mermaid 32

243 13 0
                                    

Sarina ingin segera bergabung dengan keluarganya yang ada dilautan,dari pada didaerah tempat tinggal manusia karna perubahan fisiknya yang sekarang membuatnya selalu dilingkupi rasa takut. Sewaktu-waktu sarina bisa saja dalam bahaya, tidak tahu sampai kapan ia akan terkurung di kolam berenang belakang rumahnya itu.

Ia bertahan karena orang tuanya memaksa sarina untuk tinggal dikolam itu sampai lukanya menjadi sembuh. Rizal adalah orang yang selalu datang dan menghabiskan waktu bersama sarina

Hingga ia merasakan harus kembali ke lautan, rasa cemas yang tidak kunjung reda kembali menghantuinya

"perasaanku tidak enak!"batin sarina

Melihat sarina yang tampak tidak baik-baik saja rizan mulai memperhatikan gerak gerik sarina yang tidak biasa

"ada apa rin?"

"ahh..gak hanya perasaanku gak enak banget ni!" jujur sarina

"santai aja kali rin!" ucap rizan mencoba mencairkan suasana tapi tak kunjung juga sarina tenang

Langit ditutup awan gelap yng bertanda hujan akan turun sangat derasnya angin bertiup sangat kencang tampaknya alam sedang marah dan ingin menghancurkan segala sesuatu yang ada.

Langit mulai bergemuruh kilat menyambar tidak menentu suara angin bertiup terdengar teriakan didalamnya

"takdirmu bukan didunia manusia!"suara tiupan angin itu berkali-kali ditelinga sarina

"takdirmu bukan didunia manusia!"

"laut memanggilku pulang!"
"takdirku bukanlah disini" ucap sarina mengigau

Hujan turun sangat deras cuacanya begitu dingin tapi sarina ingin segera pulang kedalam lautan sebelum ia sendiri yang akan menyesal

Hatinya begitu tidak enak berkali-kali sarina memohon kepada orang tuanya untuk membawa dirinya kelaut dimana ia dilepaskan untuk pertama kalinya.

Tapi karena begitu sayangnya dan cintanya orang tua sarina terhadapnya mereka tidak mau mengantarkan sarina kembali kedalam lautan

Hati sarina begitu sesak disatu sisi ia sangat mencintai orang tuanya yang membesarkanya dan ingin selalu berada didekat mereka air mata sarina tak kunjung berhenti mengalir

Ia memohon kepada rizan sahabatnya agar ia dilepaskan kedalam lautan, sungguh rizan tidak mampu untuk mengabulkan permintaan sarina sahabat sekaligus cinta pertamanya itu

Tapi ia juga tidak sanggup melihat air mata sarina yang menetes
"apa kau tidak bahagia tinggal bersama kami?" ucap rizan dalam kesesakan hatinya

"aku bahagia! Tentu aku bahagia! Tapi kini fisikku?"ucap sarina dalam kesedihanya

"aku bukan seorang manusia lagi! Aku hanya seekor duyung rizan dan hidupku takdirku didalam lautan hisk!" ucap sarina sambil kesesegukan

"ini adalah kesempatan bagiku untuk pulang kedalam laut lukaku sudah sembuh berapa lama lagi laut akan memanggil dan menungguku?" sesal sarina
Sementara rizan hanya terdiam disatu sisi ia tidak mampu berpisah kembali dengan sarina tapi disisi lain sarina sewaktu-waktu hidupnya bisa terancam akan diburu oleh manusia serakah yang inginkan kekayaan dari sarina dengan cara yang kasar dan bahkan dengan cara membunuhnya.

"aku tau orang tuamu akan kecewa terhadapku!" ucap rizan lalu mengangkat tubuh sarina ala bridle stele dan ia menembus hujan lebat itu
Dan membawa tubuh sarina kearah pantai tapi ada sesosok yang selalu mengawasi mereka dari kejauhan harap-harap cemas kemana sarina akan dibawa oleh pemuda itu

Ia adalah peri andini yang selalu mengikuti mereka meskipun terkadang ia harus kembali kedalam kerajaan peri untuk membuat tubuh putri sarina cepat membaik

Selama ini peri andini selalu memberikan duyung sarina obat penyembuhan atas lukanya tapi sayapnya yang mungil tidak dapat membawa tubuh itu jauh.

Maka dari itu ia hanya akan memantau keadaan putri sarina saat ia sedang tidur terlelap didalam kolam tersebut luka yang dulunya sangat parah,kini tidak ada di tubuhnya sungguh sembuh sempurna

Saat peri andini tau mobil yang ditumpanginya dalam diam ini menuju pantai iapun tersenyum hangat melihat pemuda itu

"kau pemuda yang tampan dan baik hati aku harap suatu nanti kau akan menemukan sosok wanita yang tangguh dan tulus sepertimu" harap peri andini dalam batinnya tersenyum

Tampak tak seorangpun berada didaerah pantai itu karena hujan yang begitu derasnya membuat para penduduk berteduh didalam rumah mereka masing-masing

Rizan mengangkat tubuh wanita yang menjadi sahabat sekaligus cintanya itu dalam diam dan meletakkanya didekat bibir pantai
Setelahnya ia berjongkok menyesuaikan tinggi tubuhnya kepada sarina

"bagaimana nanti kalau aku rindu kamu?"ucapnya dengan nada sedih

"kita masih bisa bertemu rizan tenang saja" ucap sarina meyakinkan rizan dan menyentuh wajah sahabat lelakinya itu dalam diam

"aku gak sanggup berpisah dari kamu lagi sarina!" ucapnya sambil memeluk tubuh wanita itu dan karna hatinya yang begitu tulus hingga air matanya menetes

Sarina segera membalas pelukan perpisahan mereka dengan sangat sedih

"maafkan aku! Takdirku yang selalu mempermainkanku"ucap sarina

"baiklah aku harus pergi sekarang sebelum hujan reda dan seseorang melihat kita disini"ucap sarina sambil melepas pelukanya

"kau akan sering kepermukaan bukan?"tanya rizan

"saat hari-hari penting didalam hidupku aku akan kepermukaan dan duduk di atas batu dibalik batu besar itu datanglah kesana dan kunjungi aku disana!" ucapnya sambil menunjuk batu besar yang lumayan jauh dari tempat mereka

"mungkin ditempat itu akan menjadi tempat fevoritku!aku akan sering kesana untuk melihatmu"ucap rizan

Setelah itu sarina masuk kedalam laut dan sebelum ia benar-benar jauh dari pantai itu ia melambaikan tanganya kearah rizan bertanda perpisahan mereka kembali terulang

l love mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang