Sarina tampak bingung dengan kedua pria yang dihadapannya kini, tampak seperti ia sedang memarahi ke 3 putranya lebih tepatnya ke 2 putranya Bara hanya ikut memandang mereka dengan raut yang biasa saja.
"ohh... Sampai kapan aku harus hidup seperti ini! " ungkap Sarina frustasi mengacak rambutnya
Keduanya hanya menatap Sarina bingung dengan aksinya
" ada apa denganmu Sarina? Mengapa menatap kami seperti itu? Mari sini kita bermain bersama!" ajak Danu kepadanya
Sarina tampak menggelengkan kepalanya dengan tidak mengerti permainan seperti apa yang mereka maksudkan
" mengapa kalian merusak tanamanku! " ucap Sarina geram melihat keduanya
"apa ini tanamanmu? Setahuku ini begitu lucu jadi aku mencabut semua daunya dan menggantinya dengan yang lain. lebih keren! " ungkap Dion puas menunjukkan hasil kerjanya
Membuat Sarina heran dan mulutnya terbuka lebar. Ingin sekali Sarina mengamuk dengan mereka namun ia segera urungkan dan pergi meninggalkan mereka. Bara segera mengejarnya
Bara mendapati Sarina tampak duduk di karang, kini posisinya di daratan Sarina menadahkan kepalanya keatas untuk mencari ketenangan.
" Bintang dan bulan kini tampak ramai menemani malammu yang sepi! " ungkap Bara lolos membuat Sarina sedikit terkejut akan kedatangan Putra duyung yang berstatus pengawalnya
"hmmm! "ungkapnya menyetujui Bara
" apa yang membuatmu tampak begitu gelisah Putri? Apa ada yang dapat aku bantu? " tanyanya lagi
Dari sudut mata Bara,Sarina hanya menggelengkan kepalanya matanya masih fokus kedepan sambil menatap Bintang dan bulan
" jika putri sedang bersedih dan ingin menangis,menangislah. Aku hanya akan mendengarkannya jangan perdulikan aku! Lepaskan semua beban fikiranmu Putri! Kau bisa berbagi cerita bersamaku. Anggap saja aku adalah sahabatmu. Dan sahabat itu tidak akan meninggalkan sahabatnya yang sedang kesulitan" ucap Bara lolos membuat Sarina terharu atas perkataan Bara yang manis.
Sarina hanya tersenyum sambil melihat kearah Bara yang kini juga menatapnya
Beberapa menit kemudian
Tes.!
Tes!..
Tetesan air, bukan tetesan air hujan melainkan tetesan air mata Sarina, ia menumpahkan segala kekesalanya,kemarahanya serta kondisi hatinya yang bisa dikatakan sedang tidak bersahabat
Hati Sarina tampak sangat rapuh, dengan berani Bara menangkup wajah Sarina yang sedang menutup matanya.
Jempol Bara mengusap jejak air mata itu dan berkata dengan tulus kepada Sarina
"seberapa besar beban hidupmu! Seberapa pahit kisah yang kau hadapi tapi percayalah-" ucap Bara menggantung serta tekad yang meyakinkan
"aku akan selalu ada untukmu selamanya! " ucap Bara dengan tulus
Sarina tersenyum mendengar perkataan Bara yang meyakinkan hatinya untuk tetap kuat dan tabah
Sarina menggangukkan kepalanya dan segera memeluk Bara, Bara sempat terkejut namun ia segera membalas pelukan Sarina kepadanya.
Ada perasaan aneh timbul dihati Bara seperti getaran-getaran yang sangat asing."Aku akan terus dihadapanmu untuk melindungimu dan menjagamu! " batin Bara
" apa kau mengikutiku sampai disini?! " tanya Sarina setelah memeluk Bara. Sarina menatap Bara dengan lekat tanpa berkedip sekalipun fokus kepada mata pria itu
"aku hanya ingin kau tidak kenapa-napa!" ujarnya jujur
" mengapa kau mengkhawatirkan aku?! " tanya Sarina polos
" karna kau adalah tanggung jawabku! Dan aku harus mengutamakan keselamatanmu dari pada nyawaku sekalipun! " ucap pria itu membuat mata sarina berkaca-kaca hatinya terharu akan perkataan itu.
" apa aku salah bicara? Tolong jangan menangis begitu! " ungkap Bara panik melihat air mata lolos mengalir dipipi Sarina sambil menatapnya
Sarina menghapus air matanya dengan cepat, dan menampilkan deretan giginya yang rapi menampilkan berlipat-lipat kecantikannya.
"tidak! Aku hanya terharu atas apa yang kau ucapkan! " jujur Sarina kepadanya
Bara hanya mengganggukkan kepalanya mengerti dan garis lengkungan tipis di bibirnya Sarina menyadari senyuman itu meskipun begitu tipis
"mengapa kau tidak pernah tersenyum? Bahkan kau selalu menampilkan wajah datarmu kepadaku setiap hari! " tegur Sarina, Bara mendengarnya dengan jelas apa yang dimaksudkan oleh Sarina
"aku sudah seperti ini sejak aku masih kecil! " jujur Bara masih sama menampilkan wajah datarnya, seakan tembok masih kalah akan kedataran wajahnya.
Sarina menarik setiap sudut bibirnya dan membuatnya tampak tersenyum.
"kau sangat tampan bila tersenyum! " puji Sarina kepadanya
Kata-kata itu sempat membuat Bara tampak terkejut heran dengan Sarina hari ini
"apa kau baik-baik saja? Apa kau demam? Kata-katamu melantur! " ucap Bara menangkup wajah Sarina dan mengamatinya
Sarina menyentuh tangan Bara yang dipipinya, ada raut terkejut dimata Bara.
" aku baik-baik saja! Aku tidak sakit.! "elak Sarina menatap mata Bara dengan Lekat
"baiklah kalau kau baik-baik saja, sebaiknya kita kembali! Angin malam tidak baik untuk kesehatanmu! " nasehat Bara kepadanya
Bara segera masuk ke dalam air dan membantu Sarina masuk berlahan.
Dan mereka berdua kembali ketempat tinggal mereka, sesampainya tepat didepan pintu Dion dan Danu tampak sedang menunggu mereka.
"Bara. Sarina! Mengapa kalian baru kembali? Apa kalian baik-baik saja? " tanya Danu panik
Dion tampak melihat Bara dan Sarina dari ekor hingga kepala, dan berkata:
"aku minta maaf telah mengerjai tanamanmu dan mengubahnya menjadi aneh, aku tahu itu konyol. Aku dan Danu sungguh minta maaf! " ucap tulus Dion dan dianggukin setuju oleh Danu.
Sarina tersenyum tulus kepada mereka dan memaafkan mereka dengan tulus.
Dion dan Danu memeluk Sarina. Dengan senang hati Sarina membalasnya. Sementara Bara hanya memperhatikan mereka bertiga dengan lekat.
Aku harap semuanya akan baik-baik saja!

KAMU SEDANG MEMBACA
l love mermaid
Подростковая литератураkenyataan hidupnya sangatlah pahit . sarina dewi sekar seorang anak manusia yang dipilih oleh ratu neptuna Kerajaan yang amat disegani oleh kerajaan-kerajaan yang berada dilautan Kisahnya yang bermula saat ia genap berusia 16 tahun. Disaat ulang t...