mermaid 77

111 6 0
                                        

"bukankah dikatakan pembalasan akan lebih kejam? "

By. Gerdi

(yona_f02)

Heppy reading

Gerdi sangat yakin bahwa Danur  yang sebenarnya sungguh sangat tersiksa.

Dia sangat puas dengan ulahnya itu, dengan raut yang bahagia dia memantrai mutiara hitam miliknya sebagai jendela untuk melihat keadaan Danur yang sebenarnya

Dalam sekejap tanpa harus pergi ke daratan dia dapat melihat Danur sedang ada duduk di atas kursi rodanya sambil memandang lurus kedepan tanpa ada yang difikirkannya

Sungguh pria itu tidak berdaya, dan hidupnya tampak sangat suram

"hahha,...  Bagaimana dengan pembalasanku?  Apa kau menikmatinya? Hahha.. " monolog Gerdi sangat bahagia

"100 tahun aku menunggu kelahiranmu! Dan melakukan ini kepadamu. Aku sangat bahagia melihat keadaanmu sekarang! " herdik Gerdi

Disisi lain Dion sudah sampai di rumah yang mereka tinggalin dan mendapati Danu sudah mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa

"kau sudah baikan? " tegur Dion

"sudah! Aku sudah baikan makasih buat semuanya" ucap Danu dengan tulus

"buat? " tanya Dion

"buat semuanya! " kata Danu dengan cengiranya

"udah kewajiban kita saling menolong bukan? " kata Dion meminta persetujuan

"iya juga sih! " ucap Danu canggung

"Sarina dan Bara dimana? "tanya Dion yang sedari tadi tidak melihat mereka

"mereka keluar sebentar! " jawab Danu cepat

"ohh... Bolehkah aku tahu dari mana asalmu? " tanya Dion tiba-tiba

Damn?!

Danu bingung mau jawab apa sungguh dia belum memahami letak tempat-tempat yang ada dilautan ini

"em... Ek-! "Danu bingung mau mengatakan apa

"jangan bilang karena racun itu kau melupakan darimana asalmu! ?" tebak Dion

"aku tidak tahu! Aku ingat kalian tapi darimana aku berasal aku melupakanya" kata Danu alasan yang tidak ketara

Dion seolah-olah percaya apa yang dikatakan oleh Danu

" kau bisa tinggal di kerajaanku! Didaerah kerajaan di tenggara lautan" tawar Dion

"kau seorang pangeran?" tanya Danu berbinar

"menakjubkan! " batin Danu tidak percaya

" bukan lebih tepatnya seorang raja! " ungkap Dion jujur

"benarkah? Wah. Kau sangat hebat! Tapi bagaimana mungkin kau meninggalkan istanamu? " tanya Danu

"aku memiliki orang yang paling ku percaya untuk sementara memerintah dan sekali-sekali aku akan pulang kekerajaanku! " jawabnya santai

"benarkah! Kau sangat keren" ceplos Danu

"keren? Apa itu! " tanya Dion

"itu bahasa gaulku untuk memuji seseorang sama dengan kata'menakjubkan'" kata Danu

Sementara Dion hanya ber 'o'ria

Tidak jauh dari sana Dion melihat Sarina dan Bara sudah mendekat kearah mereka

Saat sudah berada didepan mereka Dion bertanya

"darimana kalian?" tanya Dion

"kami sedang mencari tanaman yang dapat dijadikan obat, namun hanya dapat satu saja! " jawab Sarina memperlihatkan tanamanya

Dion mengangguk mengerti,
"dan Bara mengapa kau tinggalkan Danu sendirian dia kan baru sembuh! " tanya Dion marah seolah-olah dia adalah bapak dari anaknya tidak perduli satu dengan yang lain

" aku adalah pengawal Putri Sarina! Keselamatanya adalah tanggung jawabku. Dan kau sendiri! Mengapa kau tinggalkan tempat ini apa urusanmu terlalu penting? " tanya Bara tidak suka

"dia kan Ra-" ucap Danu namun mulutnya segera di bekap oleh Dion

"Ra? Ra apa" tanya Bara menyelidik

"bukan apa-apa maksudnya dia pengembara" kata Dion mencari alasan

Bara tidak perduli siapa Dion sebenarnya tapi dia sangat tidak senang bila di tanya seperti itu

"entahlah. Aku tidak perduli! " ucap Bara kemudian masuk kedalam rumah itu sementara Sarina sedari tadi sudah berada di kamarnya tanpa mendengar percakapan ketiga pria itu

Saat Bara sudah meninggalkan mereka

"jangan pernah katakan kalau aku adalah seorang Raja kepada mereka! Hanya kau yang tahu. Kau tahu ini rahasia antar pria, kau tahu itu? "

"iya aku tahu itu Dion! Baiklah ini adalah rahasia kita" kata Danu menyetujuinya

"Baiklah segeralah beristirahat nanti kau lama sembuhnya! " perintah Dion

"baiklah! Aku pergi dulu! " pamit Danu kemudian pergi menuju ke arah kamarnya



Bersambung


l love mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang