Happy Reading🎉
Bosan! Yah itu yang kurasakan saat ini. Bagaimana tidak hari ini aku tidak masuk kampus dan harus ganti shift dengan pelayan baru di caffe. Jadinya aku hanya keluyuran tak jelas dijalan seperti ini.
Aku baru saja menghubungi Lira katanya dia sedang ada acara keluarga sedangkan Abel dia lagi keluar kota dengan saudara saudara sepupunya. Aku malas jika pulang kerumah baru jam segini pasti akan lebih membosankan.
Aku merasa seperti super model internasional sekarang dimana aku banyak ditatap oleh manusia manusia yang berlalu lalang dijalanan. Bukan karena wajahku yang seperti model luar negri aku sampai ditatap seperti itu tapi karena penampilanku yang acak acakan seperti orang yang baru saja di usir dari rumah.
Kakiku merasa pegal berjalan dari caffe sampai di taman kota ini. Aku memutuskan untuk istirahat di bangku taman.
Aku mengambil cermin kecil didalam tas dan melihat penampilanku.
"Ya Ampun kenapa aku kayak gembel gini sih udah kucel lagi aduhh mana ada cowok yang mau sama aku kalau model kek gini lebih lama nge-jomblo dong"
Aku mengoceh seraya memperbaiki penampilanku dan mengoles sedikit bedak dan Lipmate.
"Alyaa" aku tersentak mendengar seseorang yang memanggilku aku memalingkan pandanganku ke arah suara itu
"Alvin!" Aku sedang berusaha menghindarinya tapi kenapa dia malah ada disini.
"Ngapain sendiri disini?" Alvin ikut duduk di sampingku. Aku menggeser sedikit dudukku agar menjauh darinya
"Ha ngak ngapa ngapain"
"Kamu ngak masuk kuliah juga?"
"Ngak ada kelas"
"Kerja?"
"Lagi gantian sama pelayan baru"
Alvin hanya mengangguk. Suasana menjadi lebih canggung aku masih menyimpan perasaan untuk Alvin dan semakin aku mencoba melupakannya perasaan ini sulit aku hilangkan tapi aku berusaha terlihat biasa saja didepannya karena aku belum tau maksud Alvin mendekatiku.
Saat aku hendak berdiri dari dudukku aku kembali terkejut dengan kedatangan Levin yang langsung duduk di antara aku dan Alvin.
"Levin kamu kenapa bisa ada disini?" Tanyaku.
Yang ditanya malah tidak mengubris pertanyaanku ia justru menatap sinis ke arah Alvin
"Ihh Levin kamu tuli yah" aku memukul bahunya keras
"Awww" ia meringis kesakitan
"Hmm Alvin maaf yah" aku melihat raut wajah Alvin yang seperti terganggu dengan kehadiran Levin
"Ngak apa apa Al" balasnya seraya tersenyum dan aku balas tersenyum ke arahnya
"Ehemm" aku sontak melihat le arah Levin yang berdehem sangat keras
"Kenapa? Tenggorkan kamu lagi radang?" Tanyaku asal.
"Iya ayo ke dokter temani aku" katanya dan langsung menarik tanganku
"Lepas aku gak mau" dia langsung melepaskan tanganku
Kami bertiga pun terdiam tak ada lagi pembicaraan diantara kami. Bahkan aku kembali menjadi pusat perhatian para orang orang sekitar taman karena duduk dengan dua orang pria tampan sekaligus.
"Ciee mba bagi bagi dong pacarnya" kata seorang gadis yang melintas didepan kami.
Aku menatapnya malu bercampur kesal. Ini semua gara gara Levin yang datang entah darimana dan langsung duduk tidak tau situasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY!
RandomBerharap yang tak pernah bisa aku dapatkan adalah sakit yang sudah sering ku rasakan. Sejauh jauhnya aku melangkah hati ini selalu ingin kembali berlabuh pada sesuatu yang sudah pasti dan sangat mustahil ku raih Maaf! Kata yang ingin ku ucapkan saat...