13. Aku Baper?

20 9 0
                                    

selamat membaca❤

  Setelah dari kantin bersama Lira dan Abel aku kembali ke kelas seorang diri sedangkan kedua sahabatku itu sudah pulang katanya ada urusan keluarga.

Saat aku masuk hanya ada beberapa orang saja didalam kelas. Aku mengambil tempat duduk di pojokan entah kenapa aku suka sekali duduk mojok sambil bermain handphone.

Aku membuka buka semua aplikasi sosial mediaku dan yah aku harus membiasakan diri dengan postingan postingan Salsa maupun Alvin yang memamerkan kemesraan mereka berdua. Meski jauh didalam hatiku aku tak rela jika Alvin bersama Salsa tapi apa boleh buat aku tidak bisa berbuat apa apa. Sudahlah mungkin ini saatnya aku harus mulai belajar melupakan cintaku padanya.

"Al kamu dipanggil pak Doni ke ruangannya" tiba tiba Dimas memanggilku. Ia juga sekelas denganku

"Iiya aku kesana" aku langsung beranjak dan pergi ke ruangan pak Doni.

Sebenarnya ada apa lagi si Dosen itu memanggilku? Apa aku berbuat salah lagi? Atau aku akan disuruh belajar sama Levin lagi? Ohh jangan lebih baik dia memarahi ku daripada aku harus seharian duduk dan belajar bersama Manusia Es ini.

Saat sudah sampai aku langsung saja masuk. Aku kaget ternyata Levin ada disini juga tapi aku mengacuhkannya seakan tak menyadari kehadirannya.

"Permisi pak ada apa yah?" Tanyaku.

"Kamu hari ini ada kelas?" Pak Doni balik bertanya padaku

" gak ada pak" jawabku

"Kalau begitu kamu temani Levin ke perpustakaan kota yah" aku menatap terkejut kearah pak Doni. Ia baru saja memintaku menemani Levin? Kenapa harus aku?

"Pak kenapa harus saya? Saya gak mau pak" kataku menolak tak peduli tatapan mengancam dari pak Doni

"Biar bisa lebih luas pengetahuan kamu Alya daripada kamu dikampus tapi tidak melakukan apa apa" kata pak Doni tegas dan penuh penekanan.

" tapi kan pak-"  belum sempat aku menolak pak Doni sudah membuka suaranya lagi

" pergi dengan Levin atau saya kurangi nilai kamu?" Ancam pak Doni aku mendegus kesal. Selalu saja main ancam ancam seenak jidatnya saja.

"Yaudah pak saya pergi" akhirnya aku menyerah.

"Levin sana pergi bawa Alya sekalian" kata pak Doni dan Levin menarik tanganku dengan lembut tanpa suara keluar dari ruangan horor pak Doni. Aku hanya menurut saja

Sesampainya diluar Levin masih menggengam tanganku. Tidak kuat dan kasar seperti kemarin kemarin dia menarikku kali ini sangat lembut.

"Lepasin!" Kataku dan Levin langsung melepaskan genggamannya

"Ayo" ajaknya. Aku langsung mengikuti langkahnya menuju parkiran kampus. Saat sudah sampai aku segera masuk kedalam mobil.

Hening! Tak ada suara apa apa selain suara angin dan mesin mobil. Aku dan Levin hanya sibuk dengan pikiran kami masing masing sampai akhirnya mobil yang dikendarai Levin berhenti di parkiran perpustakaan. Kami pun segera masuk kedalam.

"Kamu tunggu disini aku akan mencari bukunya dulu" kata Levin aku hanya mengangguk lalu berjalan ke arah tempat duduk yang telah disediakan.

Aku menunggu Levin yang sedang mencari buku. Dia lama sekali dan aku sudah merasa bosan akhirnya aku memutuskan untuk mencari juga buku untuk ku baca.

Aku berjalan menyusuri rak rak buku cerita sampai ada satu buku yang menarik perhatianku yaitu sebuah buku dengan sampul berwarna dongker yang bergambarkan seekor serigala putih. Yah itu buku tentang werewolf aku sangat suka dengan cerita cerita seperti legenda werewolf.

SORRY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang