan itu sedangakan Lira dan Abel terkikik geli.

"Pasangan aku masih di angan-angan Mba" jawabku ngasal yang membuat mereka tertawa.

"Ketawain aja terus" kataku judes

"Makannya Al cari cowok gih gak malu apa udah tua jomblo terus" ujar Surya sambil terkekeh.

"Iya Al mau kamu jadi perawan tua?" Sambung Fahmi

"Udah ah jangan ngeledek Alya terus kasihan jiwa jomblonya meronta-ronta di jiwa" sambung Abel.

"Wahaha meronta-ronta ingin segera di akhiri" kata Lira sembari diikuti tawa oleh Fahmi Surya dan Abel.

"Bodoh amat!" Jawabku cuek.

Ini adalah saat saat sad moment saat aku harus menerima ledekan sahabat-sahabatku. Kuatkan hati, badan, dan pikiran adalah tujuanku dalam menjalani kejombloan ini agar hidup merasa tenang dan damai.

"Sekarang kita kemana lagi yah?" Kata Abel yang membuatku mendegus kesal.

"Ke taman kota aja" tawar Surya

" boleh juga ayo" kata Lira menyetujui.

Kami pun beranjak pergi dari mall menuju ke taman kota. Kakiku ini ingin sekali pulang kerumah dan tidur sampai besok siang sekalipun tapi tidak semudah yang aku bayangkan bisa bisa mereka mengadukanku ke ayah dan membuat berita palsu memang aku tidaklah berdaya.

"Aku ke toilet bentar" pamitku ketika sudah sampai di taman.

"Iya siapa tau nemu jodoh di toilet hahah" Aku menatap sinis Abel dan lainnya yang menertawaiku.

Aku bukannya ke toilet tapi menenagkan diri dinawah pohon rindang tempat favoritku dimana-mana.

"Badan capek, pikiran capek, hati capek hufftt kenapa sih gak ada yang bisa bikin aku bahagia sesaat aja? Selalu sedih sedih sedih terus sampe air mata kering. Ya Allah jodoh aku kapan datangnya sih?" Aku mengomel ngomel sendiri pada diriku seperti orang stres.

Handphone ku berdering tanda pesan masuk. Aku segera mengambil handphone dan mengeceknya. Ternyata pesan dari Lira ia menyuruhku cepat balik.

"Lama banget ke toilet" Kata Lira ketika aku datang menghampiri mereka.

"Ngantri tadi" kataku berbohong.

"Oh yaudah"

Aku kembali duduk ditempatku. Lira dan Fahmi sibuk bercanda ria lalu Abel dan Surya berselfie selfie alay sedangakan aku sibuk memperhatikan mereka seperti orang dungu.

"Bener kata Mba di cafe itu aku kayak Baygon aja" batinku dalam hati.

Ting!

Handphone ku berdering lagi aku mengecek yang ternyata ada pesan juga tapi kali ini dari nomor yang tidak dikenal.

021xxxx
Alya?

Alya
Siapa sih?

021Xxxx
Levin!

Alya
Kok bisa?

021Xxxx
Bisa apa?

Alya
Aku gak pernah ngasih nomer aku ke kamu deh kayaknya

021Xxxx
Oh

Alya
Oh?😒
Dilihat

"Apa sih maunya" kataku kesal.

"Kenapa Al?" Tanya Lira yang menyadari aku berbicara sendiri.

"Ha? Gak ada apa-apa kok" kalau aku bilang mereka akan meledekku lagi.

"Oh kirain kenapa" katanya lagi.

Aku meletakkan kembali handphoneku ke dalam tas. Baru saja aku menutup kembali tasku handphoneku kembali berdering. Buru-buru aku mengambilnya kembali dan melihat siapa si penelfon itu.

"Levin?" Aku menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya

"Ada apa lagi sih?" Kataku judes.

"Esok aku jemput" katanya diseberang sana.

"Ha? Kemana?"

"Ke kampus"

"Aku gak masuk kampus" kataku berbohong.

"Jangan berbohong Alya" skak mat!

"Beneran kok aku gak masuk kampus ngapain sih kamu bukan urusan kamu juga"

"Aku tau esok kamu ada ujian ekonomi"  bodoh! Aku berbohong pada orang yang tidak tepat jelaslah dia tau semua jadwal ekonomi di kelasku karena dia asisten pak doni. Bodoh!

"Gak ada urusan juga sama kam-"

"Gak ada penolakkan"  Tut! Aku hampir membanting handphoneku ke tanah karena Levin mematikan sambungannya saat aku belum selesai berbicara.

"Kenapa sih ni orang gak ada kerjaan banget" omelku.

"Siapa Al?" Tanya Lira yang melihat raut wajahku yang masam.

"Orang salah sambung" jawabku asal.

"Ohh"

"Ehmm guys aku ke caffe dulu udah masuk jam kerja" pamitku

"Eh iya hati-hati dijalan" balas Abel. Aku mengangguk lalu berbalik pergi.





Haluu gaess aku update lagi hehe😁 Makasih untuk yang udah ngasih vote dan yang belum ayoo dong di vote gratis kok😂

Okee see you next part🤗

Fllw ig: lhalamamonto

SORRY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang