mermaid 69

118 8 6
                                        

" pertemuan yang aku harapkan ternyata tidak seindah yang aku bayangkan! "

By. Sarina




Berusaha untuk tertidur, fisiknya lelah batinnya juga sangat lelah.
Tapi matanya terus saja terbuka
Sarina memutuskan untuk keluar dari tempat itu untuk mencari udara segar

Didelapnya malam, Sarina pergi menelusiri desa itu dan sesekali pergi kepermukaan melihat sekitar, tidak jauh dari tempatnya Sarina melihat aktivitas para manusia yang sedang menjala ikan

Tidak terasa saat menelusuri lautan yang bebas, ternyata matahari sudah mulai tampak dari sebelah timur

"sebentar lagi akan terang! " kata Sarina menuju ke arah pantai

"kenapa aku menuju ke sini? " rutuknya pada diri sendiri

" tapi aku sangat merindukan suasana disini! Biarlah sebentar aku disini! " putus Sarina

Diapun duduk diatas karang tempat dia sering duduk, Sarina berada didaratan yang terakhir kali dia bertemu dengan Rizan dan Danu saat masih semuanya belum berubah

Alaram peringatan berbunyi dihatinya bertanda ada manusia yang sedang berjalan menuju kearahnya segera dia masuk ke dalam air setenang mungkin. Tidak mungkin dia bertingkah ceroboh

Duyung itu mengintip dibalik batu karang dan melihat siapa yang datang

Damnn!

Bak sebuah tonjokan dihatinya,  semalaman dia merindukan sosoknya kini sedang berjalan kearahnya
Ada rasa haru dihatinya

"ternyata dewi Fortuna sedang bersamaku! " ucapnya sambil bersembunyi

Sekeluarga itu sedang menikmati pemandangan laut dipagi hari,  para nelayan masih belum kunjung pulang dari mencari ikan di lautan

" sudah lama ya ma. Kita sudah tidak pernah kesini lagi! " ujar seorang pria yang memeluk istrinya dari belakang

Ada anak kecil berusia tiga tahun sedang berjalan menghampiri bibir laut

"hati-hati sayang! Awas banyak karang! " peringatan si mama terhadap buah hatinya itu

"iya. Ma! " ujar anak itu dengan santai

Bukan anak itu yang menjadi fokus dari Sarina melainkan kalung yang terpasang indah di lehernya

Rantainya adalah mutiara indah yang dirangkai dengan anggun ditambah sisik ikan yang sangat indah yang dijadikan mainan kalung anak itu

Sarina melirik kearah dirinya

"aku mengenal sisik itu! " beo berfikir dan menyentuh ekornya

"ehhmm... Ternyata mereka masih mengingatku! " ucap Sarina bersyukur

Ingin hati Sarina memanggil kedua orang tuanya itu namun diurungkan ketika seseorang menghampiri kedua orang tuanya

Samar-samar Sarina mendengar pembicaraan mereka

Namun mendengar pembicaraan orang tua itu sungguh tidak baik,mata Sarina kini fokus dengan anak kecil yang berusia 3 tahun itu sedang mendekatinya

" hai adik manis! " sapa Sarina sambil tersenyum ramah

" hai judak tak! " jawab anak kecil itu

"mengapa kau bermain sendirian adik manis?" tanya Sarina lembut

"atu belsama mama dan ayah! " ucapnya sambil menunjuk ke arah orang tuanya

" kalungmu indah! " ucap Sarina, namun pelan hampir tidak kedengaran

l love mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang