BAB 28 ; Truth Or Share (again)

5.9K 401 44
                                    

Before, wanna say apologies for the late late late very late update. I'm so apxkjslamslakajs so.. Yeah not good condition.
PLIS maafin yaa.. And.. Happy reading guys..

Jangan lupa mampir dreame buat nengok kapten basket dan bego couple

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa mampir dreame buat nengok kapten basket dan bego couple. Okay ❤️❤️

Dan mohon dukungannya untuk ceritaku cotton candy yang insyaa Allah aku mulai post besok, buat ikutan lomba Grass Media. Yang udah prnah baca. Wajib baca lagi karena versi ini aku revisi habis2 an..

Truth or

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Truth or...Share?

Sepeninggal Giandra yang harus turun untuk menemui mamanya, Galvin masih berdiri di balkon.

Namun, ia sudah tidak lagi menghirup aroma tembakau. Dibuangnya benda itu ke dalam trashcan. Saat kemudian ia mendengar suara laki-laki tak jauh dari tempatnya berdiri.

Galvin menoleh ke arah kanan, pada balkon kamar sebelah. Nampak seorang lelaki tengah meneguk bir seraya berjalan mendekat pada pagar balkon. Tatapan lelaki itu lurus pada gunung yang membentang di depannya. Satu tangannya mencengkeram erat pagar besi balkon, dan tangan yang lain kini membuang bir ke dalam trashcan di balkon itu.

Galvin bersidekap saat pandangan keduanya bertemu.

"Again?" tanya Galvin tak percaya. Lelaki itu menyengir, membuat gestur damai dengan dua jarinya. "Serius, Rizky, kamu ada masalah apa?"

Rizky menyugar rambutnya. "Rizky nggak nyaman kalau cerita masalah Rizky sama cewek, Mbak." jawabnya.

"Tapi kan bisa, kamu nggak minum bir again and-"

"Nggak bisa nih, gimana dong?" Rizky menyandarkan kedua tangannya pada pagar balkon dan melempar raut menggemaskan pada Galvin.

"Aku inget, Giandra pernah bilang, your appendix-"

"I don't have it anymore. Yes. Si bule itu cerita apa lagi ke Mbak Galvin?"

"Cuma itu aja."

"Mbak ngapain di situ?"

"Ganti baju tadi, sama lihat gunung. Kamu?"

"Maunya sih tidur siang, ngantuk. Tapi nggak bisa. Belia sama Ben berisik banget."

FixedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang