Intro : Read the Line

94.6K 883 40
                                    

"Woah... that's fast and... perfect."

Sebuah gumaman yang terdengar seperti pujian, membuat kepala lelaki yang sedang memotong sayuran itu tertoleh ke arah sumber suara.

"Apanya?" tanya lelaki itu.

"Kamu. Cekatan banget. Harusnya kamu daftar masterchef aja, sih. Sup yang kamu bikin ini juga enak." Wanita di sampingnya itu kembali memuji.

Lelaki itu tersenyum miring. Ia meletakkan pisaunya, menyahuti, "I did." Lalu, dibukanya salah satu lemari dapur dan diambilnya sebuah foto. "Koki cilik, sih." lanjutnya seraya mengelurkan foto itu pada satu-satunya teman di rumahnya.

"Winner of little masterchef. God, is this you?!" Pekikan antusias yang keluar dari mulut wanita cantik itu membuat senyum lelaki si pemenang koki cilik kian lebar.

"Yep, delapan tahun lalu."

"Ya ampun, nggak nyangka kamu pemenang koki cilik." dan dengan begitu saja, Galvin menghambur ke pelukan si pemenang koki cilik. "I'm so proud of you."

"So am I. Gue pernah ikut audisi masterchef dua tahun lalu, tapi mama nglarang karena gue harus kuliah. Dan sial banget si tukang perintah malah sakit, dan harus operasi usus buntu, jadi... ya, itu awal mula gue jadi model."

"Tukang perintah? Rizky?"

"Yap, yang kemarin ngeyel gado-gado nggak pakai santan. Dia sendiri di kota ini, orang tua dia di luar pulau. So... orang tua gue dan mama Ben yang ngasuh dia. Ngerepotin banget, untung ganteng," cerocosnya, kemudian kembali melanjutkan memotong sayuran.

Hening membentang. Hingga, sebuah pertanyaan memecah fokus si lelaki.

"Is that wrong that I think I move on too fast?"

"What?"

"You know what."

"Gue nggak tahu. Tapi gue pernah baca cerita. Di situ ada satu kutipan. Jika lo nggak butuh waktu lama buat move on, ada dua kemungkinan. Pertama, mungkin rasa lo ke dia udah lama pudar. Kedua, hati lo udah yakin bahwa lo akan jauh merasa lebih baik dengan move on dari dia."

**

Aku datang dengan  sebuah pengumuman kalau naskah ini akan aku re-post demi mengikuti lomba yang digelar oleh 



Naskah ini sudah tamat september 2020 lalu dan Maaf karena begitu lama berhibernasi.

Aku akan mulai sibuk mengusir malas revisi.

Maaf, buat yang tanya kapan Angel-Leo dilanjutkan?
Mungkin setelah revisi The Perfect Reason selesai, karena cerita itu aku rombak, meski jalan cerita, alur, dan lainnya masih sama. Hanya bnyak hal yang aku ganti, dan berimbas ke Handsome Squad lain.

Buat yang tanya kapan Hey, Handsome lanjut?
Baca jawaban di atas. Revisi The Perfect Reason begitu mempengaruhi banyak hal. Jadi belum bisa lanjut.

Soal Three Something... dan naskah lain, please, satu-satuu

Soal.... GISYA?

PLISSSSS... Jangan tanya Gisya kapan aku lanjutin? Aku butuh waktu khusus untuk naskah itu. Insyaa Allah tahun depan. Jangan khawatir, Gisya adalah cinta Pertama ku. Jadi pasti akan aku garap dengan sepenuh lemak (psttt..author ngga punya hati--I mean, Lucas kumatiin, Pak Arga, dan banyak lagi tokoh yang aku bantai--punyaku hanya lemak)

Dan...
Cerita ini akan seperti apa sih? Pantengin aja, yaa?

Sampai di sini paham, kan?
Oke.. Salam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dreamprojection_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dreamprojection_

FixedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang