mermaid 84

103 6 1
                                        


Saat pagi sudah mulai menyingsing, Sarina bangun dari kolam buatan itu,  tubuhnya bergerak seakan mengikuti nalurinya,  dia pergi kekamar sebelumnya.

Disana seorang pria yang sedang berbaring, dan Sarina mendekati pria itu tepat disampingnya lalu membisikkan

"kalahkanlah sihir itu dan hiduplah bersamaku! " bisik Sarina tepat ditelinga pemuda itu

Cup....

Lagi-lagi Sarina mencium pria itu tepat dibibirnya ini adalah kedua kalinya dia melakukan hal yang sama,  seketika mata pria itu terbuka dan melihat putri Sarina tersenyum kearahnya

"siapa kau? " tanya pria itu penasaran

Sarina enggan untuk menjawabnya, saat hendak pergi meninggalkan kamar itu. Pria itu memegang tangannya,  seketika mata mereka saling bertemu ada rasa sesuatu yang menggejolak dihati mereka.

Namun mereka tidak tahu apa arti dari rasa itu.

Sarina melepaskan tangannya dari genggaman pria itu dengan lembut lalu meninggalkannya dengan raut yang sangat bingung serta penasaran.

Pria itu tidak dapat tertidur kembali,  fikiranya selalu terbayang akan senyuman wanita yang dua hari ini selalu mengunjunginya

Tanpa sadar tadi dia sudah bisa menggerakkan tanyanya, setiap wanita misterius itu datang kekamarnya dan melakukan hal yang sama dia merasa tubuhnya seakan menjadi ringan

"akan ada sesuatu hal yang akan terjadi! " beonya sambil berfikir, akan penerawanganya itu

Saat dia berusaha kembali terlelap sayup-sayup dari kamarnya terdengar seseorang yang sedang bergelut dengan dapur dan dia dapat menebak siapa orang itu

Tidak lama orang yang dimaksudkan masuk kekamarnya
"kenapa dua hari belakangan ini pintu kamarmu terbuka? "
"sepertinya tadi malam kakak menutup pintunya! " ucap Dicky bingung sambil melangkah masuk

Sang adik hanya bungkam,  dan Dicky sudah terbiasa akan hal itu

"apa kau ingin mandi sekarang? " tanya Dicky kepadanya

Kali ini Zen hanya menggelengkan kepalanya, membuatnya semakin bingung

"apa ini terlalu pagi untukmu? Apa kau masih mengantuk!" tebak Dicky

Zen hanya menganggukkan kepalanya,  saat melihat jam yang berdetak didinding akhirnya dirinya mengerti dan itu masih sangat pagi

Sekitaran jam empat pagi, Dicky tidak bisa tidur nyenyak sehingga ia memutuskan untuk memasak lebih awal

Dicky membiarkan Zen kembali tidur dan meninggalkanya, langkah kakinya menuju kekamar sebelahnya tempat Sarina

Ternyata Duyung itu sudah terbangun dan tampaknya dia sedang melamun, tapi ada yang berbeda dari raut wajahnya dia seakan sedang berfikir keras dan sangat bingung

"apa yang terjadi? " batin Dicky penasaran

"apa sepagi ini kau juga melamun? " sindir Dicky kepadanya

Lamunan Sarina buyar dan melihat kearah samping kanannya,  Dicky berdiri dengan gagah, serta pakaian santainya membuatnya terlihat tampan

Sarina hanya tersenyum mendengar sindiran Dicky kepadanya

"tak bisakah sepagi ini kau tidak menyindirku? " katanya dengan nada menyindir diselangi bercanda

"tidak! Aku harus puas menyindirmu karena besok siang atau sore kau harus kembali kelautan! " tangkasnya

"apa kau tidak ingin merawatku lagi? " tanya Sarina tiba-tiba

"bukan tidak ingin merawatmu! Aku senang kau ada disini, bahkan kau bisa jadi teman baikku! Tapi tempatmu bukan disini, bisa saja kau akan dalam bahaya. Jika orang lain tahu kau ada disini,  aku tidak ingin kau kenapa-napa" jelas Dicky

l love mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang