mermaid 93

90 5 6
                                        


Saat sebelum matahari terbit mereka melanjutkan perjalanan dimana keadaan masih begitu gelap, dan Anita masih sangat mengantuk.

Rizan masih setia menggendong Sarina ditangannya, terkadang kaki Rizan tersandung akar-akar pohon membuat mereka hampir jatuh.

"apa kau sudah merasakan laut dari sini? " tanya Rizan

"masih belum, sepertinya masih jauh! " kata Sarina

Saat sudah mulai terang barulah mereka menyadari ada yang kurang dari mereka,

"tumben wanita cerewet itu tidak merengek? " kata Rizan menyadari sesuatu

Dan dia berbalik, benar saja Anita tidak ada bersama mereka sedari tadi.
"apakah Anita tidak bersama kita sedari tadi? Kemana dia!" tanya Sarina digendonganya

"sudah biarkan saja dia, dia memiliki kaki untuk berlari dan masih pagi pasti memiliki tenaga untuk berjalan" kata Rizan acuh

"kau tidak boleh begitu! Kita harus bersama, ingat ini hutan dan tidak baik wanita berkeliaran dihutan sendirian" tegur Sarina

"tapi!-" kata Rizan tertunda

"kita harus bersamanya! Dia juga wanita sepertiku, tolonglah" pinta Sarina

"baiklah! Karna kau yang memintanya" kata Rizan sambil kembali kejalan yang dilalui mereka sambil memanggil nama Anita di sepanjang jalan mereka

"Anita! Dimana kau" panggil Sarina

"Anita....! "

tidak lama ada suara yang terdengar tidak jauh dari mereka

"tolong! Aku disini" kata Anita

" dimana?! " tanya Rizan

"didalam lubang besar! " kata Anita dan benar saja ketika mereka sampai wajah Anita sudah kotor karena lumpur

"bagaimana kau bisa disana? " tanya Rizan meletakkan Sarina dan berjongkok dipinggir mulut lubang itu

"aku terpeleset, kau jalan terlalu cepat! Aku kan masih mengantuk" kata Anita sambil mengucek matanya yang meninggalkan bekas tanah disekitaran matanya

" aduh! Sabar aku akan mengeluarkanmu dari sana" kata Rizan mencari ranting, maupun kayu yang berada di sekitaran mereka

"nah pegang ini! Aku tidak menemukan ranting maupun kayu, disekitaran sini! " kata Rizan menurunkan akar pohon beringin yang lumayan panjang

"baiklah! " kata Anita memegang akar itu dan mencoba memanjat lubangi itu agar keluar dibantu Rizan yang menariknya

"dapat pegang tanganku! " kata Rizan mengulurkan tangannya ketika Anita sudah dekat keluar lubang

Akhirnya berhasil, kali ini Rizan melilitkan akar itu ke pinggangnya dan meminta Anita memegangnya sementara Tangan Rizan menggendong Sarina

"apa kau sudah merasakan laut? " tanya Rizan

Sarina menggelengkan kepalanya, dan mereka melanjutkan perjalanan. Kini matahari sudah terlihat terang

"aduh aku lapar! Dan haus" rengek Anita

"aku tahu, tapi di hutan begini bagaimana mencari makanan?" kata Rizan

" sepertinya di sebelah sana ada pisang, ayo kesana siapa tahu ada buahnya" ajak Anita

Akhirnya mereka pergi kearah yang dimaksud, ternyata di balik pisang itu ada sebuah sungai kecil yang sedang mengalir dan airnya sangat jernih. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak

Sembari Rizan dan Anita mencari buah pisang dekat sungai itu sambil memantau Sarina yang sedang membasahi ekornya yang sudah mulai kering

"syukurlah ada air! " kata Sarina memainkan ekornya memercikkan air ke udara.

l love mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang