Sarina pov
Entah apa yang difikirkan ayahanda saat ini,bahkan seluruh istana tampak sangat tegang dan parahnya tidak ada yang memberitahukan ku.
Oke baiklah aku ingin pergi berjalan-jalan saja putusku sedari tadi, tapi tindakanku itu sangat dilarang oleh orang tuaku
Aku tidak bisa sebebas dulu, ohh ayolah kenapa semua ini terjadi kepadaku?
Hatiku sedang kesal sekarang, rasanya sangat dongkol mengetahui aku berujung lagi di kamar ini.
Sungguh aku sangat muak sekarang, para dayang istana bahkan tidak mengajakku berbicara
Aku sungguh tidak percaya ini, ada sedikit rasa legah di hatiku saat pengawal yang menjagaku ditepan kamar mengabarkan Shilla sahabatku mengunjungiku.
Setidaknya ada teman bicara bukan? Tapi ada pertanyaan yang melintas dibenakku
Mengapa akhir-akhir ini Prishila tidak pernah mengunjungiku?
Segera aku tepis pemikiranku itu dan tersenyum melihat Shilla sedang berenang menuju ke kamarku
"apa kabar putri Shilla? Aku sangat senang melihat mu menginjungiku! " ucapku sangat jujur kepadanya
"ohh... Kasihan sekali kau putri Sarina, harus terkurung di kamarmu sendiri! " ucapnya ikut prihatin melihat ku
" apa kau kesini hanya ingin menemuiku? " tanyaku kepadanya
Dia hanya menatapku,entah tatapan apa itu dan apa pertanyaanku ini yah ampun
"tentu aku ingin menemuimu, sudah lama bukan aku tidak mengunjungimu? " ucapnya dengan semangat
Tapi saat aku lihat kedalaman matanya ia tampak menyembunyikan sesuatu
"sebenarnya ada apa? " tanyaku
"ada apa? Apanya? " ucapnya sambil gelalapan
"sudahlah shil kau tidak bisa menyembunyikan masalah dariku!" putusku menyudutkanya
Tiba-tiba ia memelukku dan menangis tersedu-sedu meskipun aku tau airmata itu tidak akan terlihat yang menandakanya kini matanya merah dan kilatan matanya sangat sendu
"Apa ini tentang kekasihmu? " tanyaku
Dia hanya menggelengkan kepalanya aku melepaskan pelukan itu dan menatap matanya dengan tegas
"jadi apa yang membuat hatimu gelisah sahabatku? " tanyaku dengan tulus kepadanya
"pasti aku akan sangat merindukanmu!" katanya
Mengapa dia akan sangat merindukanku? Dia akan pergi jauh? Atau bahkan dia akan menikah dan tinggal di istana suaminya?
Pertanyaan di otakku sangat padat sekarang
"apa kau akan pergi jauh? " tanyaku dan hanya pertanyaan itu yang bisa ku lontarkan
" Sarina! Bukan aku yang pergi! Tapi kau" ucapnya dan itu yang membuat hatiku terpukul oleh benda yang besar
"bagaimana mungkin bisa aku yang pergi! " ucapku tidak percaya
"mengapa mereka tidak memberitahukan hal itu kepadaku? " batinku dengan sedih
"berita itu sudah tersebar diseluruh penjuru istana! Kau akan meninggalkan istana dan pergi bersama pengawalmu Bara ke suatu tempat! " kata Shilla membuatku hampir tidak percaya
Aku mengintip di jendela kamarku, diseberangnya adalah tempat para ksatria hebat sedang bertarung dan juga latihan
Bara sedang ada disana dan dia sangat bersemangat untuk latihan bersama ksatria lain yang jauh lebih lagendaris darinya.
Dia sedang berlatih dengan ayahnya sungguh mereka sangat tangguh saat berada di tempat pertarungan
Aku kembali menghampiri sahabatku itu.
"apa kau tahu sebenarnya apa yang terjadi?! " tanyaku dengan tulus mendekatinya
" sebenarnya kisah yang hampir terlupakan akan kembali, akan terjadi peperangan antar dua kerajaan, dari kisah yang pernah diceritakan yang aku dengar. Dua kerajaan itu berperang dikarenakan raja yang tidak terima akan penolakan cintanya, karena wanita itu mencintai lelaki lain yang masih sedarah dengan raja tersebut. Kurang lebih seperti itu kisahnya" kata sahabatku dengan sedih
"itukan hanya kisah cinta biasa! Tidak ada kaitanya denganku" ucapku meyakinkanya
"aku tahu kau tidak akan percaya akan kisah itu! Lalu mengapa kau akan di asingkan? Kau masih tidak menyadarinya? " tanya Shilla itu juga membuatku bingung
"mungkin aku dan Bara akan pergi ke suatu tempat dimana aku akan belajar menjadi Ratu diistanaku sendiri! Atau mungkin aku dan Bara diberikan misi penting untuk kerajaan" ucapku berusaha berfikir positif
Dia hanya mengganggukan kepalanya, dan berusaha berfikir sama denganku aku merasakan dia menghembuskan nafas berat.
"sudahlah jangan terlalu difikirkan! " kataku sambil meyakinkanya
Kini dia sudah dapat tersenyum, sungguh aku sangat legah melihat senyuman dari sahabatku itu.
"baiklah, aku akan pulang sekarang sebentar lagi hampir gelap! " katanya lalu pergi meninggalkanku
Aku hanya sendirian sekarang, aku duduk termenung ditempat tidurku sekarang dengan raut sedih
"apa yang membuat Rizan memanggilku? Tentang kecelakaan pesawat itu! Apakah Rizan yang tertimpa kecelakaan itu? Aku sungguh tidak berguna " kataku sambil memukul-mukul kepalaku
sungguh aku sangat kesal akan diriku saat ini, aku belum bisa membantu sahabatku dalam kesusahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
l love mermaid
Teen Fictionkenyataan hidupnya sangatlah pahit . sarina dewi sekar seorang anak manusia yang dipilih oleh ratu neptuna Kerajaan yang amat disegani oleh kerajaan-kerajaan yang berada dilautan Kisahnya yang bermula saat ia genap berusia 16 tahun. Disaat ulang t...