l love mermaid

mermaid 23

Keesokan harinya sarina dan para sahabatnya pergi untuk memantau keadaan rakyat mereka.

Rakyat mereka tampak tentram dan damai setiap rakyat yang melihat sarina dan kedua sahabatnya tunduk hormat kepada mereka dan mereka juga menganggukan kepala dengan anggunnya

Kecantikan ketiganya sangat dikagumi oleh beberapa putra duyung disekitaran mereka dan ada dua orang yang berpakaian seperti rakyat biasa sedang melihat dan memantau kegiatan putri tersebut

"putri sarina sepertinya ada 2 orang dibelakang kita yang sedang memantau kita dari tadi" ucap putri shilla karna dia adalah putri paling peka terhadap sekitar

"benarkah" ucapnya menoleh kepada 2 sosok tersebut

"jangan terlalu kelihatan putri sarina" tegur putri shilla

"mungkin mereka para pengawal kerajaan" ucap putri prishil berfikir positif

"mungkin"

Dan mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga keperbatasan kerajaan keluarga shilla

"putri sarina aku ingin pulang,aku sangat merindukan ke 2 orang tuaku"

"baiklah putri shilla"

"aku juga merindukan kedua orang tuaku putri sarina tapi aku ragu meninggalkanmu "

"tidak apa-apa putri prishila pergilah"

"apa kau serius?"

Putri sarina menganggukan kepalanya dan tersenyum tulus
Dengan izin dan keyakinan yang diberikan putri sarina segera putri prishila pergi meninggalkan putri sarina dengan berat hati

Ternyata 2 orang yang mengintainya tadi menutup hidung dan mulut putri sarina hingga pingsan dan mereka membawanya pergi.

Dikerajaan

"suamiku,aku sangat cemas akan putri kita" ucap sang ratu cemas

"memang ada apa ratuku,coba tenanglah lalu ceritakan kepadaku"ucap sang raja

"sudah dari tadi siang sampai saat ini putri kita belum pulang suamiku aku takut sesuatu terjadi kepadanya"

"apa?! Bukankah putri kita sedang mengunjungi rakyat?"

"seorang rakyat kita melihat putri sarina bersama putri shilla dan prishila sedang di perbatasan kerajaan lalu putri shilla dan putri prishila meninggalkannya suamiku"ucap sang ratu gemetar

"aku tak ingin kehilangannya lagi suamiku"

"tenanglah istriku kita akan mencarinya"

"pengawal! Pengawal" panggil sang raja

"ya tuanku"sahut sang pengawal penjaga pintu kerajaan menghampiri sang raja

"kerahkan seluruh pasukan untuk mencari putri sarina jangan kembali sebelum putriku ketemu"

"baik tuan" ucap para pengawal segera melaksanakan perintah sang raja

Terdengarlah kabar keseluruh negeri kalau kerajaan samudra kehilangan putri sematawayangnya beberapa kerajaan yang lain ikut turut ambil bagian mencari putri sarina

Begitu juga dikerajaan peri dan kerajaan dewi ular mendengar kabar mereka sama-sama tak menyangka

Putri andini pergi melintasi beberapa pulau hingga diatas samudra yang begitu luas tapi ia tidak tau bagaimana caranya ia sampai keistana

Dari atas ia melihat sekumpulan manusia setengah ular sedang berenang dibawahnya dan ia berusaha mencari bantuan

Putri sinar dan putri silena melihat ada peri diatas mereka sedang kebingungan pun bertanya

"hai kau peri! Sedang apa kau disini?" tanya putri sinar

"bukankah tempatmu dikerajaan peri kau tersesat?" tanya putri silena ramah

"tidak,aku tidak tersesat hanya berfikir bagaimana kebawah sana" tunjuknya ke air

"untuk apa kau pergi ke air nanti sayapmu bisa patah"

"itu yang aku takutkan "

"perkenalkan aku putri silena dan ini kakakku putri sinar kami sedang menuju kenegeri para duyung membantu putri mereka"

"baiklah putri silena,perkenalkan aku putri andini dari kerajaan para peri aku juga ingin membantu para duyung itu mencari putri mereka yang hilang"

"apa kau mengenal putri sarina?" tanyanya

"ya! Tentu aku mengenalnya selama 1 bulan dia membantu kerajaan kami"

"benarkah!baiklah aku akan membawamu ke bawah sana tapi bagaimana kau bisa bernafas didalam air?"

"tunggu sebentar!"ucapnya lalu terbang keangkasa sambil mengucapkan mantra tubuhnya bersinar yang sangat menyilaukan dan jari telunjuknya diarahkan kedalam air dan membentuk sebuah balok kaca yang seukuran denganya

"bagaimana kau bisa melakukannya?"

"itu adalah keahlian kami putri"

"masuklah kami akan membawamu kenegeri samudra "

Putri andini menyiapkan beberapa pil yang akan membantunya kala ia akan terkena bahaya

Segera ia memasuki balok kaca buatannya dan mereka masuk ke dalam air putri andini mengubah bentuk tubuhnya kecil agar mudah dibawa kemanapun oleh putri silena

Mereka melanjutkan perjalanan banyak didalam air putri andini melihat apa yang tidak pernah ia lihat di darat dan udara

"waw! ini sangat menakjubkan"

Sementara sedari tadi putri sinar tidak terlalu ambil pusing dengan percakapan mereka

"apa yang terjadi denganmu sahabatku mengapa kau terlalu ceroboh akan dirimu sendiri" batin putri sinar

Sampailah mereka ke gerbang istana dan melihat

"sedang apa kalian?" ucap pengawal

"kami ingin membantu mencari putri sarina"

"dari mana kalian mengenal putri di kerajaan ini?" introgasi penjaga gerbang

"pengawal biarkan mereka masuk! Mereka adalah sahabat kami dari kerajaan lain" ucap putri shilla dari belakang para sahabatnya itu

"shilla!" panggil andini

"upss! Maaf putri shilla" koreksinya

"santai saja putri andini" ucapnya mempersilahkan mereka masuk

"dimana putri prishila?"tanya peri andini

"mungkin sedang menuju kesini"

"putri andini apa kau baik-baik saja apabila dibalok kaca itu?"

"ya,lebih kurang aku bisa bertahan sekitar 3 jam"

Tampak ratu sangat cemas dan khwatir disinggahsananya raut wajahnya tidak tenang tapi tetap cantik dan anggun sementara sang raja mencoba menenangkan hati sang ratu mereka menghadap raja dan ratu

"ampun hamba yang mulia,keteledoran hamba membuat putri sarina belum pulang sampai sekarang" ucap putri shilla meresa bersalah

"kami ber 4 akan ikut mencari keberadaan putri sarina yang mulia"

"baiklah putri shilla,siapakah yang kau bawa kehadapanku saat ini?" tanya sang raja sopan

"ini adalah putri sinar dan adiknya putri silena dari kerajaan dewi ular serta putri andini dari kerajaan para peri yang mulia mereka ingin ikut membantu mencari putri sarina" jelasnya

"baiklah,hati-hati dijalan"izin sang raja

Mereka menelusuri tempat kejadian perpisahan mereka dan segera mencari petunjuk atas hilangnya putri sarina.