mermaid 79

109 6 4
                                    

"setiap penantian pasti akan menemukan jawaban bersabar dan lihatlah! "

By. Dicky

(yona_f02)

Happy reading

Penasaran kan? Gimana kelanjutanya yuk jangan lupa tinggalkan jejak bintang ✨🎈✨🎈✨🎈✨
🎈🌟🎉🎂🎉🌟🎈
✨🎉🎁🌟🎁🎉✨
✨🌟🌟✨🌟✨✨
✨🌟🌟🌟✨
✨🌟✨
✨ 🌟 ✨

Silahkan lanjut dibaca
👇😇
***********************

Setiap hari Dicky mengintai duyung itu untuk mengambil setetes darahnya. Ia masih ragu untuk apa darah itu sebenarnya. Lagi-lagi suara dari kepalanya berbisik bagaikan angin tepat ditelinganya.

"berusahalah untuk mendapatkan duyung itu! " perintah suara misterius itu

Berkumandang tepat ditelinganya ia sungguh tidak mengerti tentang apa dan bagaimana suara itu bisa muncul.

Satu minggu berlalu Dicky selalu datang ketempat dimana ia pertama kali melihat duyung itu, jika dia ingat duyung itu sangat cantik dan terlihat begitu bahagia. Bagaimana mungkin dirinya akan bahagia diatas keperihan yang akan dirasakan oleh duyung itu.

Perasaanya tidak mengizinkan dirinya namun egonya untuk melihat sang adik bahagia sudah terlalu besar. Hingga ketika dirinya ingin sekali berlayar sekaligus menangkap ikan dilautan bebas, hanya dirinya sendiri. Ketika ia membereskan jalanya dia melihat sosok yang selama ini dia cari sedang mendekat kearah perahunya sungguh sosok itu sangat terlihat dengan jelas tidak menyia-nyiakan kesempatan segera Dicky melemparkan jalanya dan menariknya keatas perahu miliknya.

Makhluk itu adalah Sarina, sungguh Sarina sangat ketakutan. Didalam air Bara tampak ingin menyelamatkan Sarina, dengan cara menabrakkan dirinya keperahu tersebut, seketika perahu itu hanya oleng. Segera Dicky menyalakan mesin perahunya dan memutuskan membawa Sarina kedaratan

Bara tidak bisa tinggal diam,ia mengikuti perahu itu sampai ke bibir pantai dan melihat Sarina dari jauh yang sedang di bopong bagaikan Beras didalam karung yang terbilang muat menutupi tubuh Sarina dan mengarah kedaratan.

"aku gagal lagi untuk melindungimu tuan putri! " kata Bara putus asa dan menyalahkan dirinya sendiri.

Flashback on

Sudah satu minggu Sarina tidak keluar istana, sesuai yang dia katakan kepada kedua orang tuanya. Setelah itu, mereka kembali keistana.
Dion mengajak Danu untuk tinggal bersamanya di kediamannya lebih tepatnya diistana lautan ditenggara.

Saat itu Sarina sangat bosan berada diistana tanpa melakukan apapun. Dengan antusias Sarina pergi menghadap Raja dan merayunya untuk mengizinkan dirinya sekedar berjalan-jalan mengelilingi Samudra.

Raja sempat tidak mengizinkanya dengan jurus terakhir yang dikeluarkan sungguh membuat Raja meluluhkan hatinya dan berakhir mengizinkan Sarina untuk berjalan-jalan dengan syarat yang berlaku Bara harus ikut menemaninya.

Sedikit memaksa Sarina mengajak Bara untuk menemaninya berjalan-jalan, namun kali ini Bara menolak dan mengusulkan esok hari saja.

Adu mulutpun tidak terelakkan dari keduanya, sungguh Sarina sangat keras kepala dan pergi sendirian, dengan raut kesal dan hati dongkol melihat kelakuan putri kerajaan yang super duper keras kepala ini akhirnya Bara mengikuti Sarina dari belakang.

Jarak keduanya hanya berkisaran lima meter Bara sudah sangat lelah satu minggu sebelumnya Bara mengikuti latihan khusus perang dan hari ini baru saja kembali maka dari itu Bara menolak dan mengusulkan keesokan harinya.

Karena dia sungguh membutuhkan istirahat tentu saja putri keras kepala yang ada di depannya itu tidak memperdulikan keadaanya dan lebih sibuk dengan egoisnya, Bara menyadari jika mereka berenang terlalu dekat dengan permukaan laut dirinya menegur Sarina dengan sopan

"tuan putri sebaiknya kita lebih sedikit kedalam, seperti ini terlalu berbahaya! " saran Bara

Namun bukan Sarina jika dia mengabaikan saran Bara, tetap saja Sarina berenang diposisi yang sama dan tanpa menyadari dirinya sedang berenang mengarah ke sebuah keperahu nelayan yang sedang menebarkan jala dan dirinya terperangkap di jala tersebut. Sarina sangat ketakutan.

Sebelum ia bisa bebas, nelayan itu segera mengikat tanganya dan ekornya di perahu. Sarina menangis ketakutan tanpa suara

Didalam hatinya dia sangat mengutuki kebodohanya sendiri dan atas keras kepalanya, tidak lama akhirnya mereka sampai di bibir pantai nelayan itu dalam diam mengambil karung yang sekiranya muat ditubuh Sarina untuk menutupi dirinya.

Sarina masih bisa melihat dari lubang-lubang kecil di karung itu saat tubuhnya di bopong bagaikan beras oleh nelayan itu, Bara sedang menatap kearahnya dengan tatapan sendu dan putus asa, Bara tidak dapat berbuat banyak untuk membantunya didaratan.
Kini dia baru sadar ternyata apa yang dikatakan oleh Bara semuanya benar jika sudah didaratan, Bara bahkan Raja dan Ratu tidak dapat menolongnya lagi.

Sarina menyesali kekeras kepalaanya sendiri

Flashback off

Sekian

l love mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang